Annyeong~
Kalau April lalu dengan pengalaman nonton konser Super Show 4, kali ini saya hadir dengan konser akbar SM TOWN Jakarta Hhaaa…
Malam setelah pulang stalker, sejujurnya masih galau dan agak tidak bisa tidur karena deg – deg’an. Karena apa? Kali ini gue ambil kelas festival dan gue amat sangat berharap bisa liat member TVXQ, SNSD dan EXO dari jarak sangat – sangat dekat.
#jeng!
Yang ELF pasti tersinggung dan bertanya – tanya dimana Super Junior yang paling mereka cintai itu. Klo Super Junior sih gue udah liat dari jarak sangat dekat pas SS4 jadi udah taulah ya bagaimana rupanya itu orang – orang kecuali Kangin yang emang pas muncul di stage SM TOWN bikin gue langsung nyengir sambil ngebayangin coba Heechul, Kibum dan bias gue tersayang Hangeng ada disana. Ok lupakan soal mellow – mellow dramanya!
Nah akhirnya memutuskan untuk bangun dari jam 4 dini hari untuk segera bersiap di gerbang utama stadion Gelora Bung Karno (yang gue harap namanya tetap Gelora Bung Karno, menghargai sejarah bangsa jadi jangan diplesetin ya tolong pengertiannya^^ karena secinta apapun kita sama negara lain, kita harus berterimakasih kepada negara kita sendiri karena disinilah kita dilahirkan, dibesarkan, tinggal dan hidup. Soal masalah pelencengan kewenangan sekarang, kita boleh sesuka hati menolak dan memberikan kritik dan saran. Namun sejarah sudah selayaknya kita jaga dengan baik. Thanks ^^). Stadion kebanggan Asia yang pernah menjadi stadion termegah no. 1 di Asia itu akan dipakai sebagai arena konser akbar ini.
Gue dan Any akhirnya ketemuan sekitar jam 5an dan kami naik 604 dulu sampai Semanggi. Lalu untuk mempermudah mencapai gerbang tenggara, kami menggunakan taksi. Hingga akhirnya kami sampai dipintu samping masjid Al Bani. Disana Miranda (temen sekampus gue) udah stay. Dan jeng~~ jeng~~ kami salah masuk. Akhirnya harus jalan kaki dulu nih ke pintu Tenggara yang untungnya deket Hhee…
Sebelum masuk, kami sedikit berfoto digerbang masung yang terpasang gapura SM TOWN Jakarta. Angin juga masih adem – ademnya buat joging Hhaaa… Setelah masuk kedalam ternyata Kak Ay, Opi, Dina dan Tias sudah ada disana duduk ANTRI. Repeat duduk ANTRI! Padahal saat itu baru jam 6 lewat 5 menitan sedangkan seperti yang kita tahu kalau acara akan dimulai jam 18.30 WIB. Setelah beberapa jam, sekitar pukul 08.00 WIB akhirnya kami lengkap. Ada Any, Miranda, Kak Inda, Opi, Kak Ay, Kak Sari, Tias, Dina, Lhara eonn dan saya tentunya fufufuufu… Nah itu tuh bener – bener panas pake banget secara gitu ya ngantrinya duduk ditempat amat sangat terbuka.
Dan menurut gue promotor agak kurang prepare karena sama sekali gak ada tenda atau apalah yang bikin sejuk dikit. Akhirnya kami antri disana sampai jam 11 siang kurang 5 menit deh. Itu antrian sudah melewati pintu gerbang utama. Dan lagi – lagi makanan + minuman kami dibuang secara semena – mena ketika kami memasuki gerbang terakhir sebelum masuk venue. Jadi lain kali jangan deh ya bawa perbekalan yang kelewat banyak. Udah 2x nih saya diginiin sama Oom Oom staff promotor. Kan mubazir hiks…
Akhirnya kami memasuki gerbang tersebut dan antri disetiap pintu masuk venue yang udah dikasih nama misalkan “Festival B & C” dst… Disitu kami terbagi 2 kelompok. Gue, Miranda, Any, Kak Inda, Lhara eonn dan 1 orang temannya antri dibarisan festival B. Sisanya ditribun. Nah kami dikasih tau akan memasuki venue sekitar jam 3an. Akhirnya gue dan Any memutuskan untuk muterin itu stadion buat cari minum, marchandise sama penukaran passport. Nah disana kita bisa melihat jelas kalau Pocari Sweet adalah sponsor tunggal acara ini. Banyak orang asing lho! Ada yang dari Korea, Singapore, Malaysia, Filiphina, China, Taiwan dll… Kebanyakan dari orang – orang asing yang datang adalah fans dari SNSD dan EXO. Bisa dilihat dari fanboard dan atribut yang mereka kenakan. Makanya fantaken SNSD + EXO paling banyak dari luar sedangkan dari Indonesia sendiri banyak fantaken Super Junior. Akhirnya setelah menukar data kami dengan MUSIC NATION (SM TOWN) Passport kami kembali kebarisan. Sekitar jam setengah 2an terjadi kericuhan karena didalam venue, artis SM TOWN sedang mengadakan rehesal.Sekitar jam 3 lewat kami baru memasuki venue sedangkan semua artis SM TOWN kembali ke hotel sedangkan leader mereka bersiap kembali untuk Konferensi Pers kecuali TVXQ yang datang dengan 2 member. Dan katanya yang pertama dateng ketempat Konferensi Pers adalah EXO M Duizhang Kris. Disana semua media katanya terpukau sambil bilang “Ooohh” atau “Oh My God”. Bukan maksud memuji (boong ding emang maksud memuji :p ) Duizhang itu tinggi, putih, tampan dan aura –nya behhhh siloooo~~ namanya juga anak SM Hhaaa… Baru liat Kris, apalagi liat Yunho-Changmin? Apalagi liat Donghae (Eh? OK! Hae bukan leader)! Apalagi yang cowok klo liat Taeyeon eonni yang cantiknya masyaallah? Itu baru Kris lho yang junior dan anak bontot Hhaaa…
Dari semua fandom, sangat terlihat kalau SONE yang paling siap tempur. Project mereka satu – satunya yang paling terlihat dan dinilai sangat berhasil. Sedangkan seperti yang kita tahu bagaimana mayoritas di Indonesia maka sudah sangat bisa ditebak kalau GBK dominan dengan warna lighstick biru. Tapii untuk kekompakkan dan lead fandom itu yang paling di akui adalah Cassiopeia dan Shawol dikenal paling tertib.
Setelah memasuki venue. Semua sudah bersiap ditempatnya masing – masing. Dan dalam keadaan sepi, hanya backsound dari promotor yang tersengar seperti lagu – lagu semacam EXO (Two Moons & Machine), SNSD (Kissing You, Merry Go Round), SHINee (Ready or Not) dll… Sedangkan tibun sebelah kiri sudah cukup ramai. Begitu tribun kanan masuk, semua berwarna merah meski hanya sedikit namun semua menyatakan kesalutannya. Awalnya stadion dalam keadaan sepi namun tiba – tiba Cassiopeia diatas sana memulai tes koordinasi mereka maka mereka serempak berteriak “Dong Bang Shin Ki” dan diluar dugaan, semua Cassie diberbagai kelas langsung ikut berteriak hal yang sama. Setelah mengetes suara, mereka menarik banyak perhatian dan banyak kamera dan pandangan tertuju pada Cassiopeia dilantai atas. Jeda beberapa menit mereka kembali membakar semangat fandom dengan berteriak “Dong Bang Shin Ki” hingga akhirnya ELF dan SONE menyahut dengan bilang “Super Junior” lalu “So Nyu Shi Dae” setelah terjadi aksi saling sahut menyahut itu, semua bertepuk tangan dan tersenyum.
Akhirnya jam 6 sore tiba…
Matahari juga udah mulai tenggelam, beberapa penonton yang berdiri difestival mulai mencari persediaan air minum karena hawa panas yang masih juga terasa. Staff kembali mengecek pencahayaan dan sound sistem serta big screennya. Selama setengah jam, kami disajikan proomosi iklan Pocari Sweet dan MP (promotor utama) dari acara ini. Untuk melepaskan bosan karena menunggu sejak dini hari, banyak dari kami mengikuti jingle iklan Pocari Sweet yang part bahasa Inggris.
“I want you~~ I need you~~ I love you~~”
Selang beberapa saat akhirnya suasana sepi dan tiba – tiba menjadi gelap. Semua langsung berteriak histeris hingga lampu utama menyala lalu F(x) membuka SM Town dengan lagu Pinnochio dengan pakaian serba biru kulit licin. Disana mereka tampak sangat ragu untuk membuka performer namun ketika mendengar fans mengikuti beberapa part mereka dan histeris ketika Amber menunjukkan performanya. Kemudian mereka memperkenalkan dirinya dalam bahasa Indonesia. Hanya Luna yang terlihat menikmati performnya sambil tersenyum. Victoria juga menyatakan rasa bahagianya karena di Indonesia,F(x) juga memiliki fans ia juga berharap bisa kembali ke Jakarta dengan show F(x). Kemudian mereka menampilkan Hot Summer.
Performer selanjutnya adalah Kangta. Masuknya Kangta ke stage juga mengundang decak kagum semua fans. Beberapa saat kami mengira kalau itu adalah Zhoumi atau Siwon ternyata setelah lampu menyala dengan sempurna Kangta muncul dengan lagu Evergreen. Ia berkali – kali mengedipkan matanya dan tersenyum kearah fans. Lalu setelah perform ia memperkenalkan dirinya dalam bahasa Indonesia sambil bilang “Mantap” berulang – ulang. Kemudian ia melanjutkan performnya dengan Polaris. Dance dan energinya mengundang kehisterisan penonton. Ia pun memberikan senyuman menawannya di akhir perform.
Lampu kembali padam dan tiba – tiba saka Kris EXO serta Key SHINee muncul di kiri kanan, tempat kosong yang sengaja disediakan untuk kereta jalan. Kalian mengertikan maksud saya? Sedangkan Amber F(x) muncul dipanggung depan. Mereka bertiga menunjukkan performa kuat mereka sebagai seorang rapper andalan SM dengan membawakan Like A G6 milik Far Eat Movement. Disini Kri EXO dan Amber F(x) menyapa fans dengan kereta jalan yang sama. Ini namanya KrisBer momment Hhaaa… Tapi menurut gue sih mereka keliatan kayak kakak-adek dari Kanada (=,=)
Sementara performer dipanggung depan masih berlanjut, dibagian festival bisa melihat ada bayangan hitam yang menaiki panggung bersama para dancer. Setelah trio rapper selesai, lampu panggung utama menyala. Jessica SNSD dan Krystal F(x) muncul. Krystal dengan karismanya yang kuat dan tampak lebih tersenyum bahagia daripada perform sebelumnya. Ia mengenakan celana dan atasan yang cute. Sedangkan Jessica memakai terusan dress mini. Mereka membawakan California Girl milik Katy Perry dengan karisma Jung Sister yang kuat.
Perform selanjutnya adalah perform yang sukses bikin orang – orang galau terutama sparKYU. Yup! Duet duo magnae Changmin TVXQ & Kyuhyun Super Junior dengan Just The Way You Are milik Bruno Mars. Dengan seorang lucky fan diantara mereka. I cant tell you detail about it. You can see on the fancam from youtube.
Performer selanjutnya duo andalan Super Junior. Eunhyuk dan Donghae dengan Oppa Oppa. Kostum mereka berbeda dari SS4 kemarin. Disini ada yang namanya ‘semu fan service couple’. Bagi yang mengidap EunHae shipper akan berfikiran mereka melakukkan kissing disana. Namun entahlah, tampaknya tidak.
Berikutnya…
Big screen dipanggung utama langsung berubah dan menampilkan potongan – potongan teaser EXO sebelumnya. Dan saat itu lampu masih belum menyala sehingga membuat kita fokus pada big screen. Namun yang terjadi adalah, ke – 12 member EXO sudah mulai berlarian keatas stage. Ketika lampu menyala mereka memulai perform dengan History yang membuat fans menyanyi bersama pada beberapa part. Mereka memperkenalkan diri satu persatu dalam bahasa Indonesia. Disini meski katanya banyak antis di indonesia, namun kita bisa mendengar ada suara histeris bahkan memanggil nama mereka satu per satu (salah satunya gue. Ok! Gue ngaku (=,=) karena ini sekarang gue menderita sakit tenggorokan hiks…). Disana Sehun tampak mencatat sesuatu ditangannya membuat fans tertawa dan berteriak karena aksi cute magnae Sehun yang balas tersenyum malu. Kris memperkenalkan dirinya dalam potongan mandarin-inggris-indonesia (Ok! Ini dia mix saking niatnya). Perform berikutnya adalah MAMA. Disini fans terdengar bernyayi pada part “Careless careless shoot anonymous anonymous heartless, midless no one who care about me” (I’ll say : I’LL CARE ABOUT YOU EXO!! Ok! Lupakan soal itu). Dan ada salah satu member EXO entah itu Kai atau Tao yang nyaris jatuh dari panggung utama.
Panggung kembali senyap dan giliran menampilkan leader SNSD. Kim Taeyeon eonni. Taeyeon menunjukkan performa vokalnya yang kuat dengan Devil’s Cry. Disana ia memakai kostum serba hitam yang memberikan kesan seorang queen rocker.
Performer selanjutnya adalah SNSD yang memanaskan panggung dengan image mereka yang dikenal perfect dan menyandang nama the godnees of hallyu (dewi Korea). Mereka menampilkan Run Devil Run. Setelah itu mereka memperkanalkan diri mereka dalam bahasa Indonesia. Untuk Jessica dan Tiffany dalam bahsa Korea-Inggris dan sedikit Indonesia. Suara mereka saat bicara dalam bahasa Indonesia terdengar sangat cute^^. Taeyeon melirik ke festival A dan mendapati project Today is Hyoday. Dengan segera ia meminta semuanya menyanyi Happry Birthday untuk ulangtahun Hyoyeon yang memang jatuh pada tanggal 22 September. Disana member SNSD langsung melakukan sesuatu pada Hyoyeon mulai dari mengacak rambutnya atau menggelitik Hyo yang kesulitan mengucapkan terimakasih karenanya. Taeyeon juga menegaskan kalau mereka akan berusaha agar SNSD bisa mengadakan Girls Generation Tour di Jakarta. Lalu mereka melanjutkannya dengan Genie. Dan membuat fans semakin histeris ketika Tiffany bilang “Indonesia, put back on!”.
Performer selanjutnya adalah Oops! Duet dari Super Junior dan F(x). Disini screen panggung menampilkan arti dari lagu tersebut. Fans histeris ketika ada part milik Leeteuk yang mengatakan “Saya adalah presiden seluruh wanita”.
Performer selanjutnya adalah SHINee feat. Luhan EXO dengan Lucifer. Disini mereka menunjukkan performer khas energi muda dengan lihai. Luhan ditunjuk untuk menggantikan perform dance Minho yang tidak hadir karena sibuk dengan drama To The Beautiful You.
Perform selanjutnya adalah Super Junior yang membawakan 3 lagu berurutan sekaligus yaitu Superman, Don’t Don serta Bonamana. Disini Kangin ikut serta dan agak sedikit mengalami kesulitan dalam kekompakan dance. Namun seperti biasa, Super Junior menunjukkan kinerja terbaik mereka. Dan fans yang mayoritas berlightstick biru semakin histeris dengan performer mereka.
SHINee kembali keatas panggung dengan Juliette. Setelah lagu ini mereka memperkenalkan diri mereka. Mereka melakukannya dipanggung depan yang berhadapan langsung dengan festival C. Festival C membawa project ulangtahun Key SHINee. Disini semua diminta menyanyi bersama untuk Key, awalnya semua bernyanyi dalam bahasa Korea namun Onew menuntun semuanya untuk menggunakan bahasa Inggris. Disini Key bertanya pada yang lain bahwa mereka menyiapkan sesuatu, sayangnya member lain lupa hingga membuat Key tertawa dengan canggung dan sedikit malu namun tetap cute Hhaaa… Onew juga bilang kalau mereka sangat ingin mengadakan show di Jakarta. Lagu berikutnya adalah Love Like Oxygen dengan Sehun EXO. Disini mereka dance ‘air lantai becek’ kayak yang di MV. Keren lho sumpah keren pake banget!
Performer selanjutnya adalah Ryeowook Super Junior dan Chen EXO dengan Love Doesn't Travel Alone. Disini mereka menunjukkan kekuatan vocal tinggi mereka. Eunhyuk bergabung ditengah part dengan rappnya. Pada akhir lagu kita bisa melihat jelas kalau Chen melirik canggung kearah Eunhyuk yang merangkul Ryeowook. Chen tampak ragu untuk bergabung namun Eunhyuk yang menyadarinya langsung merangkul Chen yang ada disisi kirinya.
Next performer adalah trio SNSD Taeyeon, Tiffany dan Seohyun dengan membawakan Twinkle. Disini mereka menarik kembali semangat fans terutama fanbase SONE yang berpusat difestival A. Dilanjutkan dengan kolaborasi Taeyeon, Tiffany dan Seohyun feat D.O, Sehun, Luhan dan Chanyeol yang membawakan DJ Got Us Falling In love. Disini mereka tampak sangat berkarisma tinggi.
Selanjutnya adalah battle dance yang dibuka oleh Victoria F(x) lalu Tao EXO dan ada Hyoyeon SNSD, Yuri SNSD , Yoona SNSD serta Yunho TVXQ. Entah kenapa disini saya bisa melihat wajah lelah Yoona dan Yuri serta ekspresi Yunho yang sekilas seperti menahan rasa sakit.
Next performer adalah lagu andalan cuci usap tangan Sorry Sorry milik Super Junior yang kembali membangkitkan suasana. Usai lagu ini mereka mengadakan perkenalan lalu mengudang Henry dan Zhoumi. Mereka memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia sedangkan Leeteuk menyebut “Assalamu’alaikum” sebanyak 2x. Henry menyatakan permohonan maafnya atas ketidak hadirannya pada SS4 kemarin. Leeteuk mengatakan ia senang bisa perform ditempat yang lebih besar dari sebelumnya (sebelumnya di Mata Elang International Stadium, Ancol). Kemudian dilanjutkan dengan Perfection. Zhoumi menunjukkan kekuatan vocalnya sedangkan Henrry dengan rappnya. Dilanjutkan dengan A-Cha.
Klo gak salah habis ini ada BoA dengan Hurricane Venus, terus apalagi gitu… Nah dia memperkenalkan dirinya sambil sedikit bermain bersama fans. Dia menunjukkan kekuatan bintang senior yang luar biasa.
“Saya senang bisa bergabung dalam SM TOWN dan tampil dihadapan kalian” disini fans histeris dan manggilin namanya dah pokoknya.
“Ini kedua kalinya saya kesini” yang pertama gak tau kapan deh. Ada yang bisa kasih tau?
“Semuanya terimakasih sudah datang dan menikmati acara bersama hari ini. Selanjutnya kalian ingin saya membawakan lagu apa?”
Karena ditanya begitu, serentak fans teriakin Only One. Disini BoA langsung ketawa bahagia karena semua tau lagunya dia. Kemudian ia tersenyum lagi sambil bicara lagi.
“Ok saya akan membawakan Only One” jeda sesaat lalu… “Hanya bercanda. Saya tidak akan membawakan lagu itu sekarang. Saya akan membawakan The Sahdow”
Maka BoA melakukan perform The Shadow.
Kemudian SNSD kembali kepanggung utama dengan membawakan Mr. Taxi. Usai Mr. Taxi, Jonghyun muncul dipanggung utama tanpa mengenakan atasan dan Taemin muncul dipanggung depan. Mereka berkolaborasi dengan Internet War. Disini mereka membuat fan service hot couple yang sukses membuat seisi stadion GBK histeris saking terkejutnya.
Saat itu udah jam 10 dan gue semakin bertanya – tanya TVXQ gue mana?! Masa gue bayar mahal tapi gak liat TVXQ? (=,=) Dan emang daasar saya orang baik kali ya tiba – tiba aja panggung berubah jadi merah dan agak mistis misterius gimana gitu.
TVXQ muncul dengan Maximum dan berhasil memukau penonton terutama Cassiopeia. Meski Cassiopeia jumlahnya tidak sedahsyat yang lain tapi saya mendengar orang – orang disekitar gue memuji kekuatan performer mereka. Dan media juga mengatakan hal yang sangat luar biasa untuk TVXQ (bahkan temen sekantor gue sampe baru dateng langsung laporan, efek nonton RCTI (=,=) Dia bilang aura bintangnya TVXQ berasa banget dan bikin dia merinding. Ini bukan rekayasa klo gak percaya tanya aja orangnya, nama FBnya Putri N Janah PPnya I
Next perform adalah SNSD dengan Gee dan Kissing You. Disini SNSD berinteraksi dengan fans yang ada disana. Mereka membiarkan fans bernyanyi bersama mereka dengan potongan part awal.
“Duuududuuu…”
Fans menjawab “Kissing you baby”
“Dududududuu…”
Fans menjawab “Loving you baby”
Dan satu lagu terakhir sebelum lagu – lagu puncak adalah Super Junior dengan Dancing Out.
Akhirnya sampai pada penampilan terakhir malam itu. BoA yang membuat semuanya bertanya – tanya soal akan bersama siapakah ia duet langsung terjawab ketika Taemin SHINee keluar stage untuk perform Only One. Kemudian dilanjutkan F(x) dengan Electrick Shock lalu SHINee dengan Sherlock kemudian Super Junior dengan Sexy, Free and Single. Kemudian penampilan terakhir yang membuat fans semakin histeris adalah TVXQ dengan Rising Sun. Ketika Changmin berteriak pada partnya maka fans juga ikut berteriak tak kalah dahsyatnya (Ok! Mungkin Cuma Cassie, ya tapi ini artikel gue dan gue yang denger pake kuping gue. Jadi gak mungkinkan suara minoritas bisa kedengeran sama kuping gue? Berarti tandanya semua teriak. Karena ada tanda – tanda keabisan suara jadi gue gak ikutan teriak Cuma melototin HoMin dengan seksama.
All artis menampilkan Hope. Disini semuanya naik keatas panggung. Kalian bisa melihat uforianya di fancam – fancam. Karena Luhan sempat mengambil hand banner bertuliskan namanya, Siwon mendapat boneka Toys Story, Sehun & Lay mendapatkan boneka dll… Disitu pada bagian akhir part Changmin yang tampak canggung untuk bergabung dengan yang lainnya. Dibelakang Changmin ada Kangin dan Eunhyuk yang sepakat untuk menyiram Changmin ketika Changmin bernyanyi. BoA tampak tertawa. Distage BoA terlihat lebih akrab dengan Yunho dan Siwon. Sedangkan Amber sibuk dengan Sehun yang berbagi boneka. Kris juga terlihat nyamperin Lay. Luhan langsung nyari si Sehun. Sedangkan member SNSD sibuk memberikan kiss bye ke arah fans. Duo Super Junior juga sibuk memberikan salam perpisahan kearah fans.
Jam pulang pun tibaa~~
Dan lagi – lagi pulangnya antri~~ Dan pulang naek taksi. Tadinya mau stalker bandara tapi gak enak sama yang lainnya. Dan nyeseknya adalah ketika gue tau klo gue dan Any satu pemikiran buat stalker di bandara. (T_____T)
Asli gue mau histeris dulu ah~~
Yunho – Changmin YANG TIDAK BISA DIDESKRIPSIKAN DENGAN KATA-KATA!
Luhan~~ LIKE A DOLL!! TUAMPAN
Baekhyun~~ Jirr!! CAKEP! Imut malu – malu!
Kris?? Cant say anything~~
Jessica LIKE A PRINCESS~~
Donghae~~ Dia stay didepan gue lama dengan muka sendu~~ cakep~~
Dengan berakhirnya SM Town gue semakin cinta sama Yunho-Changmin, Jessica, Luhan, Luna, Onew dan Ryeowook #jeder!
Udah dulu ya, saya lagi gak enak badan. Sampai jumpaa~~ ^^
Jakarta, 22 September 2012
Ichen Aoi
Showing posts with label SHINee. Show all posts
Showing posts with label SHINee. Show all posts
0
comments
Labels:
BoA,
EXO,
F(x),
Girls Generation,
Kangta,
My Story,
SHINee,
SNSD,
Super Junior,
TVXQ


Sebuah fan account bejudul, “Bertemu malaikat Taemin di sudut jalan”, baru baru ini telah muncul di internet.
Berdasarkan account ini, Taemin dan Minho terlihat di dekat sekolah Taemin. Memakai seragam sekolah mereka, mereka berada di sudut jalan menunggu lampu lalu lintas berganti.
Seekor kucing yang tersesat tiba-tiba berlari menyeberang jalan walaupun ada banyak mobil. Taemin menangis,”Oh no!” dan berlari menyeberang jalan untuk mengambil kucing itu.
Walau tidak jelas apakah kucing itu terluka atau tidak, dia membawa hewan itu kembali ke tempat penyeberangan jalan kaki. Taemin terus melihat kucing itu sampai keduanya menghilang dari pandangan satu sama lain.
Sepertinya anggota SHINee yang dipenuhi dengan perbuatan baik! Meskipun baru-baru ini kami mngungkapkan fan account Taemin menyelamatkan seekor kucing, postingan blog tentang Key mengurus seorang anak dari ibu di Korea juga telah mendapat banyak perhatian.
Di jalan menuju Daegu untuk melihat ibunya, seorang blogger Korea (dia adalah seorang ibu, tetapi bukan Shawol) melihat SHINee Key duduk di baris yang sama dengan keluarganya. Di tengah perjalanan, anaknya pergi ke samping idola dan terus mengganggu dia. Alih-alih mendapatkan kesal pada anak itu, Key memberinya kue dan bermain dengan dia.
Dia berkomentar, “Dia benar-benar merupakan pemuda yang berkelakuan baik!” Karena Key, perjalanannya ke Daegu sangat santai. Bahkan setelah kereta api telah mencapai Daegu, Key memegangi tangan anaknya sampai ia membantu dia menuruni keluar kereta.
Blogger itu terus memuji idola, “Saya percaya bahwa Key pasti akan menjadi ayah yang baik setelah menikah. ^ ^”
Kediaman Donghae dan Sooyoung malam ini cukup rancu. Bagaimana tidak?? Donghae sedang memikirkan cara untuk melamar Sooyoung atas permintaan ummanya.
“Ummaaa~ tidak bisakah tunggu kami pulang ke Seoul? … Mwo?! Langsung menikah?? … Eomma, bahkan aku tidak berani bicara padanya soal hal yang satu ini … Heh?? Tentu saja aku ini seorang namja … tapi bukan begitu caranya eomma … Iya aku tahu eomma sangat menginginkan Sooyoung menjadi menantu eomma … baiklah~ aku akan bicara padanya malam ini”
Itulah janji yang diutarakan Donghae pada ummanya. Saking gugupnya sejak tadi dia hanya mondar-mandir didepan kamar Sooyoung tanpa kemajuan sama sekali.
“Oppa? Apa yang kau lakukan didepan kamar ku?”
“Sooyoung?? Ehm…”
-Sooyoung POV-
Tidak seperti biasanya, malam ini oppa tampak aneh sekali. Ia hanya mondar-mandir saja didepan kamar ku. Tanpa bicara apa pun.
“Sooyoung~”
“Opp…”
Dia memeluk ku erat. Aku semakin tidak mengerti akan apa yang oppa lakukan.
-Donghae POV-
Aku benar-benar nervous. Aku tidak tahu harus berkata apa didepannya. Cukup memalukan memang/ tapi inilah aku. Aku memang bukan namja romantic dan pandai berkata-kata namun dia harus tahu satu hal yaitu, aku sangat mencintainya.
Donghae melepaskan pelukkannya lalu menatap mata Sooyoung dalam. Ia sesekali menunduk tiap ingin membuka mulutnya. Dia terlalu gugup untuk mengatakannya.
“Waeyo oppa?”
“Apa kau mencintai ku?”
“Mwo? Kau kenapa sih Hae oppa~”
“Ku mohon~ jawab dengan jujur saja ya”
“Ne oppa. Jongmal saranghaeyo”
“Boleh aku minta satu hal dari mu?”
“Mwo?”
“Will you marry me?”
-Sooyoung POV-
Apa maksudnya?? Dia meminta ku menjadi pengantinnya? Apa oppa serius atau sekedar joke saja. Dia selalu saja membuat ku terkejut disetiap kesempatan dan itulah yang aku suka darinya.
“Oppa? Jjinja??”
“Ne”
Dapat ku lihat wajahnya memerah. Dan kali ini aku ingin mempermainkannya, seperti dia terus mempermainkan ku sampai aku malu setengah mati dibuatnya.
“Oppa~ aku tidak bisa…”
-Donghae POV”
“Oppa~ aku tidak bisa…”
“MWO?!”
Apa?! Dia menolak ku? apa maksud dari semua ini. Apa selama ini dia tidak mencintai ku atau dia hanya ingin terus begini? Dia membuat ku terluka sangat terluka.
“Sooyoung ah?”
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
-Sooyoung POV-
Ah! Aku salah, wajahnya tampak terluka sekali. Dia memang tidak bisa diajak bercanda ya.
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
Ku putuskan untuk jujur padanya. Aku mengembangkan senyum ku untuknya. Namun aku tidak bisa jika melihat ekspresinya saat ini yang malah membuat ku ingin tertawa.
-Donghae POV-
Seharusnya aku tahu sejak awal kalau dia tidak serius. Dia ingin balas dendam mengerjai ku!! dasar Sooyoung! Kau memang yeoja-ku tercinta.
“Waeyo?! Kau mengejutkan ku!!”
“Biasanya kan oppa yang selalu mengerjaiku, jadi aku mau gentian donk!”
“Sooyoung ah~ kau nyaris membuat jantung ku copot!”
“Hhaa… oppa~ kau lucu sekali”
*cup*
Donghae mencium bibir Sooyoung. Lalu berbisik ditelinga Sooyoung dekat sekali.
“Jangan tertawakan aku lagi. Aku bisa mengalahkan mu dalam sekejab membuat mu merah”
Benar saja, kini wajah Sooyoung menjadi merah. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kali ini Donghae-lah yang tertawa.
“Oppaaa~~!! Kau takkan ku maafkan!!”
“Hhaa… kau tidak bisa begitu karena kau mencintai ku”
“Oppa~~”
Donghae langsung memeluk Sooyoung yang wajahnya masih merah. Dia tidak ingin melihat wajah yeoja-nya ini. Karena ia bisa tertawa lebih keras dari yang sekarang.
Mereka pun memutuskan akan kembali ke Seoul besok.
***
Yuri masih mengingat kejadian kemarin. Ia melihat Minho bersama yeoja yang sama sekali tidak dikenalnya. Dia melihat mereka sangat akrab. Ia terlihat sangat berantakan, bagaimana tidak? Yuri bahkan lupa mengurus dirinya sendiri. Jika Jessica tidak terus menjengguk saengnya ini di kost-annya.
“Kau lupa makan lagi?”
“Aku tidak lapar eonni”
“Kau bisa sakit”
“Lalu? Siapa yang peduli pada ku?”
“Yuri, disini masih ada aku dan Aiden Lee”
“Eonni, orang ku cintai saja tidak peduli pada ku!!”
“Yuri”
“Dia tidak pernah mencoba mengunjungi ku!”
“Mungkin Minho tidak tahu alamat ini”
“Bagaimana bisa eonni?! Dulu dia selalu mengajarkan ku tentang mata kuliahnya disini!”
“Yuri… tenanglah~”
“Eonni~”
Jessica memeluk Yuri. Ia memang tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi. Yuri tidak pernah menceritakan soal hubungannya dan Minho yang ditentang oleh ummanya Minho. Tapi ia tetap mencoba memahami saengnya itu.
-Yuri POV-
Ya, dia tahu semuanya tentang ku, Namun dia tidak pernah mencoba untuk menemui ku. Ku rasa dia memang tidak pernah serius mencintai ku. Mungkin saja. Atau dia sudah lupa dengan ku. Dia melupakan semuanya… semuanya… termasuk Aku.
Sementara itu dikediaman Minho.
Masih sama, hari ini pun Crystal berada dirumah Minho. Dia terus saja menempel pada namja itu. Memang Minho menanggapinya dengan tersenyum namun pikirannya pergi mencari Yuri, noona yang dicintainya. Crystal menyadari hal itu namun hatinya terus bersikeras untuk melupakan bahwa Minho sudah membagi hatinya dengan yang lain. Ia terus mengingkarinya.
-Crystal POV-
Kenapa? Meski tubuh dan senyumannya bersama ku, namun hati dan pikirannya tidak disini. Apa karena yeoja bernama Yuri itu? Apa aku saja tidak cukup baginya? Apa aku sudah tidak bisa lagi mengisi hatinya? Minho, kau membuat ku takut kehilangan mu.
-Minho POV-
Yuri… Yuri…
Ah~ kenapa dia tidak ada disini saat ini? Apa dia melupakan ku dan tidak merindukan kehadiran ku? Tak ada yang bisa ku lakukan selain memikirkan keadaannya saat ini. Kemana aku harus mencarinya? Ehm… dimana aku pernah bertemu dengannya? Ah! Aku tahu! Tempat tinggalnya yang dulu saat bersama Jessica noona. Mungkin saja dia masih disana. Aku akan menemuinya sekarang.
***
Malam ini suasana antara Yoona dan Leeteuk tampak canggung sekali. Bahkan Taeyeon menyadarinya. Bagaimana tidak? Yoona dan Leeteuk saling menghindari satu sama lain.
-Taeyeon POV-
Sejak kemarin mereka tampak aneh sekali. Apa mereka bertengkar saat aku tinggal ke minimarket? Tapi kenapa mereka tidak menyelesaikannya secara baik-baik? Ah~ suasananya jadi tidak nyaman begini.
“Kalian kenapa? Kalian bertengkar?”
“Aniya eonni~ kami baik-baik saja kok” Yoona tersenyum, namun senyumannya sungguh berbeda. Ada yang lain, dia tampak sedih dan enggan menatap ku. Aku tidak merasa kalau dia punya kesalahan pada ku.
“Eonni, malam ini aku pulang keapartemen ku ya?”
“Waeyo?”
“Sudah satu minggu aku meninggalkannya. Tak ada yang mengurusnya”
“Kau tidak bersama orang tua mu?”
Aku memang tidak tahu apa-apa tentang Yoona, sampai saat ini. Meski kami sudah lama seperti saudara. Aku tetap tidak tahu apa-apa tentangnya.
-Yoona POV-
Eonni, bagaimana bisa aku terus disini jika kemarin aku melakukan hal yang tidak semestinya bersama Leeteuk oppa? Aku tidak bisa terus begini eonni. Ini menyakitkan bagi ku dan bagi mu. Aku tidak akan pernah memilikinya, dia terlalu mencintai mu.
“Orangtua? Aku tinggal diTokyo sendirian. Orangtua ku mengirim ku kesini agar bisa jauh dari mereka dan tidak mengganggu kesibukan mereka masing-masing”
“Eh?? Bagaimana bisa?”
“Mereka orang bisnis eonni. Menurut mereka, membesarkan ku jauh lebih baik dengan uang dibanding kasih sayang”
-Leeteuk POV-
Baru kali ini Yoona menceritakan tentang keluarganya. Aku baru menyadarinya, dia hanya butuh kasih sayang. Itu sebabnya dia menyayangi Taeyeon dan aku. Aku jadi tidak mengerti apa yang ku lakukan kemarin bersamanya. Membalas ciumannya lalu membentaknya untuk menjauhi aku dan Taeyeon. Aku tidak pernah membentak yeoja manapun selain dia. Apa dia terluka? Ah~ itu sudah pasti.
“Bagaimana bisa? Mereka pasti menyayangi mu”
“Eonni, kau terlalu baik. Kehidupan mu terlalu indah. Kau tidak akan pernah mengerti keadaan ku. Eonni tidak pernah mendengar eomma eonni sendiri mengatakan kalau membesarkan seorang Taeyeon cukup dengan uang dan kemegahan. Tidak pernah! Aku? Aku mendengarnya sendiri saat eomma bersama teman-temannya! Sedangkan appa? Dia selalu bilang pada ku, Yoona kau seorang putri apapun bisa kau dapatkan dengan uang mu jadi jangan pernah ajak appa bermain-main dengan hal yang tidak menghasilkan apa-apa. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat mereka mengurusi ku secara langsung! Mereka memilih belasan babysitter untuk mengurusku. Mereka menyewa belasan pelayan untuk menyiapkan sarapan dan segalanya. Bahkan aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya masakan eomma ku sendiri. Dia selalu menyewa chef-chef handal sesuai dengan keinginannya. Aku memang tidak pernah kekurangan. Mereka selalu mengirimkan uang dalam skala besar. Tapi aku kekurangan kasih sayang dari mereka! Lalu aku tidak pernah percaya akan semua orang! Mereka memanfaatkan uang ku bahkan kekasih ku sendiri. Hanya kalian yang bisa menerima ku apa adanya. Hanya kalian yang tidak pernah menuntut apa-apa dari ku”
Yoona menangis. Taeyeon tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa bersalah telah menyinggung masalah keluarga Yoona. Leeteuk ingin memeluk yeoja itu, namun ia tidak bisa. Leeteuk hanya menatap lurus kearah Yoona.
“Eonni, oppa. Aku akan pulang malam ini juga” Yoona membawa tasnya.
“Tunggu! Diapartemen mana kau tinggal?”
“Apartemen mewah dua blok dari sini. Aku yakin, kalian pasti tahu. Eonni pernah bertanyakan pada ku seperti apa orang-orang yang tinggal diapartemen seperti itu? Sekarang eonni tahu, salah satunya aku” Yoona pergi sambil menangis dn tanpa menoleh lagi.
Leeteuk memeluk Taeyeon yang terguncang.
***
Keesokkan harinya…
“Oppa~ lama sekali~”
“Sabar dong yeobo”
“Nanti kita ketinggalan pesawat”
“Kita bisa beli tiket selanjutnya”
“Oppaaa~ kita harus tepat waktu. Appa dan eomma menunggu dibandara”
“Ah! Kau benar!”
Sooyoung dan Donghae mengosongkan kediaman mereka, karena mereka akan kembali ke Seoul untuk mengurus pernikahan mereka. Dan mulai hari ini resmilah mereka meninggalkan kota Tokyo.
***
Minho bergegas kembali ke kost-an Yuri. Kemarin malam ia tidak menemukan Yuri karena menurut info, Yuri menginap dirumah Jessica. Hari ini dia kembali mencoba peruntungannya.
“Minho? Kau mau kemana?”
“Crystal? Aku mau pergi kesuatu tempat”
“Aku ikut!”
“Tidak bisa”
“Minho shi~ kau tidak bisa melarangku!”
“Tapi aku mau ketempat yeoja yang ku cintai. Jika ada kamu, dia akan salah sangka”
“Kalau begitu kau tidak boleh pergi!”
“Crystal?”
“Aku tidak mau ada yeoja lain selain aku!!”
“Apa maksud mu?”
“Ini tidak adil bagi ku! aku duluan yang mengenal dan mencintai mu dibanding Yuri!”
“Darimana kau tahu namanya?”
“Aku tahu semuanya tentang mu dan Yuri”
Minho menatap Crystal tidak percaya. Ia tidak pernah menyangka Crystal mengetahui sampai sejauh ini.
“Crystal, kau tidak bisa menahan ku! ini kehidupan ku! Kau tidak bisa mengatur ku”
“Minho kau….”
“Berhenti memerintah ku Crystal!”
Crystal tersentak. Minho langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
---
“Hari ini aku akan pindah eonni”
“Ne, aku akan membantu mu membereskan barang-barang mu”
Yuri menatap sebuah bingkai foto dimejanya. Foto dirinya bersama Minho.
“Kau tidak membawanya?”
“Tidak perlu eonni. Aku pindah untuk melupakannya”
Jessica terdiam, ia ingin menghubungi Minho namun dia tidak tahu nomor kontaknya. Jadi Jessica hanya bisa mendukung semua keputusan saengnya.
Yuri menangis, ia memeluk eonninya. “Eonni doakan aku agar bisa melupakannya”.
“Saeng~ dia pernah menjadi bagian dalam hidup mu, kamu tidak boleh melupakannya begitu saja. Jadikan Minho sebagai kenangan inidah yang pernah ada dalam kehidupan mu. Lupakan semua masalah yang pahit antara kalian”
“Aku tidak bisa eonni~”
Yuri membawa barang-barangnya keluar. Jessica memabantunya. Taemin menjemput mereka untuk mengantar kebandara. Mereka pergi sedangkan mobil Minho baru saja tiba.
“Yuri! Yuri!”
Kamar kost-an itu kosong. Ia langsung mencari penghuni yang lain dan mendapati seorang yeoja yang sibuk menatap ketampanan Minho.
“Dimana Yuri?”
“Eh? Dia baru saja pergi bersama Taemin dan Jessica yang mengantarnya kebandara”
“Bandara?”
“Yup! Yuri akan tinggal diluar kota. Ngomong-ngomong siapa nama mu?”
Minho tidak memperdulikan pertanyaan itu. Dia langsung bergegas. Dia tidak menyadari kalau Crystal membuntutinya dengan mobil dari belakang.
***
Leeteuk mengunjungi Yoona pagi ini. Ia melakukannya tanpa sepengetahuan Taeyeon. Yoona sendiri belum bangun, ia masih tertidur diapartemennya. Ia tidak mendengar bel yang bunyi berkali-kali. Sekitar setengah jam kemudian dia baru bangun.
“Siapa sih bertamu sepagi ini?”
Yoona berjalan menuju pintu tanpa memperhatikan penampilannya. Ia hanya memakai celana super pendek dengan atasan tanpa lengan. Rambut panjangnya masih berantakan, dia hanya merapikannya dengan jari.
“Siapa sepagi ini bertamu? Kau tidak tahu kalau aku masih sangat mengantuk jadi, jangan ganggu aku!” Yoona membuka pintu tanpa memandang siapa yang datang. Matanya masih setengah terpejam. Leeteuk menatap yeoja didepannya dengan sedikit terkejut. Tentu saja, Yoona yang tinggal dirumahnya selalu rapi dan berpakaian serba rapi. Yoona selalu menggenakan dress atau celana yang paling pendek selutut dan kaos pinknya. Bukan seperti ini. Yoona menatap tamunya.
“Oppa?!” matanya langsung terbuka lebar.
“Kau kenapa berantakan seperti ini?”
“Bukan urusan mu! Kau mau apa kesini?”
“Kau tidak mengizinkan ku masuk?”
“Terserah kau saja!”
Yoona memberikannya jalan masuk. Leeteuk menatap sekeliling ruangan yang berantakan itu. Ia melihat beberapa botol bir disamping meja.
“Semalam kau meminum itu?”
“Oppa~ jangan campuri urusan ku”
“Aku bertanya pada mu, Yoona. Jadi jawablah!”
“Kalau ia memangnya kenapa??”
“Apa kau sering begini?”
“Aniya~ ini pertama kali bagi ku”
Yoona duduk ditempat tidurnya, sementara Leeteuk merapikan ruangan yang berantakan itu.
“Oppa~ aku tidak mau membayar mu! Jadi biarkan barang-barang itu”
“Aku tidak perlu kau bayar”
“Sungguh?”
“Tentu saja”
“Baiklah kalau begitu, kau bebas melakukan apa pun disini tanpa dibayar. Dan aku tidak perlu membayar para pembantu yang berisik itu”
Leeteuk baru menyadari kalau Yoona masih berada dibawah pengaruh alcohol.
“Jam berapa kau tidur semalam?”
“Euhm… aku? Sekitar jam 3 dini hari”
“Jadi kau baru tidur 3 jam? Pantas saja kau ngawur begini”
Yoona menghitung dengan jarinya. Lalu melirik jam, pukul 06.00. Ini masih sangat pagi untu orang bertamu kesini.
“Kau bisa pulang sekarang? Ini masih terlalu pagi dan aku masih ngantuk!”
“Tidurlah, aku akan merapikan semua ini dan membuatkan mu sarapan”
Yoona diam. Ia terus berpikir. Lalu beberapa saat kemudian dia mulai bicara lagi.
“Apa aku masih dongsaeng mu?”
“Tentu saja!”
“Kalau begitu keluar dari sini sekarang juga!!” Yoona memekik kencang.
“Yoona, tenanglah~” Leeteuk mendekati yeoja itu lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Yoona meminum sisa bir yang masih ada. Ia meneguknya satu botol penuh. Dalam sekejab Yoona kembali mabuk berat. Ia tertidur. Leeteuk mulai memasak.
Setengah jam kemudian Yoona terbangun dalam keadaan mabuk. Ia pergi kedapur dan mendapati Leeteuk sedang merapikan bekas masakannya.
“Oppa~” Yoona menegurnya pelan. Leeteuk menoleh, “Ada apa? Mandi sana!”
Yoona menggeleng kencang. Ia menarik Leeteuk keluar dari dapur menuju ruang tengah. Leeteuk bingung, Yoona mengambil ponselnya lalu mengirimkan SMS untuk Taeyeon. Yeoja itu kembali menatap Leeteuk sambil tersenyum. Dia memang cantik sekali. Tak ada seorang namja mana pun yang dapat menolaknya jika ia sudah seperti ini.
“Oppa~ cium aku!”
“Yoona! Kau ini mabuk!”
“Aniya oppa~”
*cup*
Lagi-lagi Yoona mencium Leeteuk secara paksa. Kali ini Yoona memeluk namja itu. Sementara Leeteuk, masih sama. Tidak bisa menolak malah balas memeluk dan menciumnya lembut. Leeteuk tidak menyadari kalau Taeyeon akan segera tiba ke partemen itu.
***
Taemin, Jessica dan Yuri tiba didepan bandara.
“Ah! Aku mau beli scraft itu dulu!” Yuri menyebrangi jalan menuju tukang scraft dipinggiran jalan. Minho melihatnya, ia langsung menghampiri Jessica dan Taemin.
“Noona, Yuri…”
“Disana!” tunjuk Jessica sambil tersenyum.
Minho mendesah lega. Ia menanti reaksi Yuri saat tahu dirinya ada disini. Crystal melihat Yuri sedang membeli sesuatu lalu menoleh kesebrang, disana ada Minho yang menantinya dengan tersenyum.
“Aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan kalian bersama!”
Saat Yuri menyebrangi jalan, Crystal memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Minho melihat mobil itu mengarah kearah Yuri yang sedang menyebrangi jalan.
“Minho! Yuri disana!” Jessica menyadarinya juga.
Minho dengan segera berlari kearah Yuri. Yeoja itu terkejut karena ada Minho dan mobil yang melaju kearahnya.
*bruk!*
Dalam sekejab jalanan dibanjiri darah. Crystal shock, dia keluar dari mobilnya. Lalu melihat kalau Minho dan Yuri bersimbah darah.
“Minho shi! Minho!”
Ia menatap dengan tidak percaya. Jessica dan Taemin langsung ketempat itu. Mereka berusaha menyadarkan Minho dan Yuri.
Minho membuka matanya dan melihat Yuri disampingnya, sama sepertinya bersimbahd arah.
“Noona?”
Yuri membuka matanya perlahan, “Minho?”
“Ne, ini aku”
“Kau datang?”
“Ne. Saranghaeyo noona. Saranghaeyo”
“Minho, aku juga”
Keduanya berpelukan. Jessica menangis menatap mereka. Minho duduk sambil memeluk Yuri. Ia menangis.
“Noona aku akan bersama mu, jadi tenanglah”
“Minho~ sakit. Aku sudah tidak sanggup lagi”
Taemin menelepon ambulans. Ambulans datang, dokter memeriksanya diTKP. Namun terlambat, Yuri menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Minho dan beberapa saat kemudian, Minho menyusulnya. Crystal menangis pilu. “Mianhae~ ku mohon sadarlah Choi Minho”. Jessica pingsan, ini pertama kalinya ia melihat kecelakaan didepan matanya dan harus menghadapi kenyataan ia kehilangan saeng yang paling dekat dengannya. Taemin menggendong istrinya itu kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit bersama dengan mobil ambulans yang mebawa Yuri dan Minho.
Sementara itu Crystal masih menangis didepan darah sepasang kekasih itu.
***
Taeyeon melihat semuanya, ia marah besar dan merasa dikhianati. Ia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan dari Leeteuk sedangkan Yoona masih tidak menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Ia benar-benar mabuk. Leeteuk pergi setelah membentaknya. Dan saat itu Yoona baru menyadari perbuatannya.
“Eonni~ Taeyeon eonni!”
Yoona berlari menuju lift namun Leeteuk mencegahnya ikut.
“Diam disini! Jangan temui Taeyeon!”
“Oppa, aku… aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku…”
“Diamlah!”
Yoona langsung diam dan kembali keruangannya. Ia menangis lalu mengirim belasan pesan permohonan maaf dan penjelasannya pada Taeyeon namun tak satu pun dibalas oleh eonninya itu. Yoona berkali-kali mencoba meneleponnya namun tak ada hasinya.
Yeoja itu putus asa. Dia menatap pisau didapur.
“Tak ada jalan lain. Jika aku terus ada, mereka akan semakin berantakan”
Yoona mengambil pisau itu. Ia mencoba untuk menelpon Taeyeon lagi. Namun masih ada, tak ada jawaban ia meninggalkan pesan dikotak suara.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
Yoona menutup ponselnya. Ia menulis surat yang ia biarkan tergeletak diatas meja. Yoona dia beberapa saat kemudian memejamkan matanya sambil berbisik.
“Ini tidak akan sakit. Tidak akan sesakit eonni. Tidak akan…”
20 menit kemudian Yoona sudah benar-benar diam tanpa suara sedikit pun.
***
“Kau percaya kan? Dia mabuk”
“Aku…”
“Kau pasti mengerti Yoona, Taeyeon”
“Aku akan melihat ponsel ku dulu oppa”s
Taeyeon membuka HPnya. Disana ada belasan pesan dari Yoona.
‘Eonni, maafkan aku’
‘Eonni balas pesan ku’
‘Eonni ku mohon, aku tidak bisa begini’
‘Eonni apa kau tidak mempercayai ku?’
‘Eonni, tolong aku’
….
Masih banya pesan disana. Lalu Taeyeon mendengarkan voicemailnya.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
-Taeyeon POV-
Ini suara Yoona. Suaranya sedikit bergetar. Aku rasa aku bisa memaafkannya. Dia memang dongsaeng ku. Aku menyayanginya seolah dia keluarga ku. Aku harus ketempatnya sekarang.
Leeteuk dan Taeyeon kembali keapartemen Yoona.
***
“Yoona! Yoona, jawablah!” Taeyeon berkali-kali memanggilnya dari luar. Namun tetap sama, sepi dan tanpa jawaban. Leeteuk memutuskan untuk mendobraknya. Pintu itu terbuka, mereka berlari kekamar Yoona.
“Kyaaaaaaaaaaaa…. Yooooonaaaaaaaaa!!”
Taeyeon histeris lalu memeluk Yoona yang bersimbah darah. Ia memotong nadi dipergelangan tangannya sendiri. Yeoja itu tampak lelah namun tersenyum. Sudah tak ada lagi detak jantung dan denyut nadinya. Leeteuk menatap kedua yeoja didepannya dengan tatapan nanar. Taeyeon, gadis yang dicintainya telah kehilangan Yoona, gadis yang mencintainya. Leeteuk melihat sesuatu diatas meja. Yoona menulisnya untuk mereka.
Dear oppa & eonni
Aku tidak bisa terus begini. Aku bukan tipe orang yang bisa menahan perasaannya.
Jika aku terus ada, kalian tidak akan bisa bersama. Maka aku memilih jalan ini.
Ku harap kalian berdua bahagia. Jangan pernah berpisah, ku mohon. Lalukan demi aku.
Aku serius menyayangi kalian.
Aku menyayangi eonni dan oppa. Dibanding perasaan ku, eonni jauh lebih penting.
Ku mohon, hiduplah dengan senyum dan jangan lupakan aku.
Namun jika aku cukup menyakitkan kalian, silahkan lupakan aku. Aku tidak keberatan.
Kamsahamnida.
-Yoona-
Taeyeon menangis. Ia tidak pernah menyangka semuanya akan berakhir begini. Darah yang menggenang dilantai, darah yang membasahi tempat tidur putih itu terlihat begitu memilukan. Leeteuk menyandarkan dirinya ditembok sambil menunduk. Dia dan Taeyeon memang tidak akan pernah bisa terpisah, namun bukan seperti ini caranya. Bukan dengan kepergian Yoona.
Cinta tidak pernah mengenal usia, waktu dan keadaan.
Cinta juga tidak mengenal jarak dan tempat.
Yang dia tahu hanya satu, membuat hati orang hangat dan bahagia.
Cinta tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang yang mengalaminya.
Entah itu bahagia atau sakit, manis atau pahit.
Cinta tidak pernah peduli. Karena cinta adalah hati dan perasaan kita sendiri.
----
Trilogy about Love :
1. Love In Seoul
2. Do You Still Love Me?
3. Yes! Im Still Love You Forever
This is the last part. Good bye!
Cast :
Super Junior: Leeteuk, Siwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung, Seohyun, Tiffany and Yoona
SHINee: Minho, Taemin and Onew
F(x): Crystal
--END--
“Ummaaa~ tidak bisakah tunggu kami pulang ke Seoul? … Mwo?! Langsung menikah?? … Eomma, bahkan aku tidak berani bicara padanya soal hal yang satu ini … Heh?? Tentu saja aku ini seorang namja … tapi bukan begitu caranya eomma … Iya aku tahu eomma sangat menginginkan Sooyoung menjadi menantu eomma … baiklah~ aku akan bicara padanya malam ini”
Itulah janji yang diutarakan Donghae pada ummanya. Saking gugupnya sejak tadi dia hanya mondar-mandir didepan kamar Sooyoung tanpa kemajuan sama sekali.
“Oppa? Apa yang kau lakukan didepan kamar ku?”
“Sooyoung?? Ehm…”
-Sooyoung POV-
Tidak seperti biasanya, malam ini oppa tampak aneh sekali. Ia hanya mondar-mandir saja didepan kamar ku. Tanpa bicara apa pun.
“Sooyoung~”
“Opp…”
Dia memeluk ku erat. Aku semakin tidak mengerti akan apa yang oppa lakukan.
-Donghae POV-
Aku benar-benar nervous. Aku tidak tahu harus berkata apa didepannya. Cukup memalukan memang/ tapi inilah aku. Aku memang bukan namja romantic dan pandai berkata-kata namun dia harus tahu satu hal yaitu, aku sangat mencintainya.
Donghae melepaskan pelukkannya lalu menatap mata Sooyoung dalam. Ia sesekali menunduk tiap ingin membuka mulutnya. Dia terlalu gugup untuk mengatakannya.
“Waeyo oppa?”
“Apa kau mencintai ku?”
“Mwo? Kau kenapa sih Hae oppa~”
“Ku mohon~ jawab dengan jujur saja ya”
“Ne oppa. Jongmal saranghaeyo”
“Boleh aku minta satu hal dari mu?”
“Mwo?”
“Will you marry me?”
-Sooyoung POV-
Apa maksudnya?? Dia meminta ku menjadi pengantinnya? Apa oppa serius atau sekedar joke saja. Dia selalu saja membuat ku terkejut disetiap kesempatan dan itulah yang aku suka darinya.
“Oppa? Jjinja??”
“Ne”
Dapat ku lihat wajahnya memerah. Dan kali ini aku ingin mempermainkannya, seperti dia terus mempermainkan ku sampai aku malu setengah mati dibuatnya.
“Oppa~ aku tidak bisa…”
-Donghae POV”
“Oppa~ aku tidak bisa…”
“MWO?!”
Apa?! Dia menolak ku? apa maksud dari semua ini. Apa selama ini dia tidak mencintai ku atau dia hanya ingin terus begini? Dia membuat ku terluka sangat terluka.
“Sooyoung ah?”
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
-Sooyoung POV-
Ah! Aku salah, wajahnya tampak terluka sekali. Dia memang tidak bisa diajak bercanda ya.
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
Ku putuskan untuk jujur padanya. Aku mengembangkan senyum ku untuknya. Namun aku tidak bisa jika melihat ekspresinya saat ini yang malah membuat ku ingin tertawa.
-Donghae POV-
Seharusnya aku tahu sejak awal kalau dia tidak serius. Dia ingin balas dendam mengerjai ku!! dasar Sooyoung! Kau memang yeoja-ku tercinta.
“Waeyo?! Kau mengejutkan ku!!”
“Biasanya kan oppa yang selalu mengerjaiku, jadi aku mau gentian donk!”
“Sooyoung ah~ kau nyaris membuat jantung ku copot!”
“Hhaa… oppa~ kau lucu sekali”
*cup*
Donghae mencium bibir Sooyoung. Lalu berbisik ditelinga Sooyoung dekat sekali.
“Jangan tertawakan aku lagi. Aku bisa mengalahkan mu dalam sekejab membuat mu merah”
Benar saja, kini wajah Sooyoung menjadi merah. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kali ini Donghae-lah yang tertawa.
“Oppaaa~~!! Kau takkan ku maafkan!!”
“Hhaa… kau tidak bisa begitu karena kau mencintai ku”
“Oppa~~”
Donghae langsung memeluk Sooyoung yang wajahnya masih merah. Dia tidak ingin melihat wajah yeoja-nya ini. Karena ia bisa tertawa lebih keras dari yang sekarang.
Mereka pun memutuskan akan kembali ke Seoul besok.
***
Yuri masih mengingat kejadian kemarin. Ia melihat Minho bersama yeoja yang sama sekali tidak dikenalnya. Dia melihat mereka sangat akrab. Ia terlihat sangat berantakan, bagaimana tidak? Yuri bahkan lupa mengurus dirinya sendiri. Jika Jessica tidak terus menjengguk saengnya ini di kost-annya.
“Kau lupa makan lagi?”
“Aku tidak lapar eonni”
“Kau bisa sakit”
“Lalu? Siapa yang peduli pada ku?”
“Yuri, disini masih ada aku dan Aiden Lee”
“Eonni, orang ku cintai saja tidak peduli pada ku!!”
“Yuri”
“Dia tidak pernah mencoba mengunjungi ku!”
“Mungkin Minho tidak tahu alamat ini”
“Bagaimana bisa eonni?! Dulu dia selalu mengajarkan ku tentang mata kuliahnya disini!”
“Yuri… tenanglah~”
“Eonni~”
Jessica memeluk Yuri. Ia memang tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi. Yuri tidak pernah menceritakan soal hubungannya dan Minho yang ditentang oleh ummanya Minho. Tapi ia tetap mencoba memahami saengnya itu.
-Yuri POV-
Ya, dia tahu semuanya tentang ku, Namun dia tidak pernah mencoba untuk menemui ku. Ku rasa dia memang tidak pernah serius mencintai ku. Mungkin saja. Atau dia sudah lupa dengan ku. Dia melupakan semuanya… semuanya… termasuk Aku.
Sementara itu dikediaman Minho.
Masih sama, hari ini pun Crystal berada dirumah Minho. Dia terus saja menempel pada namja itu. Memang Minho menanggapinya dengan tersenyum namun pikirannya pergi mencari Yuri, noona yang dicintainya. Crystal menyadari hal itu namun hatinya terus bersikeras untuk melupakan bahwa Minho sudah membagi hatinya dengan yang lain. Ia terus mengingkarinya.
-Crystal POV-
Kenapa? Meski tubuh dan senyumannya bersama ku, namun hati dan pikirannya tidak disini. Apa karena yeoja bernama Yuri itu? Apa aku saja tidak cukup baginya? Apa aku sudah tidak bisa lagi mengisi hatinya? Minho, kau membuat ku takut kehilangan mu.
-Minho POV-
Yuri… Yuri…
Ah~ kenapa dia tidak ada disini saat ini? Apa dia melupakan ku dan tidak merindukan kehadiran ku? Tak ada yang bisa ku lakukan selain memikirkan keadaannya saat ini. Kemana aku harus mencarinya? Ehm… dimana aku pernah bertemu dengannya? Ah! Aku tahu! Tempat tinggalnya yang dulu saat bersama Jessica noona. Mungkin saja dia masih disana. Aku akan menemuinya sekarang.
***
Malam ini suasana antara Yoona dan Leeteuk tampak canggung sekali. Bahkan Taeyeon menyadarinya. Bagaimana tidak? Yoona dan Leeteuk saling menghindari satu sama lain.
-Taeyeon POV-
Sejak kemarin mereka tampak aneh sekali. Apa mereka bertengkar saat aku tinggal ke minimarket? Tapi kenapa mereka tidak menyelesaikannya secara baik-baik? Ah~ suasananya jadi tidak nyaman begini.
“Kalian kenapa? Kalian bertengkar?”
“Aniya eonni~ kami baik-baik saja kok” Yoona tersenyum, namun senyumannya sungguh berbeda. Ada yang lain, dia tampak sedih dan enggan menatap ku. Aku tidak merasa kalau dia punya kesalahan pada ku.
“Eonni, malam ini aku pulang keapartemen ku ya?”
“Waeyo?”
“Sudah satu minggu aku meninggalkannya. Tak ada yang mengurusnya”
“Kau tidak bersama orang tua mu?”
Aku memang tidak tahu apa-apa tentang Yoona, sampai saat ini. Meski kami sudah lama seperti saudara. Aku tetap tidak tahu apa-apa tentangnya.
-Yoona POV-
Eonni, bagaimana bisa aku terus disini jika kemarin aku melakukan hal yang tidak semestinya bersama Leeteuk oppa? Aku tidak bisa terus begini eonni. Ini menyakitkan bagi ku dan bagi mu. Aku tidak akan pernah memilikinya, dia terlalu mencintai mu.
“Orangtua? Aku tinggal diTokyo sendirian. Orangtua ku mengirim ku kesini agar bisa jauh dari mereka dan tidak mengganggu kesibukan mereka masing-masing”
“Eh?? Bagaimana bisa?”
“Mereka orang bisnis eonni. Menurut mereka, membesarkan ku jauh lebih baik dengan uang dibanding kasih sayang”
-Leeteuk POV-
Baru kali ini Yoona menceritakan tentang keluarganya. Aku baru menyadarinya, dia hanya butuh kasih sayang. Itu sebabnya dia menyayangi Taeyeon dan aku. Aku jadi tidak mengerti apa yang ku lakukan kemarin bersamanya. Membalas ciumannya lalu membentaknya untuk menjauhi aku dan Taeyeon. Aku tidak pernah membentak yeoja manapun selain dia. Apa dia terluka? Ah~ itu sudah pasti.
“Bagaimana bisa? Mereka pasti menyayangi mu”
“Eonni, kau terlalu baik. Kehidupan mu terlalu indah. Kau tidak akan pernah mengerti keadaan ku. Eonni tidak pernah mendengar eomma eonni sendiri mengatakan kalau membesarkan seorang Taeyeon cukup dengan uang dan kemegahan. Tidak pernah! Aku? Aku mendengarnya sendiri saat eomma bersama teman-temannya! Sedangkan appa? Dia selalu bilang pada ku, Yoona kau seorang putri apapun bisa kau dapatkan dengan uang mu jadi jangan pernah ajak appa bermain-main dengan hal yang tidak menghasilkan apa-apa. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat mereka mengurusi ku secara langsung! Mereka memilih belasan babysitter untuk mengurusku. Mereka menyewa belasan pelayan untuk menyiapkan sarapan dan segalanya. Bahkan aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya masakan eomma ku sendiri. Dia selalu menyewa chef-chef handal sesuai dengan keinginannya. Aku memang tidak pernah kekurangan. Mereka selalu mengirimkan uang dalam skala besar. Tapi aku kekurangan kasih sayang dari mereka! Lalu aku tidak pernah percaya akan semua orang! Mereka memanfaatkan uang ku bahkan kekasih ku sendiri. Hanya kalian yang bisa menerima ku apa adanya. Hanya kalian yang tidak pernah menuntut apa-apa dari ku”
Yoona menangis. Taeyeon tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa bersalah telah menyinggung masalah keluarga Yoona. Leeteuk ingin memeluk yeoja itu, namun ia tidak bisa. Leeteuk hanya menatap lurus kearah Yoona.
“Eonni, oppa. Aku akan pulang malam ini juga” Yoona membawa tasnya.
“Tunggu! Diapartemen mana kau tinggal?”
“Apartemen mewah dua blok dari sini. Aku yakin, kalian pasti tahu. Eonni pernah bertanyakan pada ku seperti apa orang-orang yang tinggal diapartemen seperti itu? Sekarang eonni tahu, salah satunya aku” Yoona pergi sambil menangis dn tanpa menoleh lagi.
Leeteuk memeluk Taeyeon yang terguncang.
***
Keesokkan harinya…
“Oppa~ lama sekali~”
“Sabar dong yeobo”
“Nanti kita ketinggalan pesawat”
“Kita bisa beli tiket selanjutnya”
“Oppaaa~ kita harus tepat waktu. Appa dan eomma menunggu dibandara”
“Ah! Kau benar!”
Sooyoung dan Donghae mengosongkan kediaman mereka, karena mereka akan kembali ke Seoul untuk mengurus pernikahan mereka. Dan mulai hari ini resmilah mereka meninggalkan kota Tokyo.
***
Minho bergegas kembali ke kost-an Yuri. Kemarin malam ia tidak menemukan Yuri karena menurut info, Yuri menginap dirumah Jessica. Hari ini dia kembali mencoba peruntungannya.
“Minho? Kau mau kemana?”
“Crystal? Aku mau pergi kesuatu tempat”
“Aku ikut!”
“Tidak bisa”
“Minho shi~ kau tidak bisa melarangku!”
“Tapi aku mau ketempat yeoja yang ku cintai. Jika ada kamu, dia akan salah sangka”
“Kalau begitu kau tidak boleh pergi!”
“Crystal?”
“Aku tidak mau ada yeoja lain selain aku!!”
“Apa maksud mu?”
“Ini tidak adil bagi ku! aku duluan yang mengenal dan mencintai mu dibanding Yuri!”
“Darimana kau tahu namanya?”
“Aku tahu semuanya tentang mu dan Yuri”
Minho menatap Crystal tidak percaya. Ia tidak pernah menyangka Crystal mengetahui sampai sejauh ini.
“Crystal, kau tidak bisa menahan ku! ini kehidupan ku! Kau tidak bisa mengatur ku”
“Minho kau….”
“Berhenti memerintah ku Crystal!”
Crystal tersentak. Minho langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
---
“Hari ini aku akan pindah eonni”
“Ne, aku akan membantu mu membereskan barang-barang mu”
Yuri menatap sebuah bingkai foto dimejanya. Foto dirinya bersama Minho.
“Kau tidak membawanya?”
“Tidak perlu eonni. Aku pindah untuk melupakannya”
Jessica terdiam, ia ingin menghubungi Minho namun dia tidak tahu nomor kontaknya. Jadi Jessica hanya bisa mendukung semua keputusan saengnya.
Yuri menangis, ia memeluk eonninya. “Eonni doakan aku agar bisa melupakannya”.
“Saeng~ dia pernah menjadi bagian dalam hidup mu, kamu tidak boleh melupakannya begitu saja. Jadikan Minho sebagai kenangan inidah yang pernah ada dalam kehidupan mu. Lupakan semua masalah yang pahit antara kalian”
“Aku tidak bisa eonni~”
Yuri membawa barang-barangnya keluar. Jessica memabantunya. Taemin menjemput mereka untuk mengantar kebandara. Mereka pergi sedangkan mobil Minho baru saja tiba.
“Yuri! Yuri!”
Kamar kost-an itu kosong. Ia langsung mencari penghuni yang lain dan mendapati seorang yeoja yang sibuk menatap ketampanan Minho.
“Dimana Yuri?”
“Eh? Dia baru saja pergi bersama Taemin dan Jessica yang mengantarnya kebandara”
“Bandara?”
“Yup! Yuri akan tinggal diluar kota. Ngomong-ngomong siapa nama mu?”
Minho tidak memperdulikan pertanyaan itu. Dia langsung bergegas. Dia tidak menyadari kalau Crystal membuntutinya dengan mobil dari belakang.
***
Leeteuk mengunjungi Yoona pagi ini. Ia melakukannya tanpa sepengetahuan Taeyeon. Yoona sendiri belum bangun, ia masih tertidur diapartemennya. Ia tidak mendengar bel yang bunyi berkali-kali. Sekitar setengah jam kemudian dia baru bangun.
“Siapa sih bertamu sepagi ini?”
Yoona berjalan menuju pintu tanpa memperhatikan penampilannya. Ia hanya memakai celana super pendek dengan atasan tanpa lengan. Rambut panjangnya masih berantakan, dia hanya merapikannya dengan jari.
“Siapa sepagi ini bertamu? Kau tidak tahu kalau aku masih sangat mengantuk jadi, jangan ganggu aku!” Yoona membuka pintu tanpa memandang siapa yang datang. Matanya masih setengah terpejam. Leeteuk menatap yeoja didepannya dengan sedikit terkejut. Tentu saja, Yoona yang tinggal dirumahnya selalu rapi dan berpakaian serba rapi. Yoona selalu menggenakan dress atau celana yang paling pendek selutut dan kaos pinknya. Bukan seperti ini. Yoona menatap tamunya.
“Oppa?!” matanya langsung terbuka lebar.
“Kau kenapa berantakan seperti ini?”
“Bukan urusan mu! Kau mau apa kesini?”
“Kau tidak mengizinkan ku masuk?”
“Terserah kau saja!”
Yoona memberikannya jalan masuk. Leeteuk menatap sekeliling ruangan yang berantakan itu. Ia melihat beberapa botol bir disamping meja.
“Semalam kau meminum itu?”
“Oppa~ jangan campuri urusan ku”
“Aku bertanya pada mu, Yoona. Jadi jawablah!”
“Kalau ia memangnya kenapa??”
“Apa kau sering begini?”
“Aniya~ ini pertama kali bagi ku”
Yoona duduk ditempat tidurnya, sementara Leeteuk merapikan ruangan yang berantakan itu.
“Oppa~ aku tidak mau membayar mu! Jadi biarkan barang-barang itu”
“Aku tidak perlu kau bayar”
“Sungguh?”
“Tentu saja”
“Baiklah kalau begitu, kau bebas melakukan apa pun disini tanpa dibayar. Dan aku tidak perlu membayar para pembantu yang berisik itu”
Leeteuk baru menyadari kalau Yoona masih berada dibawah pengaruh alcohol.
“Jam berapa kau tidur semalam?”
“Euhm… aku? Sekitar jam 3 dini hari”
“Jadi kau baru tidur 3 jam? Pantas saja kau ngawur begini”
Yoona menghitung dengan jarinya. Lalu melirik jam, pukul 06.00. Ini masih sangat pagi untu orang bertamu kesini.
“Kau bisa pulang sekarang? Ini masih terlalu pagi dan aku masih ngantuk!”
“Tidurlah, aku akan merapikan semua ini dan membuatkan mu sarapan”
Yoona diam. Ia terus berpikir. Lalu beberapa saat kemudian dia mulai bicara lagi.
“Apa aku masih dongsaeng mu?”
“Tentu saja!”
“Kalau begitu keluar dari sini sekarang juga!!” Yoona memekik kencang.
“Yoona, tenanglah~” Leeteuk mendekati yeoja itu lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Yoona meminum sisa bir yang masih ada. Ia meneguknya satu botol penuh. Dalam sekejab Yoona kembali mabuk berat. Ia tertidur. Leeteuk mulai memasak.
Setengah jam kemudian Yoona terbangun dalam keadaan mabuk. Ia pergi kedapur dan mendapati Leeteuk sedang merapikan bekas masakannya.
“Oppa~” Yoona menegurnya pelan. Leeteuk menoleh, “Ada apa? Mandi sana!”
Yoona menggeleng kencang. Ia menarik Leeteuk keluar dari dapur menuju ruang tengah. Leeteuk bingung, Yoona mengambil ponselnya lalu mengirimkan SMS untuk Taeyeon. Yeoja itu kembali menatap Leeteuk sambil tersenyum. Dia memang cantik sekali. Tak ada seorang namja mana pun yang dapat menolaknya jika ia sudah seperti ini.
“Oppa~ cium aku!”
“Yoona! Kau ini mabuk!”
“Aniya oppa~”
*cup*
Lagi-lagi Yoona mencium Leeteuk secara paksa. Kali ini Yoona memeluk namja itu. Sementara Leeteuk, masih sama. Tidak bisa menolak malah balas memeluk dan menciumnya lembut. Leeteuk tidak menyadari kalau Taeyeon akan segera tiba ke partemen itu.
***
Taemin, Jessica dan Yuri tiba didepan bandara.
“Ah! Aku mau beli scraft itu dulu!” Yuri menyebrangi jalan menuju tukang scraft dipinggiran jalan. Minho melihatnya, ia langsung menghampiri Jessica dan Taemin.
“Noona, Yuri…”
“Disana!” tunjuk Jessica sambil tersenyum.
Minho mendesah lega. Ia menanti reaksi Yuri saat tahu dirinya ada disini. Crystal melihat Yuri sedang membeli sesuatu lalu menoleh kesebrang, disana ada Minho yang menantinya dengan tersenyum.
“Aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan kalian bersama!”
Saat Yuri menyebrangi jalan, Crystal memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Minho melihat mobil itu mengarah kearah Yuri yang sedang menyebrangi jalan.
“Minho! Yuri disana!” Jessica menyadarinya juga.
Minho dengan segera berlari kearah Yuri. Yeoja itu terkejut karena ada Minho dan mobil yang melaju kearahnya.
*bruk!*
Dalam sekejab jalanan dibanjiri darah. Crystal shock, dia keluar dari mobilnya. Lalu melihat kalau Minho dan Yuri bersimbah darah.
“Minho shi! Minho!”
Ia menatap dengan tidak percaya. Jessica dan Taemin langsung ketempat itu. Mereka berusaha menyadarkan Minho dan Yuri.
Minho membuka matanya dan melihat Yuri disampingnya, sama sepertinya bersimbahd arah.
“Noona?”
Yuri membuka matanya perlahan, “Minho?”
“Ne, ini aku”
“Kau datang?”
“Ne. Saranghaeyo noona. Saranghaeyo”
“Minho, aku juga”
Keduanya berpelukan. Jessica menangis menatap mereka. Minho duduk sambil memeluk Yuri. Ia menangis.
“Noona aku akan bersama mu, jadi tenanglah”
“Minho~ sakit. Aku sudah tidak sanggup lagi”
Taemin menelepon ambulans. Ambulans datang, dokter memeriksanya diTKP. Namun terlambat, Yuri menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Minho dan beberapa saat kemudian, Minho menyusulnya. Crystal menangis pilu. “Mianhae~ ku mohon sadarlah Choi Minho”. Jessica pingsan, ini pertama kalinya ia melihat kecelakaan didepan matanya dan harus menghadapi kenyataan ia kehilangan saeng yang paling dekat dengannya. Taemin menggendong istrinya itu kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit bersama dengan mobil ambulans yang mebawa Yuri dan Minho.
Sementara itu Crystal masih menangis didepan darah sepasang kekasih itu.
***
Taeyeon melihat semuanya, ia marah besar dan merasa dikhianati. Ia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan dari Leeteuk sedangkan Yoona masih tidak menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Ia benar-benar mabuk. Leeteuk pergi setelah membentaknya. Dan saat itu Yoona baru menyadari perbuatannya.
“Eonni~ Taeyeon eonni!”
Yoona berlari menuju lift namun Leeteuk mencegahnya ikut.
“Diam disini! Jangan temui Taeyeon!”
“Oppa, aku… aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku…”
“Diamlah!”
Yoona langsung diam dan kembali keruangannya. Ia menangis lalu mengirim belasan pesan permohonan maaf dan penjelasannya pada Taeyeon namun tak satu pun dibalas oleh eonninya itu. Yoona berkali-kali mencoba meneleponnya namun tak ada hasinya.
Yeoja itu putus asa. Dia menatap pisau didapur.
“Tak ada jalan lain. Jika aku terus ada, mereka akan semakin berantakan”
Yoona mengambil pisau itu. Ia mencoba untuk menelpon Taeyeon lagi. Namun masih ada, tak ada jawaban ia meninggalkan pesan dikotak suara.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
Yoona menutup ponselnya. Ia menulis surat yang ia biarkan tergeletak diatas meja. Yoona dia beberapa saat kemudian memejamkan matanya sambil berbisik.
“Ini tidak akan sakit. Tidak akan sesakit eonni. Tidak akan…”
20 menit kemudian Yoona sudah benar-benar diam tanpa suara sedikit pun.
***
“Kau percaya kan? Dia mabuk”
“Aku…”
“Kau pasti mengerti Yoona, Taeyeon”
“Aku akan melihat ponsel ku dulu oppa”s
Taeyeon membuka HPnya. Disana ada belasan pesan dari Yoona.
‘Eonni, maafkan aku’
‘Eonni balas pesan ku’
‘Eonni ku mohon, aku tidak bisa begini’
‘Eonni apa kau tidak mempercayai ku?’
‘Eonni, tolong aku’
….
Masih banya pesan disana. Lalu Taeyeon mendengarkan voicemailnya.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
-Taeyeon POV-
Ini suara Yoona. Suaranya sedikit bergetar. Aku rasa aku bisa memaafkannya. Dia memang dongsaeng ku. Aku menyayanginya seolah dia keluarga ku. Aku harus ketempatnya sekarang.
Leeteuk dan Taeyeon kembali keapartemen Yoona.
***
“Yoona! Yoona, jawablah!” Taeyeon berkali-kali memanggilnya dari luar. Namun tetap sama, sepi dan tanpa jawaban. Leeteuk memutuskan untuk mendobraknya. Pintu itu terbuka, mereka berlari kekamar Yoona.
“Kyaaaaaaaaaaaa…. Yooooonaaaaaaaaa!!”
Taeyeon histeris lalu memeluk Yoona yang bersimbah darah. Ia memotong nadi dipergelangan tangannya sendiri. Yeoja itu tampak lelah namun tersenyum. Sudah tak ada lagi detak jantung dan denyut nadinya. Leeteuk menatap kedua yeoja didepannya dengan tatapan nanar. Taeyeon, gadis yang dicintainya telah kehilangan Yoona, gadis yang mencintainya. Leeteuk melihat sesuatu diatas meja. Yoona menulisnya untuk mereka.
Dear oppa & eonni
Aku tidak bisa terus begini. Aku bukan tipe orang yang bisa menahan perasaannya.
Jika aku terus ada, kalian tidak akan bisa bersama. Maka aku memilih jalan ini.
Ku harap kalian berdua bahagia. Jangan pernah berpisah, ku mohon. Lalukan demi aku.
Aku serius menyayangi kalian.
Aku menyayangi eonni dan oppa. Dibanding perasaan ku, eonni jauh lebih penting.
Ku mohon, hiduplah dengan senyum dan jangan lupakan aku.
Namun jika aku cukup menyakitkan kalian, silahkan lupakan aku. Aku tidak keberatan.
Kamsahamnida.
-Yoona-
Taeyeon menangis. Ia tidak pernah menyangka semuanya akan berakhir begini. Darah yang menggenang dilantai, darah yang membasahi tempat tidur putih itu terlihat begitu memilukan. Leeteuk menyandarkan dirinya ditembok sambil menunduk. Dia dan Taeyeon memang tidak akan pernah bisa terpisah, namun bukan seperti ini caranya. Bukan dengan kepergian Yoona.
Cinta tidak pernah mengenal usia, waktu dan keadaan.
Cinta juga tidak mengenal jarak dan tempat.
Yang dia tahu hanya satu, membuat hati orang hangat dan bahagia.
Cinta tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang yang mengalaminya.
Entah itu bahagia atau sakit, manis atau pahit.
Cinta tidak pernah peduli. Karena cinta adalah hati dan perasaan kita sendiri.
----
Trilogy about Love :
1. Love In Seoul
2. Do You Still Love Me?
3. Yes! Im Still Love You Forever
This is the last part. Good bye!
Cast :
Super Junior: Leeteuk, Siwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung, Seohyun, Tiffany and Yoona
SHINee: Minho, Taemin and Onew
F(x): Crystal
--END--
Seperti biasa, hari ini Yoona kembali berkunjung. Namun yang dijumpainya dirumah bukanlah Taeyeon melainkan Leeteuk.
“Oppa, dimana eonni?” Yoona memandang berkeliling rumah.
“Taeyeon sedang ke minimarket didepan” sahut Leeteuk sambil menikamti kopi yang disediakan oleh Taeyeon untuknya.
“Mwo?! Oppa!! Eonni kan… ah!”
Yoona panic lalu berlari keluar rumah.
-Leeteuk POV-
Aih~ buat apa Yoona sekhawatir itu. Apa Taeyeon belum bilang padanya kalau sekarang dia sudah sembuh? Ah~ biarkan saja. Menarik sekali melihat yeoja satu itu dengan berbagai ekspresi. Aku akan menikmati kopi buatan yeoja-ku tercinta.
Beberapa saat kemudian…
*Bruk!*
“OPPA!!!!” Yoona teriak dari depan pintu diiringi suara tawa Taeyeon.
Leeteuk keluar untuk melihat kedatangan mereka berdua.
“Kenapa oppa tidak bilang kalau eonni sudah sembuh?!! Oppa benar-benar membuat ku kesal!” Yoona langsung menghujani Leeteuk dengan lemparan bantal sofa.
Leeteuk dengan segera berlindung dibalik Taeyeon yang jelasn membuat Yoona tidak berani melemparkan bantal-bantal itu. Ya, dia menyayangi Leeteuk namun dia lebih menyayangi eonni yang begitu memperhatikannya.
-Yoona POV-
Aku memang menyayangi Leeteuk oppa, tapi aku lebih menyayangi eonni ku. Taeyeon eonni sangat memperhatikan ku. Perhatian yang sebelumnya belum pernah ku rasakan. Bukan, bukan karena aku benar-benar kehilangan orang tua ku. Tapi mereka yang membuat ku merasa kehilangan dan ditinggalkan. Mereka seolah tidak melihat kehadiran ku. bagaimana bisa mereka mengirim ku ke negeri orang tanpa pendamping? Yang mereka tahu hanyalah soal uang dan uang. Aku tahu kehidupan ku terjamin. Tapi aku juga butuh rasa perhatian dan sayang. Makanya meski hati ku ingin memiliki dan dimiliki oppa, tapi aku tidak akan pernah melakukannya. Aku takkan sanggup kehilangan eonni ku.
-Taeyeon POV-
Kehadirannya selalu membuat seisi rumah ini ceria. Aku benar-benar punya dongsaeng yang baik. Aku bahagia dan bangga padanya.
“Yoona, apa kamu sudah makan siang?”
“Belum eon. Mungkin aku akan pesan saja”
“Tidak perlu. Biar eonni yang masak”
“Ikut!”
Aku membawa bahan masakan yang tadi dibeli dan dia membawa sisanya.
-Leeteuk POV-
Ah~ gara-gara mereka berdua aku jadi betah dirumah dan malas keluar. Bahaya sekali! Aku kan perlu uang untuk kehidupan kami di Jepang ini. Tunggu! Aku tidak pernah tahu Yoona bekerja? Aku akan menyusul ke dapur dan bertanya padanya.
Kini ketiganya sedang kolaborasi masak didapur. Namun sepertinya tidak bertiga, karena sejak tadi Leeteuk hanya mencicipi, mengomentari, buka kulkas untuk minum, duduk, lalu kembali mencicipi.
-Yoona POV-
Apa yang sebenarnya oppa kerjakan?! Membuat kesal saja. Dapur jadi terasa sempit karena dia!
“Oppa~ hentikan! Jika terus begini, makanan ini tidak akan pernah sampai kemeja makan!”
-Taeyeon POV-
Ah mereka mulai lagi. Cukup menghibur. Lebih baik aku diam saja melihat mereka. Menyenangkan sekali jika melihat mereka seakrab ini.
-Leeteuk POV-
“Mwooo?? Aku kan bantu mencicipi. Siapa tau bumbunya kurang pas”
Wah~ karena makanan aku sampai lupa atas pertanyaan ku untuk Yoona.
“Sayangnya eonni terlalu pandai! Jadi oppa tidak perlu repot-repot mencicipinya”
Kali ini yeoja itu langsung meminta persetujuan Taeyeon-ku. semoga saja yaoja-ku membela ku. jujur saja, aku selalu kalah dari mereka. Dan kini aku butuh bantuan.
“Ne~ oppa duduk saja disitu”
Damn! Taeyeon lebih memilih membela dongsaengnya dibanding aku. Hiks… mau tak mau aku harus menurut padanya.
Akhirnya hari itu berlanjut terus dengan kecerian dan Leeteuk lupa akan ribuan pertanyaan dikepalanya tentang Yoona.
***
“Aku tidak akan pernah membiarkan mu bersama putra ku!”
Yuri terkejut bukan main. Umma Minho datang ketempatnya dan langsung membentaknya didepan pintu. Saat itu Yuri bermaksud pergi kekantornya karena permintaan Jessica.
“Ahjumma?”
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”
-Yuri POV-
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”
Satu kalimat itu seperti sambaran petir bagi ku. Aku butuh restunya dan dia menolah ku sebelum ku pinta. Apakah sebegitu bencinya ahjumma pada ku? Apa aku sangat buruk sehingga ahjumma tidak pernah mengizinkan ku menjalin hubungan dengan Minho?
Aku semakin tidak mengerti dan tidak tahu apa lagi yang harus ku perbuat agar ahjumma menerima ku.
“Hajiman…”
“Aniya!”
“Ahjumma, hajiman jeongmal sarang…”
*plak*
Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan ku. Aku benar-benar tidak menyangka kalau ahjumma akan melakukan hal ini pada ku.
“Jangan pernah katakan lagi kalau kau mencintai putra ku! Tinggalkan Choi Minho! Jangan pernah bersamanya lagi. Jangan pernah jawab teleponnya lagi! Biarkan dia! Jauhi dia! Aku akan menjodohkan putra ku dengan gadis yang lebih baik dari mu!”
Usai bicara seperti itu, wanita paruh baya itu pergi meninggalkan Yuri. Sementara itu Yuri diam ditempat, air matanya mengalir. Namun dia sama sekali tidak begeming. Hatinya seraca hancur berkeping-keping. Ini pertama kali baginya, mencintai seseorang dan dihina oleh orang yang dihargainya. Tertera sekali diwajah yeoja itu kalau dia menderita dan sakit hati.
***
Hari ini Donghae sedang beres-beres rumah. Sooyoung membuat berbagai macam jenis kue untuknya. Seperti biasa, pasangan ini selalu tampil malu-malu dan hal inilah yang memberikan kesan mereka amat sangat romantic dan saling mendukung satu sama lain.
-Sooyoung POV-
Ehm.. aku mau oppa mencicipi ini. Tapi bagaimana aku memintanya?? Ahh~ aku masih malu~ hiks… Padahal aku sudah susah payah membuatkan kue-kue ini untuknya. Kalau terus seperti ini aku tidak akan pernah bisa memberikannya kue yang susah payah ku buat ini.
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”
-Donghae POV-
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”
Rasanya aku tahu apa yang akan yeoja-ku katakana. Ya, dia pasti ingin meminta ku agar mencicipi kue buatannya. Kenapa dia selalu saja segan pada ku? Ah~ dia memang begini dan hal inilah yang membuat dia tampak manis, ya saat dia sedang malu-malu. Aku tak tega saat melihat wajahnya memerah. Akhirnya ku putuskan untuk menyerah dan tidak mengerjainya lagi.
Donghae memeluk Sooyoung dari belakang. Yeoja itu terkejut lalu menatap oppanya tersebut. “Kau ingin aku mencicipi kue ini kan?”
Donghae tersenyum sambil mengambil kue dipiring yang dibawa Sooyoung. Ia memakannya sambil tersenyum, Sooyoung menatap Donghae lalu meneteskan air mata.
-Sooyoung POV-
Ya Tuhan~ aku sangat mencintai namja didepan ku ini. Aku sangat mencintainya sepenuh hati ku. Dia sangat mengerti apa pun yang aku inginkan. Aku beruntung telah memiliki dan jadi miliknya.
-Donghae POV-
Sooyoung menangis didepan ku. Aku tahu dia sedang bahagia, selalu begitu. Aku selalu membuatnya menangis terharu. Padahal jelas sekali aku tidak ingin melihatnya menangis didepan ku. Ku putuskan untuk memeluknya dari depan.
Donghae memeluk Sooyoung yang entah kenapa tidak bisa memnyetop air matanya sendiri. Donghae mengeluarkan jurus mautnya agar membuat Sooyoung tersipu sehingga dia bisa berhenti menangis.
“Jongmal joahe~ Jongmal saranghae~ Sooyoung ah”
***
“Yoona~ bisa kau jaga rumah sebentar? Aku dan Leeteuk oppa akan pergi keluar”
Taeyeon menyiapkan sarapan. Ya, Yoona menginap disini dari dua hari yang lalu. Tentu saja baik Leeteuk dan Taeyeon tidak menanyakan sebabnya toh mereka menganggap Yoona adalah dongsaeng mereka tersayang.
“Ne~ eonni~”
Yoona menyantap jatah sarapannya. Sementara itu Leeteuk baru saja menuruni tangga untuk ikut sarapan bersama yang lain. Terlihat jelas kalau dia baru saja selesai mandi.
-Yoona POV-
Ah~ bagaimana pun dirinya tetap terlihat cute dan tampan. Aku jadi sulit melupakan tiap senyumannya dan auranya. Aku semakin mencintai oppa, meski aku sudah mengetahuinya dengan pasti kalau eonni adalah miliknya.
“Aku akan sarapan dengan segera. Maaf merepotkan mu, Yoona”
Leeteuk tersenyum sambil mengacak rambut panjang Yoona. Leeteuk memang begitu, selalu memperlakukan Yoona seolah dia adiknya sendiri.
“Oppa!! Hentikan kebiasaan mu mengacak rambut yang sudah susah payah ku tata”
Yoona cemberut. Taeyeon tersenyum, “Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Hal ini membuat Yoona dan Leeteuk menoleh.
-Leeteuk POV-
“Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Kata-kata indah itu keluar dari yeoja ku tersayang, Taeyeon. Ini salah satu alasan ku mencintainya, dia baik dan juga mencintai ku.
“Aku pun begitu”
Leeteuk mendekati Taeyeon lalu memeluknya. Yoona langsung mengalihkan pandangannya.
Usai sarapan, Taeyeon dan Leeteuk pergi. Yoona memutuskan untuk mengisi waktu luangnya dengan menonton tv.
***
Sudah satu minggu Yuri tidak menemui Minho. Namja itu pun tidak dapat menghubunginya. Bagaimana bisa Minho menghubungi Yuri jika Yuri telah mengganti nomor ponselnya.
-Minho POV-
Aku akan sedikit refreshing diluar. Untuk menenangkan pikiran ku yang terus tertuju pada Yuri noona. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak menghubungi ku dan menemui ku. Bahkan aku tidak menjumpainya lagi dikantor pusat SM Ent. Mungkin saja kan dia sedang sibuk dengan pekerjaannya.
“Minho shi!!”
Seorang yeoja berlari kearahnya. Ia tipikal yeoja yang manis, namanya Crystal.
“Crystal??”
“Ah~ Minho!! Kau masih mengingat ku??”
“Tentu saja. Waktu kecil kau ini yeoja yang unik dan manis”
“Manis?? Apa sekarang masih begitu?”
“Tentu saja”
Crystal menatap Minho sambil tersenyum. Crystal adalah sahabat Minho dari kecil. Orang tua mereka pun sangat dekat. Banyak family yang beranggapan mereka akan menikah suatu saat nanti.
“Kapan kau pulang kesini?”
“Kemarin malam”
“Ku pikir kau menyukai kehidupan di Amerika sana”
“Ne~, tapi lebih menyenangkan di Korea, khususnya Seoul”
“Waeyo?”
“Karena ada kau. hHaa…”
“Kau ini selalu saja bercanda. Bagaimana kalau sampai aku menganggapnya serius?”
“Tak masalah”
Seperti biasa, sejak kecil Crystal memang suka sekali menggandeng tangan Minho. Dan kali ini pun begitu. Ia yeoja yang sangat ceria, apalagi kalau sudah disamping seorang Choi Minho. Satu hal yang tidak diketahui Minho yaitu, Crystal sangat mencintainya sejak dulu.
-Crystal POV-
Akhirnya aku bisa bertemu dengan Minho. Entah apa yang saat ini dia pikirkan tentang ku. Paling tidak dia menganggap ku yeoja yang manis, bukankah itu sebuah kesempatan??
“Minho shi~ bagaimana kalau kamu menemani ku kemall??”
“Baiklah. Oh ya, dari mana kau tahu aku disini?”
“Tadi aku mencoba kerumah mu dan ahjumma memberitahu aku”
“Oh~”
Minho shi~ maaf kan aku membohongi mu. Aku dan umma mu bersekongkol untuk memisahkan mu dari yeoja bernama Yuri. Aku tidak tahu siapa dia, yang ku tahu kau sangat mencintainya dibandingkan aku. Dan ku rasa ini tidak adil bagi ku yang selalu bersama mu sejak kecil. Aku duluan yang bertemu dengan mu. Aku duluan yang menyukaimu. Aku tidak akan membiarkan yeoja itu mengambil mu dari sisi ku. Never!
-Minho POV-
Ah Crystal sudah pulang. Dia selalu saja manja seperti ini. Namun aku tidak pernah keberatan atas semua sikapnya. Aku sudah terbiasa didekatnya. Andai saja noona yang ada disini, aku pasti akan lebih bahagia.
Tepat saat ini Yuri dan Jessica sedang pergi berbelanja di mall yang sama untuk membeli pakaian baru untuk Aiden Lee. Saat ini keduanya sedang memilih pakaian disalah satu toko.
“Eonni, bagaimana dengan yang ini?”
“Bagus. Ku rasa Aiden dan Taemin akan suka. Gomawo Yuri ah”
“Ne~ aku keluar toko sebentar ya”
Jessica mengangguk. Yuri pergi kedepan toko tersebut sambil melirik tempat makan yang akan dia kunjungi bersama Jessica. Dan saat itu ada sosok yang dia kenal diseberang sana sedang menggandeng seorang yeoja tak dikenal.
-Yuri POV-
Itukan…
“Choi Minho??”
Tapi apa yang dia lakukan disini bersama seorang yeoja yang tidak ku kenal?? Dan mereka tampak sangat mesra sekali. Yeoja itu terus bicara dan tertawa sambil sesekali menatap Minho yang balas tersenyum padanya. Kenapa mereka tampak sedekat itu?
Dadaku sakit. Sesak sekali rasanya.
Air mata Yuri mengalir begitu saja. Jessica menepuk bahunya dan mendapati saengnya sedang menangis dalam diam. Ia memandang berkeliling. Namun sudah tidak ada Minho disana, karena Minho dan Crystal baru saja naik dengan escalator.
“Ada apa? Kau mau kita makan siang dulu kan?”
“Tidak usah eonni, kita pulang saja”
“Kau yakin?”
“Tentu saja”
“Baiklah. Tapi kenapa kau menangis?”
“Aniya eonni. Aku baik-baik saja”
Akhirnya Yuri dan Jessica memilih pulang.
***
(membaca part ini silahkan dengarkan lagu Super Junior yang berjudul It’s You )
Hari ini Yoona membantu Leeteuk untuk memasak makan malam. Sementara itu Taeyeon pergi ke minimarket untuk membeli bumbu masakan yang kurang.
-Yoona POV-
Eonni kemana sih?? Aku ditinggal bersama oppa. Ah~ aku harus bisa menetralisir perasaan ku. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dalam hubungan mereka hanya karena aku.
*prang!*
Gelas jatuh dari tangan Yoona yang sejak tadi pikirannya melayang kemana-mana. Leeteuk menoleh lalu membantu Yoona memungut pecahan gelas tersebut.
“Hati-hati Yoona, biar aku saja yang membersihkannya”
“Gwaenchana oppa. Aku saja. Ini semua salah ku”
“Kita lakukan bersama dan hati-hatilah jangan sampai kau melukai jari mu sendiri”
“Ne~ arra~”
-Yoona POV-
Segala perhatiannya untuk ku hanya karena aku ini sudah dianggap dongsaeng oleh eonni. Lalu aku menginginkan lebih. Ya, aku ingin oppa melihat ku sebagai seorang yeoja, bukan saengnya.
“Aw!”
Aku tidak konsentrasi, lagi-lagi pikiran ku membuat ku celaka. Jari ku tertusuk pecahan gelas tersebut dan kini darah keluar. Aku tidak bisa melihat darah. Tubuh ku bisa langsung lemas.
-Leeteuk POV-
Dasar yeoja yang satu ini memang agak ceroboh. Ckckck dia membuat ku harus membersihkan semua ini.
“Aw!”
Kali ini apalagi? Heh?! Jarinya terluka, sedangkan dia tidak tahan melihat darah. Aku harus segera mengobatinya.
Leeteuk secepat kilat membersihkan pecahan tersebut dan membuangnya ketempat sampah. Lalu ia mengambil tangan Yoona yang sejak tadi lukanya ia tiup sendiri.
“Oppa?”
“Biar aku obati luka mu. Maka diamlah”
“Tapi…”
“Diamlah Yoona”
Leeteuk menghisap darah dari jari Yoona yang tidak berhenti itu. Wajah Yoona memerah namun Leeteuk tidak menyadarinya, dia berkonsentrasi pada jari Yoona. Ia menempelkan plester disana. Saat ia mengangkat wajahnya, rupanya Yoona sedang menunduk mengamati Leeteuk. Mereka pun bertatapan.
-Yoona POV-
Dia sangat baik. Dia merawat ku seperti ini. Aku bahagia sekali. Namun ini semua salah! Aku tahu aku salah telah mencintainya lebih dari yang seharusnya. Dan kini kami saling bertatapa. Ya Tuhan, aku sangat mencintainya. Aku tidak tahan lagi, maafkan aku eonni.
*cup*
Yoona mencium bibir Leeteuk. Cukup lama. Sementara itu Leeteuk cukup terkejut dan tidak bisa berbuat apapun saking terkejutnya. Sedangkan Yoona? Ya, dia menikmatinya karena memang dia mencintai namja tampan itu.
-Leeteuk POV-
Apa yang dia lakukan? Tubuh ku kaku dibuatnya. Aku tidak menyangka dia akan berbuat seperti ini pada ku. aku baru menyadarinya, dia bukanlah dongsaeng kami. Dia ini seorang yeoja asing. Ya dan sudah semestinya yeoja secantik dia tumbuh dengan sangat terawat. Tangannya pun halus, sehalus Taeyeon. Dan bibirnya… begitu lembut.
Malam itu membuat mereka cukup lupa akan sekitarnya. Ya bahkan dalam sekejab Taeyeon terhapus dari pikiran mereka. Bahkan tanpa sadar Leeteuk pun membalas ciuman itu.
-Yoona POV-
Ku mohon oppa, biarkan aku begini sebentar. Aku sudah lama menginginkannya. Ya, sudah lama sekali sejak pertama aku melihat mu. Aku menginginkan mu.
Dan Taeyeon tidak tahu apa yang terjadi dirumahnya. Yang ia tahu baik Leeteuk maupun Yoona sedang menyiapkan makan malam. Hanya itu, tidak lebih.
***
“Oppa, dimana eonni?” Yoona memandang berkeliling rumah.
“Taeyeon sedang ke minimarket didepan” sahut Leeteuk sambil menikamti kopi yang disediakan oleh Taeyeon untuknya.
“Mwo?! Oppa!! Eonni kan… ah!”
Yoona panic lalu berlari keluar rumah.
-Leeteuk POV-
Aih~ buat apa Yoona sekhawatir itu. Apa Taeyeon belum bilang padanya kalau sekarang dia sudah sembuh? Ah~ biarkan saja. Menarik sekali melihat yeoja satu itu dengan berbagai ekspresi. Aku akan menikmati kopi buatan yeoja-ku tercinta.
Beberapa saat kemudian…
*Bruk!*
“OPPA!!!!” Yoona teriak dari depan pintu diiringi suara tawa Taeyeon.
Leeteuk keluar untuk melihat kedatangan mereka berdua.
“Kenapa oppa tidak bilang kalau eonni sudah sembuh?!! Oppa benar-benar membuat ku kesal!” Yoona langsung menghujani Leeteuk dengan lemparan bantal sofa.
Leeteuk dengan segera berlindung dibalik Taeyeon yang jelasn membuat Yoona tidak berani melemparkan bantal-bantal itu. Ya, dia menyayangi Leeteuk namun dia lebih menyayangi eonni yang begitu memperhatikannya.
-Yoona POV-
Aku memang menyayangi Leeteuk oppa, tapi aku lebih menyayangi eonni ku. Taeyeon eonni sangat memperhatikan ku. Perhatian yang sebelumnya belum pernah ku rasakan. Bukan, bukan karena aku benar-benar kehilangan orang tua ku. Tapi mereka yang membuat ku merasa kehilangan dan ditinggalkan. Mereka seolah tidak melihat kehadiran ku. bagaimana bisa mereka mengirim ku ke negeri orang tanpa pendamping? Yang mereka tahu hanyalah soal uang dan uang. Aku tahu kehidupan ku terjamin. Tapi aku juga butuh rasa perhatian dan sayang. Makanya meski hati ku ingin memiliki dan dimiliki oppa, tapi aku tidak akan pernah melakukannya. Aku takkan sanggup kehilangan eonni ku.
-Taeyeon POV-
Kehadirannya selalu membuat seisi rumah ini ceria. Aku benar-benar punya dongsaeng yang baik. Aku bahagia dan bangga padanya.
“Yoona, apa kamu sudah makan siang?”
“Belum eon. Mungkin aku akan pesan saja”
“Tidak perlu. Biar eonni yang masak”
“Ikut!”
Aku membawa bahan masakan yang tadi dibeli dan dia membawa sisanya.
-Leeteuk POV-
Ah~ gara-gara mereka berdua aku jadi betah dirumah dan malas keluar. Bahaya sekali! Aku kan perlu uang untuk kehidupan kami di Jepang ini. Tunggu! Aku tidak pernah tahu Yoona bekerja? Aku akan menyusul ke dapur dan bertanya padanya.
Kini ketiganya sedang kolaborasi masak didapur. Namun sepertinya tidak bertiga, karena sejak tadi Leeteuk hanya mencicipi, mengomentari, buka kulkas untuk minum, duduk, lalu kembali mencicipi.
-Yoona POV-
Apa yang sebenarnya oppa kerjakan?! Membuat kesal saja. Dapur jadi terasa sempit karena dia!
“Oppa~ hentikan! Jika terus begini, makanan ini tidak akan pernah sampai kemeja makan!”
-Taeyeon POV-
Ah mereka mulai lagi. Cukup menghibur. Lebih baik aku diam saja melihat mereka. Menyenangkan sekali jika melihat mereka seakrab ini.
-Leeteuk POV-
“Mwooo?? Aku kan bantu mencicipi. Siapa tau bumbunya kurang pas”
Wah~ karena makanan aku sampai lupa atas pertanyaan ku untuk Yoona.
“Sayangnya eonni terlalu pandai! Jadi oppa tidak perlu repot-repot mencicipinya”
Kali ini yeoja itu langsung meminta persetujuan Taeyeon-ku. semoga saja yaoja-ku membela ku. jujur saja, aku selalu kalah dari mereka. Dan kini aku butuh bantuan.
“Ne~ oppa duduk saja disitu”
Damn! Taeyeon lebih memilih membela dongsaengnya dibanding aku. Hiks… mau tak mau aku harus menurut padanya.
Akhirnya hari itu berlanjut terus dengan kecerian dan Leeteuk lupa akan ribuan pertanyaan dikepalanya tentang Yoona.
***
“Aku tidak akan pernah membiarkan mu bersama putra ku!”
Yuri terkejut bukan main. Umma Minho datang ketempatnya dan langsung membentaknya didepan pintu. Saat itu Yuri bermaksud pergi kekantornya karena permintaan Jessica.
“Ahjumma?”
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”
-Yuri POV-
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”
Satu kalimat itu seperti sambaran petir bagi ku. Aku butuh restunya dan dia menolah ku sebelum ku pinta. Apakah sebegitu bencinya ahjumma pada ku? Apa aku sangat buruk sehingga ahjumma tidak pernah mengizinkan ku menjalin hubungan dengan Minho?
Aku semakin tidak mengerti dan tidak tahu apa lagi yang harus ku perbuat agar ahjumma menerima ku.
“Hajiman…”
“Aniya!”
“Ahjumma, hajiman jeongmal sarang…”
*plak*
Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan ku. Aku benar-benar tidak menyangka kalau ahjumma akan melakukan hal ini pada ku.
“Jangan pernah katakan lagi kalau kau mencintai putra ku! Tinggalkan Choi Minho! Jangan pernah bersamanya lagi. Jangan pernah jawab teleponnya lagi! Biarkan dia! Jauhi dia! Aku akan menjodohkan putra ku dengan gadis yang lebih baik dari mu!”
Usai bicara seperti itu, wanita paruh baya itu pergi meninggalkan Yuri. Sementara itu Yuri diam ditempat, air matanya mengalir. Namun dia sama sekali tidak begeming. Hatinya seraca hancur berkeping-keping. Ini pertama kali baginya, mencintai seseorang dan dihina oleh orang yang dihargainya. Tertera sekali diwajah yeoja itu kalau dia menderita dan sakit hati.
***
Hari ini Donghae sedang beres-beres rumah. Sooyoung membuat berbagai macam jenis kue untuknya. Seperti biasa, pasangan ini selalu tampil malu-malu dan hal inilah yang memberikan kesan mereka amat sangat romantic dan saling mendukung satu sama lain.
-Sooyoung POV-
Ehm.. aku mau oppa mencicipi ini. Tapi bagaimana aku memintanya?? Ahh~ aku masih malu~ hiks… Padahal aku sudah susah payah membuatkan kue-kue ini untuknya. Kalau terus seperti ini aku tidak akan pernah bisa memberikannya kue yang susah payah ku buat ini.
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”
-Donghae POV-
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”
Rasanya aku tahu apa yang akan yeoja-ku katakana. Ya, dia pasti ingin meminta ku agar mencicipi kue buatannya. Kenapa dia selalu saja segan pada ku? Ah~ dia memang begini dan hal inilah yang membuat dia tampak manis, ya saat dia sedang malu-malu. Aku tak tega saat melihat wajahnya memerah. Akhirnya ku putuskan untuk menyerah dan tidak mengerjainya lagi.
Donghae memeluk Sooyoung dari belakang. Yeoja itu terkejut lalu menatap oppanya tersebut. “Kau ingin aku mencicipi kue ini kan?”
Donghae tersenyum sambil mengambil kue dipiring yang dibawa Sooyoung. Ia memakannya sambil tersenyum, Sooyoung menatap Donghae lalu meneteskan air mata.
-Sooyoung POV-
Ya Tuhan~ aku sangat mencintai namja didepan ku ini. Aku sangat mencintainya sepenuh hati ku. Dia sangat mengerti apa pun yang aku inginkan. Aku beruntung telah memiliki dan jadi miliknya.
-Donghae POV-
Sooyoung menangis didepan ku. Aku tahu dia sedang bahagia, selalu begitu. Aku selalu membuatnya menangis terharu. Padahal jelas sekali aku tidak ingin melihatnya menangis didepan ku. Ku putuskan untuk memeluknya dari depan.
Donghae memeluk Sooyoung yang entah kenapa tidak bisa memnyetop air matanya sendiri. Donghae mengeluarkan jurus mautnya agar membuat Sooyoung tersipu sehingga dia bisa berhenti menangis.
“Jongmal joahe~ Jongmal saranghae~ Sooyoung ah”
***
“Yoona~ bisa kau jaga rumah sebentar? Aku dan Leeteuk oppa akan pergi keluar”
Taeyeon menyiapkan sarapan. Ya, Yoona menginap disini dari dua hari yang lalu. Tentu saja baik Leeteuk dan Taeyeon tidak menanyakan sebabnya toh mereka menganggap Yoona adalah dongsaeng mereka tersayang.
“Ne~ eonni~”
Yoona menyantap jatah sarapannya. Sementara itu Leeteuk baru saja menuruni tangga untuk ikut sarapan bersama yang lain. Terlihat jelas kalau dia baru saja selesai mandi.
-Yoona POV-
Ah~ bagaimana pun dirinya tetap terlihat cute dan tampan. Aku jadi sulit melupakan tiap senyumannya dan auranya. Aku semakin mencintai oppa, meski aku sudah mengetahuinya dengan pasti kalau eonni adalah miliknya.
“Aku akan sarapan dengan segera. Maaf merepotkan mu, Yoona”
Leeteuk tersenyum sambil mengacak rambut panjang Yoona. Leeteuk memang begitu, selalu memperlakukan Yoona seolah dia adiknya sendiri.
“Oppa!! Hentikan kebiasaan mu mengacak rambut yang sudah susah payah ku tata”
Yoona cemberut. Taeyeon tersenyum, “Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Hal ini membuat Yoona dan Leeteuk menoleh.
-Leeteuk POV-
“Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Kata-kata indah itu keluar dari yeoja ku tersayang, Taeyeon. Ini salah satu alasan ku mencintainya, dia baik dan juga mencintai ku.
“Aku pun begitu”
Leeteuk mendekati Taeyeon lalu memeluknya. Yoona langsung mengalihkan pandangannya.
Usai sarapan, Taeyeon dan Leeteuk pergi. Yoona memutuskan untuk mengisi waktu luangnya dengan menonton tv.
***
Sudah satu minggu Yuri tidak menemui Minho. Namja itu pun tidak dapat menghubunginya. Bagaimana bisa Minho menghubungi Yuri jika Yuri telah mengganti nomor ponselnya.
-Minho POV-
Aku akan sedikit refreshing diluar. Untuk menenangkan pikiran ku yang terus tertuju pada Yuri noona. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak menghubungi ku dan menemui ku. Bahkan aku tidak menjumpainya lagi dikantor pusat SM Ent. Mungkin saja kan dia sedang sibuk dengan pekerjaannya.
“Minho shi!!”
Seorang yeoja berlari kearahnya. Ia tipikal yeoja yang manis, namanya Crystal.
“Crystal??”
“Ah~ Minho!! Kau masih mengingat ku??”
“Tentu saja. Waktu kecil kau ini yeoja yang unik dan manis”
“Manis?? Apa sekarang masih begitu?”
“Tentu saja”
Crystal menatap Minho sambil tersenyum. Crystal adalah sahabat Minho dari kecil. Orang tua mereka pun sangat dekat. Banyak family yang beranggapan mereka akan menikah suatu saat nanti.
“Kapan kau pulang kesini?”
“Kemarin malam”
“Ku pikir kau menyukai kehidupan di Amerika sana”
“Ne~, tapi lebih menyenangkan di Korea, khususnya Seoul”
“Waeyo?”
“Karena ada kau. hHaa…”
“Kau ini selalu saja bercanda. Bagaimana kalau sampai aku menganggapnya serius?”
“Tak masalah”
Seperti biasa, sejak kecil Crystal memang suka sekali menggandeng tangan Minho. Dan kali ini pun begitu. Ia yeoja yang sangat ceria, apalagi kalau sudah disamping seorang Choi Minho. Satu hal yang tidak diketahui Minho yaitu, Crystal sangat mencintainya sejak dulu.
-Crystal POV-
Akhirnya aku bisa bertemu dengan Minho. Entah apa yang saat ini dia pikirkan tentang ku. Paling tidak dia menganggap ku yeoja yang manis, bukankah itu sebuah kesempatan??
“Minho shi~ bagaimana kalau kamu menemani ku kemall??”
“Baiklah. Oh ya, dari mana kau tahu aku disini?”
“Tadi aku mencoba kerumah mu dan ahjumma memberitahu aku”
“Oh~”
Minho shi~ maaf kan aku membohongi mu. Aku dan umma mu bersekongkol untuk memisahkan mu dari yeoja bernama Yuri. Aku tidak tahu siapa dia, yang ku tahu kau sangat mencintainya dibandingkan aku. Dan ku rasa ini tidak adil bagi ku yang selalu bersama mu sejak kecil. Aku duluan yang bertemu dengan mu. Aku duluan yang menyukaimu. Aku tidak akan membiarkan yeoja itu mengambil mu dari sisi ku. Never!
-Minho POV-
Ah Crystal sudah pulang. Dia selalu saja manja seperti ini. Namun aku tidak pernah keberatan atas semua sikapnya. Aku sudah terbiasa didekatnya. Andai saja noona yang ada disini, aku pasti akan lebih bahagia.
Tepat saat ini Yuri dan Jessica sedang pergi berbelanja di mall yang sama untuk membeli pakaian baru untuk Aiden Lee. Saat ini keduanya sedang memilih pakaian disalah satu toko.
“Eonni, bagaimana dengan yang ini?”
“Bagus. Ku rasa Aiden dan Taemin akan suka. Gomawo Yuri ah”
“Ne~ aku keluar toko sebentar ya”
Jessica mengangguk. Yuri pergi kedepan toko tersebut sambil melirik tempat makan yang akan dia kunjungi bersama Jessica. Dan saat itu ada sosok yang dia kenal diseberang sana sedang menggandeng seorang yeoja tak dikenal.
-Yuri POV-
Itukan…
“Choi Minho??”
Tapi apa yang dia lakukan disini bersama seorang yeoja yang tidak ku kenal?? Dan mereka tampak sangat mesra sekali. Yeoja itu terus bicara dan tertawa sambil sesekali menatap Minho yang balas tersenyum padanya. Kenapa mereka tampak sedekat itu?
Dadaku sakit. Sesak sekali rasanya.
Air mata Yuri mengalir begitu saja. Jessica menepuk bahunya dan mendapati saengnya sedang menangis dalam diam. Ia memandang berkeliling. Namun sudah tidak ada Minho disana, karena Minho dan Crystal baru saja naik dengan escalator.
“Ada apa? Kau mau kita makan siang dulu kan?”
“Tidak usah eonni, kita pulang saja”
“Kau yakin?”
“Tentu saja”
“Baiklah. Tapi kenapa kau menangis?”
“Aniya eonni. Aku baik-baik saja”
Akhirnya Yuri dan Jessica memilih pulang.
***
(membaca part ini silahkan dengarkan lagu Super Junior yang berjudul It’s You )
Hari ini Yoona membantu Leeteuk untuk memasak makan malam. Sementara itu Taeyeon pergi ke minimarket untuk membeli bumbu masakan yang kurang.
-Yoona POV-
Eonni kemana sih?? Aku ditinggal bersama oppa. Ah~ aku harus bisa menetralisir perasaan ku. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dalam hubungan mereka hanya karena aku.
*prang!*
Gelas jatuh dari tangan Yoona yang sejak tadi pikirannya melayang kemana-mana. Leeteuk menoleh lalu membantu Yoona memungut pecahan gelas tersebut.
“Hati-hati Yoona, biar aku saja yang membersihkannya”
“Gwaenchana oppa. Aku saja. Ini semua salah ku”
“Kita lakukan bersama dan hati-hatilah jangan sampai kau melukai jari mu sendiri”
“Ne~ arra~”
-Yoona POV-
Segala perhatiannya untuk ku hanya karena aku ini sudah dianggap dongsaeng oleh eonni. Lalu aku menginginkan lebih. Ya, aku ingin oppa melihat ku sebagai seorang yeoja, bukan saengnya.
“Aw!”
Aku tidak konsentrasi, lagi-lagi pikiran ku membuat ku celaka. Jari ku tertusuk pecahan gelas tersebut dan kini darah keluar. Aku tidak bisa melihat darah. Tubuh ku bisa langsung lemas.
-Leeteuk POV-
Dasar yeoja yang satu ini memang agak ceroboh. Ckckck dia membuat ku harus membersihkan semua ini.
“Aw!”
Kali ini apalagi? Heh?! Jarinya terluka, sedangkan dia tidak tahan melihat darah. Aku harus segera mengobatinya.
Leeteuk secepat kilat membersihkan pecahan tersebut dan membuangnya ketempat sampah. Lalu ia mengambil tangan Yoona yang sejak tadi lukanya ia tiup sendiri.
“Oppa?”
“Biar aku obati luka mu. Maka diamlah”
“Tapi…”
“Diamlah Yoona”
Leeteuk menghisap darah dari jari Yoona yang tidak berhenti itu. Wajah Yoona memerah namun Leeteuk tidak menyadarinya, dia berkonsentrasi pada jari Yoona. Ia menempelkan plester disana. Saat ia mengangkat wajahnya, rupanya Yoona sedang menunduk mengamati Leeteuk. Mereka pun bertatapan.
-Yoona POV-
Dia sangat baik. Dia merawat ku seperti ini. Aku bahagia sekali. Namun ini semua salah! Aku tahu aku salah telah mencintainya lebih dari yang seharusnya. Dan kini kami saling bertatapa. Ya Tuhan, aku sangat mencintainya. Aku tidak tahan lagi, maafkan aku eonni.
*cup*
Yoona mencium bibir Leeteuk. Cukup lama. Sementara itu Leeteuk cukup terkejut dan tidak bisa berbuat apapun saking terkejutnya. Sedangkan Yoona? Ya, dia menikmatinya karena memang dia mencintai namja tampan itu.
-Leeteuk POV-
Apa yang dia lakukan? Tubuh ku kaku dibuatnya. Aku tidak menyangka dia akan berbuat seperti ini pada ku. aku baru menyadarinya, dia bukanlah dongsaeng kami. Dia ini seorang yeoja asing. Ya dan sudah semestinya yeoja secantik dia tumbuh dengan sangat terawat. Tangannya pun halus, sehalus Taeyeon. Dan bibirnya… begitu lembut.
Malam itu membuat mereka cukup lupa akan sekitarnya. Ya bahkan dalam sekejab Taeyeon terhapus dari pikiran mereka. Bahkan tanpa sadar Leeteuk pun membalas ciuman itu.
-Yoona POV-
Ku mohon oppa, biarkan aku begini sebentar. Aku sudah lama menginginkannya. Ya, sudah lama sekali sejak pertama aku melihat mu. Aku menginginkan mu.
Dan Taeyeon tidak tahu apa yang terjadi dirumahnya. Yang ia tahu baik Leeteuk maupun Yoona sedang menyiapkan makan malam. Hanya itu, tidak lebih.
***
*ting tong*
Yoona datang kekediaman Leeteuk untuk menyelesaikan urusannya.
-Yoona POV-
Dia orang kaya. Buktinya saja rumahnya di Jepang sebesar ini. Ah~ kapan dia akan membukakan pintunya? Diluar sini cukup dingin.
-Leeteuk POV-
Ada tamu malam-malam begini? Apa mungkin Sooyoung dan Donghae? Lebih baik aku cek. Diluar cukup dingin dan aku tidak akan membiarkan tamu ku kedinginan diluar sana.
*cklek*
Leeteuk membuka pintu rumahnya. Tampak seorang yeoja cantik didepan rumahnya. Ia yeoja yang tadi menginjak HPnya.
“Silahkan masuk”
“Gomawo”
-Taeyeon POV-
Ada tamu oppa. Eh? Seorang yeoja? Cantik sekali. Tapi aku tidak boleh cemburu. Aku belum menemukan kejelasan, siapakah yeoja itu? Kenapa aku jadi secemas ini??
Tampak Leeteuk mempersilahkan yeoja itu masuk. Didalam, yeoja itu bertemu dengan Taeyeon. Ia tersenyum lalu memperkenalkan dirinya. “Yoona imnida”.
Leeteuk mempersilahkannya duduk. Taeyeon disampingnya. Yoona duduk dihadapan mereka berdua.
“Oppa~ aku sudah berjanji untuk menggantinya. Ini!” Yoona menyerahkan sebuah bungkusan pada Leeteuk.
“Apa itu?” Taeyeon keheranan.
“Ini HP. Tadi aku tidak sengaja menabrak oppa dan menginjak HPnya hingga rusak”
“Bagaimana tidak rusak kalau kau menginjaknya dengan high heel seruncing itu?” Leeteuk geleng-geleng kepala sambil pergi kedapur untuk menyiapkan minuman.
-Yoona POV-
Siapa yeoja dihadapan ku ini? Apakah dia adiknya atau kekasihnya atau istrinya? Ah~ kenapa otak ku rasanya jadi kacau begini setelah melihat ternyata ada seorang yeoja dikediamannya??
“Mianhae~ eonni istrinya?” aku memilih untuk bertanya langsung padanya.
-Taeyeon POV-
“Mianhae~ eonni istrinya?” ah! Aku dikejutkan oleh pertanyaan dia. Apakah sebuah kesalahan jika aku tinggal satu atap dengan oppa?
“Aniya, aku hanya tinggal satu rumah dengannya” jawab ku singkat. Aku bingung harus menjawab apa.
-Leeteuk POV-
Taeyeon kenapa sih? Ditanya begitu dia malah bingung menjawabnya. Biar aku jawab saja.
“Dia Taeyeon, gadis yang ku cintai”
Aku menyerahkan segelas minuman hangat untuknya. Sebab tadi dia menunggu diluar dengan cuaca yang dingin dan itu berlangsung cukup lama.
-Yoona POV-
Ah~ gadis yang ku cintai katanya? Aku sedikit sedih dan kecewa. Apa aku menyukai oppa hanya dalam hitungan menit? Benar-benar tidak mungkin.
“Oh~ kalian kesini untuk apa?”
Ku lihat keduanya saling pandang. Apa mungkin aku terlalu ikut campur?
“Mianhae~ aku tidak bermaksud menyinggung. Tidak perlu dijawab” aku mencoba mengembalikan suasana.
“Aku membawanya untuk terapi. Agar dia bisa berjalan lagi” sahut oppa tenang. Aku tahu dia tidak ingin menyinggung eonni. Ternyata Leeteuk oppa benar-benar mencintainya dan Taeyeon eonni sangat beruntung.
“Bisa aku sering main kesini?”
-Taeyeon POV-
“Bisa aku sering main kesini?”
Eh? Apa maksudnya?
“Bukannya aku bermaksud yang aneh-aneh. Aku hanya ingin membantu eonni. Aku memiliki banyak waktu luang” sahutnya sambil tersenyum.
Dia gadis baik. Aku senang oppa bisa berkenalan dengan gadis sebaik dia. Aku tidak akan sendiri lagi. Akan ada yang membantu ku jika oppa bekerja.
“Dengan senang hati aku menyambut mu” sahut ku riang dan dia tersenyum.
Malam itu Yoona sudah dekat dengan Leeteuk dan Taeyeon. Mereka bertukar cerita. Bahkan Taeyeon meminta Yoona menginap. Namun ia tidak bisa, sehingga Leeteuk mengantarkan yeoja itu kedepan pintu. Yoona memilih pulang sendiri.
***
Apartemen Yuri…
Malam ini ia memandang langit yang kebetulan sedang bulan purnama.
Ia bersenandung kecil. Ia sangat rindu dengan kehidupannya yang dulu. Berada disisi Minho.
-Yuri POV-
Malam ini indah. Tapi lebih indah jika dia disini, bersama ku. aku benar-benar merindukannya. Aku jadi ingat saat berjumpa dengannya. Jika aku bukan seorang idola maka aku tidak akan bertemu dengannya. Aku masih ingat saat dia mengajari ku mata kuliahnya. Aku ingat senyumannya dan ucapan manisnya. Semuanya ku rindukan. Ya! Semuanya tentang dia. Minho~ kapan kau kembali kepada ku?
***
-Sooyoung POV-
Aku akan biacara sekarang! Ah~ tapi aku tidak enak. Mungkin saja dia sangat lelah hari ini. Bagaimana ini??
-Donghae POV-
Ada apa dengan yeoja ku? dia begitu ingin bicara tapi sama sekali tidak bicara. Apa ada yang diinginkannya? Ku putuskan untuk mendekatinya.
“Ada apa?”
Kali ini Sooyoung menggigit kuku ibu jarinya. Kenapa dia segugup ini ya?
-Sooyoung POV-
Argh~ aku tidak pernah memintanya pergi bersama ku. Selalu oppa yang meminta ku. masa begini saja aku tidak bisa? Omona!! Apa yang harus aku lakukan? Tak bisakah dia membaca pikiran ku saat ini.
“Ehmm… oppa~”
“Ne?”
“Aku mau jalan keluar”
“Silahkan saja”
“Ehmm oppa~ masalahnya…”
“Masalah?”
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Heh?? Ini diluar perkiraan ku!! Dia tertawa. Apa aku selucu itu?!
-Donghae POV-
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Eh?? Hanya itu dan dia tampak sangat gugup? Hhaaa… dia membuat ku tertawa. Lucu sekali yeoja ini! Tidak salah kalau aku memilihnya sebagai calon pendamping hidup ku. Dia selalu bisa membuat ku bahagia. Tunggu? Ekspresinya? Wajahnya memerah dan kesal. Ah~ bahaya kalau dia sampai marah, maka aku tidak bisa bermanja padanya.
“Marilah~ aku tidak akan tertawa lagi”
“Tapi oppa menertawai ku!”
“Lupakan! Mari bersenang-senang”
Dengan segera aku menariknya keluar rumah. Kami mungkin akan menonton jadwal midnight dengan 3D.
***
Empat bulan kemudian…
Minho sadar dari komanya. Saat membuka matanya, Yuri lah yang berada disampingnya sambil terlelap.
-Minho POV-
Rumah sakit? Apa yang terjadi dengan ku? …… ah~ aku ingat kalau aku mengalami kecelakaan. Yuri akan pergi dari ku. noona akan meninggalkan ku. Ya, aku ingat hal itu. Di hari pertunangannya. Kini dia disamping ku. Apakah dia sudah menikah?
-Yuri POV-
Aku merasa diperhatikan. Aku jadi tidak bisa tidur. Humph… bagaimana keadaan Minho? Aku melihat sesuatu yang tidak bisa ku percaya. Minho duduk dihadapan ku. Ia menatap ku. apakah ini nyata atau hanya ilusi ku yang terlalu memikirkan dia.
“Minho?” aku memastikan dengan sedikit ragu. Aku takut semua ini tidak nyata.
“Ne noona” dia tersenyum. Senyuman yang manis sekali.
“Apakah kau nyata? Kau sadar?”
Dapat ku rasakan air mata mengalir dipipi ku. Aku memang yeoja yang cengeng. Aku tidak pernah bisa menahan tangis ku saat sesuatu membuat ku bahagia ataupun sedih. Aku memang cengeng. Tapi aku tidak peduli. Yang penting saat ini sia bicara dihadapan ku dan itu nyata.
-Minho POV-
Apa yang terjadi dengannya? Noona menangis begitu saja didepan mata ku. Aku tidak bisa membiarkan seorang yeoja menangis dihadapan ku terutama Yuri noona. Banyak alasan yang membuat ku selalu ingin membahagiakannya. Sangat banyak! Dan yang terpenting aku sangat mencintainya.
“Noona? Waeyo?”
“Aku bahagia. Aku bahagia melihat mu lagi”
Tangisannya semakin deras. Dan aku sudah tidak tahan lagi melihatnya terluka begini. Aku harus menyetop tangisannya. Aku memcium bibirnya lembut lalu memeluknya. Dia terisak dalam pelukkan ku. Aku bahagia bisa kembali memilikinya.
***
Setiap hari Yoona selalu mampir kekediaman Leeteuk dan Taeyeon. Mereka sudah seperti keluarga. Bahkan Yoona dianggapnya sebagai adik. Dia juga selalu menemani Taeyeon terapi. Kini yeoja itu sudah bisa berjalan dengan tongkat bantunya.
“Eonni semakin hari semakin baik saja!” Yoona memeluk eonninya dari belakang.
Leeteuk memasuki pekarangan lalu ikutan memeluk dari belakang.
“Ah~ kalian semakin akur saja. Aku punya calon istri dan saeng baru rupanya”
“Ya, dia dongsaeng ku. maka dia juga dongsaeng mu, oppa” seru Taeyeon.
-Yoona POV-
Ya, aku hanya dongsaeng mereka. Hanya saeng. Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku. Oppa memeluk kami seperti ini. Rasanya dia hanya memelukku. Bisakah kami seperti ini tanpa eonni?
“Oppa? Bisa lepaskan aku? Panas”
Leeteuk oppa melepaskan pelukkannya, “Ah~ Mianhae~ aku bahagia melihat kalian”
Aku hanya bisa tersenyum. Ah~ aku benar-benar ingin menangis sekarang. Lebih baik aku ke dalam rumah. Aku harus menenangkan pikiran ku. Aku tidak boleh menangis dihadapan mereka. Mereka terlalu baik untuk ku.
“Oppa, eonni aku ke dalam dulu ya. Mau kekamar mandi hHee…”
“Ne~” ucap mereka bersamaan lalu mereka saling pandang dan tersenyum. Sedangkan aku? Aku takkan sanggup melihat hal ini.
-Taeyeon POV-
“Aku senang sekali memiliki dongsaeng sepertinya”
Saat Yoona pergi, aku langsung bicara pada oppa. Aku tenang dan senang mereka berdua selalu disisi ku. Hari ku dua kali lipat lebih berwarna. Aku tidak pernah lagi merasa kesepian.
“Dia yeoja yang ceria. Persis seperti mu, Taeyeon”
Oppa tersenyum lalu mengelus kepala ku. Aku seperti anak kucing yang selalu tunduk padanya dan merasa nyaman disisinya jika oppa melakukan hal ini. Aku merasa disayangi.
-Leeteuk POV-
Taeyeon, dengan kehadiran Yoona. Rumah ini semakin berisik dan kau semakin tampak bahagia. Aku senang sekali dapat bertemu dengan yeoja itu. Dia bisa menemani mu saat aku tidak ada. Kau tak perlu merasa kesepian lagi.
Aku menyayangi kalian berdua.
Kamar mandi…
*sssrrrrrrrrrr*
Suara air mengalir deras dari dalam kamar mandi. Yoona sengaja membuka kerannya agar orang-orang tidak bisa mendengarnya saat dia menangis.
“Oppa~ aku egois! Eonni~ mianhae”
Ia terus menangis sambil membasuh wajahnya dengan air keran berkali-kali. Ia menyandarkan dirinya ditembok. Lalu memeluk dirinya sendiri. Ia masih menangis dan terguncang. Ada rasa sakit hati dan kesedihan disana. Namun rasa penyesalan lebih parah dideritanya.
-Yoona POV-
Aku tidak menyangka semuanya akan jadi begini. Aku tidak tahu kalau aku sampai bisa mencintainya sejauh ini. Kenapa aku harus merasakan hal yang terlarang seperti ini? Aku tidak mungkin bisa bersama oppa. Oppa sangat mencintai eonni begitu juga sebaliknya. Jelas sekali kalau aku sama sekali TIDAK BOLEH ada diantara mereka sebagai penghalang. Omona! Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak boleh terus begini. Aku harus melupakan semuanya. Semuanya~ semua perasaan ku pada oppa. Aku pasti bisa dan harus bisa!
***
Minho sudah kembali kerumah keluarganya. Ia meminta agar ummanya mengizinkan Yuri ikut bersama mereka.
“Umma, biarkan noona bersama ku” ia memohon pada ummanya.
Ummanya mendecak namun mengangguk dengan enggan. Minho langsung menarik Yuri agar ikut bersamanya pulang kekediaman keluarga Minho.
-Yuri POV-
Umma tampak enggan menerima ku. Apa yang harus aku lakukan?
“Umma, mianhae~”
Beliau mendelik kearah ku. “Jangan panggil aku umma, aku bukan umma mu”.
Ah! Rasanya menyakitkan sekali. Aku tidak mungkin menangis sekarang. Ini hari yang bahagia bagi Minho dan aku tidak akan mengacaukannya.
“Kau sudah siap, Minho?”
“Tentu saja noona”
Hari ini dia penuh senyuman dan aku akan berjuang untuk hari ini. Aku juga akan tersenyum untuk kesembuhannya, rasa bahagianya dan cinta kami.
-Minho POV-
Umma mengizinkan aku ditemani noona hari ini. Apakah umma diam-diam sudah menyetujui hubungan kami? Ah~ semoga saja. Aku tidak ingin berpisah dengannya. Aku takkan sanggup.
Buktinya, saat dia meninggalkan ku, aku koma. Apalagi jika dia benar-benar tidak ada disisi ku? mungkin saja aku bisa mati.
***
Yoona datang kekediaman Leeteuk untuk menyelesaikan urusannya.
-Yoona POV-
Dia orang kaya. Buktinya saja rumahnya di Jepang sebesar ini. Ah~ kapan dia akan membukakan pintunya? Diluar sini cukup dingin.
-Leeteuk POV-
Ada tamu malam-malam begini? Apa mungkin Sooyoung dan Donghae? Lebih baik aku cek. Diluar cukup dingin dan aku tidak akan membiarkan tamu ku kedinginan diluar sana.
*cklek*
Leeteuk membuka pintu rumahnya. Tampak seorang yeoja cantik didepan rumahnya. Ia yeoja yang tadi menginjak HPnya.
“Silahkan masuk”
“Gomawo”
-Taeyeon POV-
Ada tamu oppa. Eh? Seorang yeoja? Cantik sekali. Tapi aku tidak boleh cemburu. Aku belum menemukan kejelasan, siapakah yeoja itu? Kenapa aku jadi secemas ini??
Tampak Leeteuk mempersilahkan yeoja itu masuk. Didalam, yeoja itu bertemu dengan Taeyeon. Ia tersenyum lalu memperkenalkan dirinya. “Yoona imnida”.
Leeteuk mempersilahkannya duduk. Taeyeon disampingnya. Yoona duduk dihadapan mereka berdua.
“Oppa~ aku sudah berjanji untuk menggantinya. Ini!” Yoona menyerahkan sebuah bungkusan pada Leeteuk.
“Apa itu?” Taeyeon keheranan.
“Ini HP. Tadi aku tidak sengaja menabrak oppa dan menginjak HPnya hingga rusak”
“Bagaimana tidak rusak kalau kau menginjaknya dengan high heel seruncing itu?” Leeteuk geleng-geleng kepala sambil pergi kedapur untuk menyiapkan minuman.
-Yoona POV-
Siapa yeoja dihadapan ku ini? Apakah dia adiknya atau kekasihnya atau istrinya? Ah~ kenapa otak ku rasanya jadi kacau begini setelah melihat ternyata ada seorang yeoja dikediamannya??
“Mianhae~ eonni istrinya?” aku memilih untuk bertanya langsung padanya.
-Taeyeon POV-
“Mianhae~ eonni istrinya?” ah! Aku dikejutkan oleh pertanyaan dia. Apakah sebuah kesalahan jika aku tinggal satu atap dengan oppa?
“Aniya, aku hanya tinggal satu rumah dengannya” jawab ku singkat. Aku bingung harus menjawab apa.
-Leeteuk POV-
Taeyeon kenapa sih? Ditanya begitu dia malah bingung menjawabnya. Biar aku jawab saja.
“Dia Taeyeon, gadis yang ku cintai”
Aku menyerahkan segelas minuman hangat untuknya. Sebab tadi dia menunggu diluar dengan cuaca yang dingin dan itu berlangsung cukup lama.
-Yoona POV-
Ah~ gadis yang ku cintai katanya? Aku sedikit sedih dan kecewa. Apa aku menyukai oppa hanya dalam hitungan menit? Benar-benar tidak mungkin.
“Oh~ kalian kesini untuk apa?”
Ku lihat keduanya saling pandang. Apa mungkin aku terlalu ikut campur?
“Mianhae~ aku tidak bermaksud menyinggung. Tidak perlu dijawab” aku mencoba mengembalikan suasana.
“Aku membawanya untuk terapi. Agar dia bisa berjalan lagi” sahut oppa tenang. Aku tahu dia tidak ingin menyinggung eonni. Ternyata Leeteuk oppa benar-benar mencintainya dan Taeyeon eonni sangat beruntung.
“Bisa aku sering main kesini?”
-Taeyeon POV-
“Bisa aku sering main kesini?”
Eh? Apa maksudnya?
“Bukannya aku bermaksud yang aneh-aneh. Aku hanya ingin membantu eonni. Aku memiliki banyak waktu luang” sahutnya sambil tersenyum.
Dia gadis baik. Aku senang oppa bisa berkenalan dengan gadis sebaik dia. Aku tidak akan sendiri lagi. Akan ada yang membantu ku jika oppa bekerja.
“Dengan senang hati aku menyambut mu” sahut ku riang dan dia tersenyum.
Malam itu Yoona sudah dekat dengan Leeteuk dan Taeyeon. Mereka bertukar cerita. Bahkan Taeyeon meminta Yoona menginap. Namun ia tidak bisa, sehingga Leeteuk mengantarkan yeoja itu kedepan pintu. Yoona memilih pulang sendiri.
***
Apartemen Yuri…
Malam ini ia memandang langit yang kebetulan sedang bulan purnama.
Ia bersenandung kecil. Ia sangat rindu dengan kehidupannya yang dulu. Berada disisi Minho.
-Yuri POV-
Malam ini indah. Tapi lebih indah jika dia disini, bersama ku. aku benar-benar merindukannya. Aku jadi ingat saat berjumpa dengannya. Jika aku bukan seorang idola maka aku tidak akan bertemu dengannya. Aku masih ingat saat dia mengajari ku mata kuliahnya. Aku ingat senyumannya dan ucapan manisnya. Semuanya ku rindukan. Ya! Semuanya tentang dia. Minho~ kapan kau kembali kepada ku?
***
-Sooyoung POV-
Aku akan biacara sekarang! Ah~ tapi aku tidak enak. Mungkin saja dia sangat lelah hari ini. Bagaimana ini??
-Donghae POV-
Ada apa dengan yeoja ku? dia begitu ingin bicara tapi sama sekali tidak bicara. Apa ada yang diinginkannya? Ku putuskan untuk mendekatinya.
“Ada apa?”
Kali ini Sooyoung menggigit kuku ibu jarinya. Kenapa dia segugup ini ya?
-Sooyoung POV-
Argh~ aku tidak pernah memintanya pergi bersama ku. Selalu oppa yang meminta ku. masa begini saja aku tidak bisa? Omona!! Apa yang harus aku lakukan? Tak bisakah dia membaca pikiran ku saat ini.
“Ehmm… oppa~”
“Ne?”
“Aku mau jalan keluar”
“Silahkan saja”
“Ehmm oppa~ masalahnya…”
“Masalah?”
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Heh?? Ini diluar perkiraan ku!! Dia tertawa. Apa aku selucu itu?!
-Donghae POV-
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Eh?? Hanya itu dan dia tampak sangat gugup? Hhaaa… dia membuat ku tertawa. Lucu sekali yeoja ini! Tidak salah kalau aku memilihnya sebagai calon pendamping hidup ku. Dia selalu bisa membuat ku bahagia. Tunggu? Ekspresinya? Wajahnya memerah dan kesal. Ah~ bahaya kalau dia sampai marah, maka aku tidak bisa bermanja padanya.
“Marilah~ aku tidak akan tertawa lagi”
“Tapi oppa menertawai ku!”
“Lupakan! Mari bersenang-senang”
Dengan segera aku menariknya keluar rumah. Kami mungkin akan menonton jadwal midnight dengan 3D.
***
Empat bulan kemudian…
Minho sadar dari komanya. Saat membuka matanya, Yuri lah yang berada disampingnya sambil terlelap.
-Minho POV-
Rumah sakit? Apa yang terjadi dengan ku? …… ah~ aku ingat kalau aku mengalami kecelakaan. Yuri akan pergi dari ku. noona akan meninggalkan ku. Ya, aku ingat hal itu. Di hari pertunangannya. Kini dia disamping ku. Apakah dia sudah menikah?
-Yuri POV-
Aku merasa diperhatikan. Aku jadi tidak bisa tidur. Humph… bagaimana keadaan Minho? Aku melihat sesuatu yang tidak bisa ku percaya. Minho duduk dihadapan ku. Ia menatap ku. apakah ini nyata atau hanya ilusi ku yang terlalu memikirkan dia.
“Minho?” aku memastikan dengan sedikit ragu. Aku takut semua ini tidak nyata.
“Ne noona” dia tersenyum. Senyuman yang manis sekali.
“Apakah kau nyata? Kau sadar?”
Dapat ku rasakan air mata mengalir dipipi ku. Aku memang yeoja yang cengeng. Aku tidak pernah bisa menahan tangis ku saat sesuatu membuat ku bahagia ataupun sedih. Aku memang cengeng. Tapi aku tidak peduli. Yang penting saat ini sia bicara dihadapan ku dan itu nyata.
-Minho POV-
Apa yang terjadi dengannya? Noona menangis begitu saja didepan mata ku. Aku tidak bisa membiarkan seorang yeoja menangis dihadapan ku terutama Yuri noona. Banyak alasan yang membuat ku selalu ingin membahagiakannya. Sangat banyak! Dan yang terpenting aku sangat mencintainya.
“Noona? Waeyo?”
“Aku bahagia. Aku bahagia melihat mu lagi”
Tangisannya semakin deras. Dan aku sudah tidak tahan lagi melihatnya terluka begini. Aku harus menyetop tangisannya. Aku memcium bibirnya lembut lalu memeluknya. Dia terisak dalam pelukkan ku. Aku bahagia bisa kembali memilikinya.
***
Setiap hari Yoona selalu mampir kekediaman Leeteuk dan Taeyeon. Mereka sudah seperti keluarga. Bahkan Yoona dianggapnya sebagai adik. Dia juga selalu menemani Taeyeon terapi. Kini yeoja itu sudah bisa berjalan dengan tongkat bantunya.
“Eonni semakin hari semakin baik saja!” Yoona memeluk eonninya dari belakang.
Leeteuk memasuki pekarangan lalu ikutan memeluk dari belakang.
“Ah~ kalian semakin akur saja. Aku punya calon istri dan saeng baru rupanya”
“Ya, dia dongsaeng ku. maka dia juga dongsaeng mu, oppa” seru Taeyeon.
-Yoona POV-
Ya, aku hanya dongsaeng mereka. Hanya saeng. Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku. Oppa memeluk kami seperti ini. Rasanya dia hanya memelukku. Bisakah kami seperti ini tanpa eonni?
“Oppa? Bisa lepaskan aku? Panas”
Leeteuk oppa melepaskan pelukkannya, “Ah~ Mianhae~ aku bahagia melihat kalian”
Aku hanya bisa tersenyum. Ah~ aku benar-benar ingin menangis sekarang. Lebih baik aku ke dalam rumah. Aku harus menenangkan pikiran ku. Aku tidak boleh menangis dihadapan mereka. Mereka terlalu baik untuk ku.
“Oppa, eonni aku ke dalam dulu ya. Mau kekamar mandi hHee…”
“Ne~” ucap mereka bersamaan lalu mereka saling pandang dan tersenyum. Sedangkan aku? Aku takkan sanggup melihat hal ini.
-Taeyeon POV-
“Aku senang sekali memiliki dongsaeng sepertinya”
Saat Yoona pergi, aku langsung bicara pada oppa. Aku tenang dan senang mereka berdua selalu disisi ku. Hari ku dua kali lipat lebih berwarna. Aku tidak pernah lagi merasa kesepian.
“Dia yeoja yang ceria. Persis seperti mu, Taeyeon”
Oppa tersenyum lalu mengelus kepala ku. Aku seperti anak kucing yang selalu tunduk padanya dan merasa nyaman disisinya jika oppa melakukan hal ini. Aku merasa disayangi.
-Leeteuk POV-
Taeyeon, dengan kehadiran Yoona. Rumah ini semakin berisik dan kau semakin tampak bahagia. Aku senang sekali dapat bertemu dengan yeoja itu. Dia bisa menemani mu saat aku tidak ada. Kau tak perlu merasa kesepian lagi.
Aku menyayangi kalian berdua.
Kamar mandi…
*sssrrrrrrrrrr*
Suara air mengalir deras dari dalam kamar mandi. Yoona sengaja membuka kerannya agar orang-orang tidak bisa mendengarnya saat dia menangis.
“Oppa~ aku egois! Eonni~ mianhae”
Ia terus menangis sambil membasuh wajahnya dengan air keran berkali-kali. Ia menyandarkan dirinya ditembok. Lalu memeluk dirinya sendiri. Ia masih menangis dan terguncang. Ada rasa sakit hati dan kesedihan disana. Namun rasa penyesalan lebih parah dideritanya.
-Yoona POV-
Aku tidak menyangka semuanya akan jadi begini. Aku tidak tahu kalau aku sampai bisa mencintainya sejauh ini. Kenapa aku harus merasakan hal yang terlarang seperti ini? Aku tidak mungkin bisa bersama oppa. Oppa sangat mencintai eonni begitu juga sebaliknya. Jelas sekali kalau aku sama sekali TIDAK BOLEH ada diantara mereka sebagai penghalang. Omona! Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak boleh terus begini. Aku harus melupakan semuanya. Semuanya~ semua perasaan ku pada oppa. Aku pasti bisa dan harus bisa!
***
Minho sudah kembali kerumah keluarganya. Ia meminta agar ummanya mengizinkan Yuri ikut bersama mereka.
“Umma, biarkan noona bersama ku” ia memohon pada ummanya.
Ummanya mendecak namun mengangguk dengan enggan. Minho langsung menarik Yuri agar ikut bersamanya pulang kekediaman keluarga Minho.
-Yuri POV-
Umma tampak enggan menerima ku. Apa yang harus aku lakukan?
“Umma, mianhae~”
Beliau mendelik kearah ku. “Jangan panggil aku umma, aku bukan umma mu”.
Ah! Rasanya menyakitkan sekali. Aku tidak mungkin menangis sekarang. Ini hari yang bahagia bagi Minho dan aku tidak akan mengacaukannya.
“Kau sudah siap, Minho?”
“Tentu saja noona”
Hari ini dia penuh senyuman dan aku akan berjuang untuk hari ini. Aku juga akan tersenyum untuk kesembuhannya, rasa bahagianya dan cinta kami.
-Minho POV-
Umma mengizinkan aku ditemani noona hari ini. Apakah umma diam-diam sudah menyetujui hubungan kami? Ah~ semoga saja. Aku tidak ingin berpisah dengannya. Aku takkan sanggup.
Buktinya, saat dia meninggalkan ku, aku koma. Apalagi jika dia benar-benar tidak ada disisi ku? mungkin saja aku bisa mati.
***
Cast :
SHINee : Minho
Super Junior : Donghae & Leeteuk
SNSD : Sooyoung, Yuri, Yoona & Taeyeon
Author : Ichen Aoi Nakajima
NB:
Hueee!! Saya didemo masa!! Hiksu.. hiks… Baiklah! Baiklah! Saya akan lanjutkan! hHaa… masih inget Love In Seoul?? Ya ya, terus Do You Still Love Me?? Ya, ya! Bagus! *gila, ngomong sendiri*. Banyak yang nuntut gue untuk nyelesein castnya Minho dan Yuri? Right!. Nah ini dia sekuel ketiga!! *gue gag nyangka ni FF bakal jadi trilogy gini?*
--------
Tokyo, Jepang…
Kali ini setting dilain negara. Why? Karena seperti cerita sebelumnya, klo dua pasangan kita ini keluar negeri selama beberapa tahun.
-Donghae POV-
Hari ini lebih baik mampir ke mall 109 Shibuya. Aku mau membelikan Sooyoung beberapa pakaian.
♫ Eodiseo kkeojyeobeorin naemoseub huhwe eobshi saljin anhaneunji ♫
Ada telepon, biar ku lihat. Ah~ dari Korea rupanya.
“Annyeonghaseyo~ … aku akan kembali, tenang saja… iya umma, aku baik-baik saja… HEH?! Jangan buru-buru!! … Ne~ aku masih malu umma~… Ne~”
*klik!*
Ada-ada saja! Masa aku disuruh pulang dan segera menikahi Sooyoung?? Aaaihh~ apa yang akan dia pikirkan jika aku bilang padanya ya?
***
Seoul, Korea…
Rumah sakit…
-Yuri POV-
“Nak, apa tidak sebaiknya kamu pulang dan beristirahat?”
“Tidak usah sus, aku tidak lelah”
Iya, aku tidak akan pernah lelah menemaninya. Semua ini juga kesalahan ku. aku yang membuatnya begini. Aku yang meninggalkannya. Tapi aku berani bersumpah aku sangat mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkannya kalau saja orang tuanya menyetujui hubungan kami.
Sudah jadi kegiatan rutin bagi ku usai bekerja aku langsung kesini. Tentu saja tanpa sepengetahuan orangtua Minho shi. Aku tidak akan bisa jika kedua orang tuanya melarang ku menemui Minho.
***
Tokyo, Jepang…
-Leeteuk POV-
Aku harus menemui Donghae. Aku bingung mencari pakaian wanita. Ah~ aku memang tidak ahli dalam hal ini.
*bruk!*
Seseorang menabrak ku.
“Mianhe~” ucapnya. Dia seorang yeoja yang terbilang cantik. Meski aku tidak begitu tertarik. Ya, aku sudah mempunyai Taeyeon. Jadi tidak ada alasan bagi ku untuk menyebut gadis-gadis lain jauh lebih cantik darinya.
“Gwaenchana” jawab ku singkat. Bukan karna sombong, tapi aku terburu-buru.
*kretek!*
Sesuatu pecah dilantai dan itu adalah HP KU!! Omo!! Bagaimana ini?! HP sangat penting dalam pekerjaan ku!! ah~ bagaimana aku menghubungi member Super Junior dan pihak SM Entertainment?? Bagaimana ini?!
-Yoona POV-
Rasanya aku menginjak sesuatu.
*kretek!*
Omo!! HP namja itu terinjak!!!! Aku harus bagaimana?! Ah…!! Babo!! Aku tidak melihat HP sebesar itu!! Babo!
“Mianhe~ mianhe! Mian~” kali ini aku nyaris bersujud dihadapannya.
“Ah~ humph~ gwaenchana”
Dia tampak memelas dan sedih. Aku baru saja merusak sesuatu yang penting baginya. Dia tidak akan bisa menghubungi orang-orang terdekatnya. Ini salah ku!
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”
-Leeteuk POV-
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”
Aku tidak bisa protes dan marah padanya. Karena wajahnya tampak sangat menyesal.
“Leeteuk”
“Bisa aku tahu dimana alamat mu?”
“xxxxxxxxx”
“Arigatou~”
“Tidak usah sungkan, Aku juga orang Korea. Mianhe~ aku sedang buru-buru”
Ya, memang aku sedang terburu-buru. Hari ini aku tidak jadi membeli pakaian untuk Taeyeon karena HP ku rusak dan aku tidak bisa menghubungi Donghae. Jadi ku putuskan segera pulang agar Taeyeon tidak terlalu lama menunggu ku.
-Yoona POV-
Dia benar-benar terburu-buru atau marah pada ku? aku tidak mengerti!
Rupanya dia orang Korea juga, akhirnya aku menemukan orang Korea juga. terlebih lagi dia seorang namja yang tampan dan manis.
***
-Taeyeon POV-
Apa aku tidak merepotkan oppa ya? Dia bersusah payah mencari uang untuk membiayai terapi ku agar bisa kembali berjalan. Dia terlalu baik untuk ku. kenapa aku sampai tidak menyadari rasa sukanya pada ku sejak dulu? Ah~ aku terlalu babo! Sebentar lagi dia akan pulang, aku sudah memesan makanan Korea. Sesekali aku ingin kembali menikmati makanan khas negara kami.
*ting tong!*
Taeyeon memutar ban kursi rodanya dan membukakan pintu. Disana tampak Leeteuk yang kelelahan namun tetap tersenyum. Dia mencium kening Taeyeon.
“Aku pesan makanan Korea”
“Ne? wow! Bagus sekali! Sudah lama kita tidak makan itu”
“Oppa, apa tidak sebaiknya kita kembali ke Seoul?”
“Tidak! Kita akan disini sampai kau bisa kembali berjalan”
“Tidak perlu. Aku hanya merepotkan mu”
-Leeteuk POV-
Kenapa dia bicara seperti itu? Aku tidak pernah merasa direpotkan olehnya. Alasannya karena aku terlalu mencintainya dan ini buat aku jadi lebih berarti dimatanya.
“Sama sekali tidak. Kau bersama ku maka kau tanggung jawab ku”
Ya, akan ku lakukan segalanya agar dia bisa kembali tersenyum dan ceria seperti dulu.
“Oppa, kau terlalu baik untukku”
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”
-Taeyeon POV-
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”
Selalu… semua ucapannya menyejukkan hati ku dan membuat ku jauh lebih berarti dalam hidup. Aku sekarang tahu dimana letak kebahagiaan ku. saat bersama Leeteuk oppa, disanalah letak kebahagiaan ku. tanpa sadar aku meneteskan air mata dan oppa memelukku. Terasa hangat dan nyaman tiap bersamanya. Selalu begitu. Aku mengerti arti kehadiran sebuah cinta yang tulus setelah berada disisinya. Gomawo oppa.
***
-Sooyoung POV-
Cuaca hari ini cukup cerah. Mungkin aku bisa minta oppa untuk menemaniku jalan-jalan diluar sebentar usai dia pulang dan istirahat nanti. Sebelum itu aku akan memasak untuknya. Aku akan mengecek persediaan dikulkas dulu.
*ting tong*
Sooyoung keluar dapur dan membuka pintu depan. Ia terkejut mendapati seorang namja yang wajahnya ditutupi dengan rangkaian buket bunga yang besar. Setelah bunga itu diberikan padanya ternyata namja itu adalah Donghae.
“Tadaima~”
“Kaerimasu”
Keduanya saling tatap lalu tersenyum geli. Donghae masuk lalu melepaskan sepatunya, ia berbaring disofa.
“Oppa, aku kedapur dulu. Mau menyiapkan makanan”
Sooyoung langsung kembali ke dapur meninggalkan Donghae.
-Donghae POV-
Omona! Dia selalu saja membuat ku malu. Aku malu karena wajahnya yang cantik dan terus begitu hingga mampu buat ku tersipu. Dia ini yeoja pertama yang sanggup membuat hati ku tergerak. Ahh~ kata-kata umma lagi-lagi terngiang-ngiang ditelinga ku.
Bagaimana bisa disaat seperti ini aku bilang padanya soal umma yang meminta ku segera menikahinya? Ah~ aku bingung dan malu. Saat ini Sooyoung memang mau tinggal bersama ku. Tapi apakah dia mau bersama ku seumur hidupnya?
Sooyoung selesai memasak dan kembali keruang tengah. Disana ada Donghae dengan wajah memerah dan memikirkan sesuatu yang membuatnya tampak pusing.
-Sooyoung POV-
Ada apa dengannya? Wajahnya bersemu begitu sih? Apa dia memikirkan yang aneh-aneh? Semoga saja tidak. Aku takkan memaafkannya jika ada yeoja lain yang merebut hatinya dari ku. karena aku terlanjur mencintainya.
“Oppa~ makan malam sudah siap”
Dia tampak lelah dan sedikit kurus. Apa aku kurang merawatnya? Aku akan lakukan yang terbaik agar dia tidak bisa berpaling dengan yang lain. Hwaiting!
-Donghae POV-
Ah~ wajah ku pasti memerah. Dia memasak untuk ku? ahhh~ rasanya aku benar-benar ingin menikahinya dengan segera. Tapi aku takut dia menolah ku.
“Gomawo” jawab ku singkat.
Jujur saja umma membuat ku memikirkan soal pernikahan terus. Ah menyebalkan!
***
Rumah sakit…
Minho masih koma. Yuri terus menjaganya dengan baik. Ia tidak tahu kalau ummanya Minho mengetahui hal ini.
“Aku akan biarkan dia” ucap wanita paruh baya itu saat membesuk dan mendapati Yuri didalam bersama anaknya yang terbaring. Tersirat dari wajahnya kalau dia tidak menyukai Yuri. Lalu kenapa dia membiarkan Yuri merawat putranya? Entahlah.
-Yuri POV-
“Minho shi~ aku bawakan buah-buahan. Ah~ kau mendengar ku kan? Aku yakin sekali! Minho, hari ini aku bekerja dengan baik. Pihak manajemen berkali-kali memuji kami. Menyenangkan sekali. Yang lain juga merindukan mu. Bagaimana dengan mu? Apa kau tidak merindukan kami disini? Apa kau sudah melupakan ku? ku mohon sadarlah”
Lagi-lagi Yuri meneteskan air matanya. Ia menggenggam tangan Minho. Ia tidak tahu kalau Minho memang mendengarnya dan mencari jalan pulang.
-Minho POV-
Aku dimana? Semuanya serba putih. Aku mendengar suara noona tapi aku sendiri tidak tahu dia dimana. Aku tidak mengerti, sebenarnya aku ada dimana? Aku ingin kembali tapi aku tidak tahu jalannya. Argh~ Yuri noona.
***
SHINee : Minho
Super Junior : Donghae & Leeteuk
SNSD : Sooyoung, Yuri, Yoona & Taeyeon
Author : Ichen Aoi Nakajima
NB:
Hueee!! Saya didemo masa!! Hiksu.. hiks… Baiklah! Baiklah! Saya akan lanjutkan! hHaa… masih inget Love In Seoul?? Ya ya, terus Do You Still Love Me?? Ya, ya! Bagus! *gila, ngomong sendiri*. Banyak yang nuntut gue untuk nyelesein castnya Minho dan Yuri? Right!. Nah ini dia sekuel ketiga!! *gue gag nyangka ni FF bakal jadi trilogy gini?*
--------
Tokyo, Jepang…
Kali ini setting dilain negara. Why? Karena seperti cerita sebelumnya, klo dua pasangan kita ini keluar negeri selama beberapa tahun.
-Donghae POV-
Hari ini lebih baik mampir ke mall 109 Shibuya. Aku mau membelikan Sooyoung beberapa pakaian.
♫ Eodiseo kkeojyeobeorin naemoseub huhwe eobshi saljin anhaneunji ♫
Ada telepon, biar ku lihat. Ah~ dari Korea rupanya.
“Annyeonghaseyo~ … aku akan kembali, tenang saja… iya umma, aku baik-baik saja… HEH?! Jangan buru-buru!! … Ne~ aku masih malu umma~… Ne~”
*klik!*
Ada-ada saja! Masa aku disuruh pulang dan segera menikahi Sooyoung?? Aaaihh~ apa yang akan dia pikirkan jika aku bilang padanya ya?
***
Seoul, Korea…
Rumah sakit…
-Yuri POV-
“Nak, apa tidak sebaiknya kamu pulang dan beristirahat?”
“Tidak usah sus, aku tidak lelah”
Iya, aku tidak akan pernah lelah menemaninya. Semua ini juga kesalahan ku. aku yang membuatnya begini. Aku yang meninggalkannya. Tapi aku berani bersumpah aku sangat mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkannya kalau saja orang tuanya menyetujui hubungan kami.
Sudah jadi kegiatan rutin bagi ku usai bekerja aku langsung kesini. Tentu saja tanpa sepengetahuan orangtua Minho shi. Aku tidak akan bisa jika kedua orang tuanya melarang ku menemui Minho.
***
Tokyo, Jepang…
-Leeteuk POV-
Aku harus menemui Donghae. Aku bingung mencari pakaian wanita. Ah~ aku memang tidak ahli dalam hal ini.
*bruk!*
Seseorang menabrak ku.
“Mianhe~” ucapnya. Dia seorang yeoja yang terbilang cantik. Meski aku tidak begitu tertarik. Ya, aku sudah mempunyai Taeyeon. Jadi tidak ada alasan bagi ku untuk menyebut gadis-gadis lain jauh lebih cantik darinya.
“Gwaenchana” jawab ku singkat. Bukan karna sombong, tapi aku terburu-buru.
*kretek!*
Sesuatu pecah dilantai dan itu adalah HP KU!! Omo!! Bagaimana ini?! HP sangat penting dalam pekerjaan ku!! ah~ bagaimana aku menghubungi member Super Junior dan pihak SM Entertainment?? Bagaimana ini?!
-Yoona POV-
Rasanya aku menginjak sesuatu.
*kretek!*
Omo!! HP namja itu terinjak!!!! Aku harus bagaimana?! Ah…!! Babo!! Aku tidak melihat HP sebesar itu!! Babo!
“Mianhe~ mianhe! Mian~” kali ini aku nyaris bersujud dihadapannya.
“Ah~ humph~ gwaenchana”
Dia tampak memelas dan sedih. Aku baru saja merusak sesuatu yang penting baginya. Dia tidak akan bisa menghubungi orang-orang terdekatnya. Ini salah ku!
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”
-Leeteuk POV-
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”
Aku tidak bisa protes dan marah padanya. Karena wajahnya tampak sangat menyesal.
“Leeteuk”
“Bisa aku tahu dimana alamat mu?”
“xxxxxxxxx”
“Arigatou~”
“Tidak usah sungkan, Aku juga orang Korea. Mianhe~ aku sedang buru-buru”
Ya, memang aku sedang terburu-buru. Hari ini aku tidak jadi membeli pakaian untuk Taeyeon karena HP ku rusak dan aku tidak bisa menghubungi Donghae. Jadi ku putuskan segera pulang agar Taeyeon tidak terlalu lama menunggu ku.
-Yoona POV-
Dia benar-benar terburu-buru atau marah pada ku? aku tidak mengerti!
Rupanya dia orang Korea juga, akhirnya aku menemukan orang Korea juga. terlebih lagi dia seorang namja yang tampan dan manis.
***
-Taeyeon POV-
Apa aku tidak merepotkan oppa ya? Dia bersusah payah mencari uang untuk membiayai terapi ku agar bisa kembali berjalan. Dia terlalu baik untuk ku. kenapa aku sampai tidak menyadari rasa sukanya pada ku sejak dulu? Ah~ aku terlalu babo! Sebentar lagi dia akan pulang, aku sudah memesan makanan Korea. Sesekali aku ingin kembali menikmati makanan khas negara kami.
*ting tong!*
Taeyeon memutar ban kursi rodanya dan membukakan pintu. Disana tampak Leeteuk yang kelelahan namun tetap tersenyum. Dia mencium kening Taeyeon.
“Aku pesan makanan Korea”
“Ne? wow! Bagus sekali! Sudah lama kita tidak makan itu”
“Oppa, apa tidak sebaiknya kita kembali ke Seoul?”
“Tidak! Kita akan disini sampai kau bisa kembali berjalan”
“Tidak perlu. Aku hanya merepotkan mu”
-Leeteuk POV-
Kenapa dia bicara seperti itu? Aku tidak pernah merasa direpotkan olehnya. Alasannya karena aku terlalu mencintainya dan ini buat aku jadi lebih berarti dimatanya.
“Sama sekali tidak. Kau bersama ku maka kau tanggung jawab ku”
Ya, akan ku lakukan segalanya agar dia bisa kembali tersenyum dan ceria seperti dulu.
“Oppa, kau terlalu baik untukku”
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”
-Taeyeon POV-
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”
Selalu… semua ucapannya menyejukkan hati ku dan membuat ku jauh lebih berarti dalam hidup. Aku sekarang tahu dimana letak kebahagiaan ku. saat bersama Leeteuk oppa, disanalah letak kebahagiaan ku. tanpa sadar aku meneteskan air mata dan oppa memelukku. Terasa hangat dan nyaman tiap bersamanya. Selalu begitu. Aku mengerti arti kehadiran sebuah cinta yang tulus setelah berada disisinya. Gomawo oppa.
***
-Sooyoung POV-
Cuaca hari ini cukup cerah. Mungkin aku bisa minta oppa untuk menemaniku jalan-jalan diluar sebentar usai dia pulang dan istirahat nanti. Sebelum itu aku akan memasak untuknya. Aku akan mengecek persediaan dikulkas dulu.
*ting tong*
Sooyoung keluar dapur dan membuka pintu depan. Ia terkejut mendapati seorang namja yang wajahnya ditutupi dengan rangkaian buket bunga yang besar. Setelah bunga itu diberikan padanya ternyata namja itu adalah Donghae.
“Tadaima~”
“Kaerimasu”
Keduanya saling tatap lalu tersenyum geli. Donghae masuk lalu melepaskan sepatunya, ia berbaring disofa.
“Oppa, aku kedapur dulu. Mau menyiapkan makanan”
Sooyoung langsung kembali ke dapur meninggalkan Donghae.
-Donghae POV-
Omona! Dia selalu saja membuat ku malu. Aku malu karena wajahnya yang cantik dan terus begitu hingga mampu buat ku tersipu. Dia ini yeoja pertama yang sanggup membuat hati ku tergerak. Ahh~ kata-kata umma lagi-lagi terngiang-ngiang ditelinga ku.
Bagaimana bisa disaat seperti ini aku bilang padanya soal umma yang meminta ku segera menikahinya? Ah~ aku bingung dan malu. Saat ini Sooyoung memang mau tinggal bersama ku. Tapi apakah dia mau bersama ku seumur hidupnya?
Sooyoung selesai memasak dan kembali keruang tengah. Disana ada Donghae dengan wajah memerah dan memikirkan sesuatu yang membuatnya tampak pusing.
-Sooyoung POV-
Ada apa dengannya? Wajahnya bersemu begitu sih? Apa dia memikirkan yang aneh-aneh? Semoga saja tidak. Aku takkan memaafkannya jika ada yeoja lain yang merebut hatinya dari ku. karena aku terlanjur mencintainya.
“Oppa~ makan malam sudah siap”
Dia tampak lelah dan sedikit kurus. Apa aku kurang merawatnya? Aku akan lakukan yang terbaik agar dia tidak bisa berpaling dengan yang lain. Hwaiting!
-Donghae POV-
Ah~ wajah ku pasti memerah. Dia memasak untuk ku? ahhh~ rasanya aku benar-benar ingin menikahinya dengan segera. Tapi aku takut dia menolah ku.
“Gomawo” jawab ku singkat.
Jujur saja umma membuat ku memikirkan soal pernikahan terus. Ah menyebalkan!
***
Rumah sakit…
Minho masih koma. Yuri terus menjaganya dengan baik. Ia tidak tahu kalau ummanya Minho mengetahui hal ini.
“Aku akan biarkan dia” ucap wanita paruh baya itu saat membesuk dan mendapati Yuri didalam bersama anaknya yang terbaring. Tersirat dari wajahnya kalau dia tidak menyukai Yuri. Lalu kenapa dia membiarkan Yuri merawat putranya? Entahlah.
-Yuri POV-
“Minho shi~ aku bawakan buah-buahan. Ah~ kau mendengar ku kan? Aku yakin sekali! Minho, hari ini aku bekerja dengan baik. Pihak manajemen berkali-kali memuji kami. Menyenangkan sekali. Yang lain juga merindukan mu. Bagaimana dengan mu? Apa kau tidak merindukan kami disini? Apa kau sudah melupakan ku? ku mohon sadarlah”
Lagi-lagi Yuri meneteskan air matanya. Ia menggenggam tangan Minho. Ia tidak tahu kalau Minho memang mendengarnya dan mencari jalan pulang.
-Minho POV-
Aku dimana? Semuanya serba putih. Aku mendengar suara noona tapi aku sendiri tidak tahu dia dimana. Aku tidak mengerti, sebenarnya aku ada dimana? Aku ingin kembali tapi aku tidak tahu jalannya. Argh~ Yuri noona.
***
MBC “Show! Music Core “sedang mempersiapkan sebuah konser di luar negeri khusus untuk merayakan ulang tahun ke-50 mereka!
Rincian lebih lanjut (seperti tanggal dan negara yang dipilih) belum difinalisasi, tetapi MBC telah mengungkapkan bahwa Jepang dan Thailand adalah negara yang kemungkinan akan dipilih.
Satu posting promosi terlihat pada fansite Jepang yang menyatakan, “Pada tanggal 14 Mei, MBC akan mengadakan penampilan untuk ulang tahun ke-50! Music Core 2011 di Tokyo Saitama Super Arena. “dan daftar artis yang akan hadir yaitu 4minute TVXQ, SHINee, B2ST,, f (x), dan 2AM
Namun Perwakilan MBC menyatakan, semua hal tersebut saat ini masih dalam diskusi.
source : allkpop
Pada episode terbaru KBS2TV “Happy Together 3,” TVXQ Changmin dan Yunho mengungkap informasi tentang leader SHINee, Onew. Mereka mengatakan bahwa Onew telah berkembang banyak selama dua tahun tiga bulan selama TVXQ vakum.
“Setiap kali akan melihat kami, ia akan sangat malu untuk menyapa, tapi sekarang, ia sselalu menyapa ‘hyung!” setiap kali kami bertemu. “
Yunho juga mengungkapkan bahwa TVXQ dan Super Junior pernah membuat Onew menangis . “Onew sangat baik tetapi sangat jarang melihat dia menunjukkan dirinya yg sebenarnya, jadi kami memasang kamera tersembunyi dengan Super Junior sekali. Lalu kami dan SUJU pura-pura berantem, dan Onew berdiri oleh pihak kami menangis saat ia mencoba menenangkan kami yg sdg berkelahi. “
f (x) Sulli jg mengakui bahwa kamera tersembunyi adalah tradisi, “Kami juga pernah dikerjaiin oleh SHINee sebelumnya.”
Café…
Hari ini Jessica mengajak Onew untuk bertemu.
“Annyeonghaseyo… aku tahu semua ini akan terjadi kau akan bercerai dengannya kan?” Onew menyambutnya dengan ekspresi bahagia. Dia tidak menyadari kalau Jessica hamper saja menangis mendengarnya.
“Ne~ aku sudah minta dia menceraikan ku” sahut Jessica dengan pelan.
“Kau tidak usah sesedih itu. Bukankah kita bisa bersama?” Onew menggenggam tangan Jessica. Sedangkan Jessica menarik tangannya sendiri. Onew sedikit terkejut namun dapat menguasai diri.
“Lee Jin Ki dengarkan aku baik-baik! Berhenti bicara semau mu!!” Jessica membentaknya didepan umum dan hal itu cukup membuat Onew diam.
“Dengar! Aku menceraikan dia bukan karna kamu! Tapi demi kebahagiannya. Aku tahu dia mencintai Tiffany. Aku kesini ingin mengucapkan salam perpisahan pada mu. Ingat satu hal aku tidak pernah menyukai mu seujung kuku pun. Jadi berhenti mengejar ku!! Aku lelah! Aku akan pergi membawa Aiden Lee pada ku. Aku mungkin akan merasa sakit hidup tanpa Lee Taemin, tapi aku bisa berjuang hidup bila ada putra ku disisi ku. Gamsahamnida.”
Jessica mengambil tasnya meletakkan uang lembaran untuk membayar minumannya lalu pergi. Rupanya Onew tidak semudah itu menyerah, dia mengejarnya lalu memeluknya dari belakang.
“Jangan pergi… Ku mohon…”
“Lepaskan aku sekarang juga Jin Ki!!”
Setelah berhasil lepas dari Onew, dia menyetop taksi lalu pergi. Onew hanya menatapnya dengan kesedihan yang mendalam.
***
Kediaman Minho…
Yuri merapikan barang-barangnya kedalam koper. Saat itu Minho tidak ada dirumah.
-Yuri POV-
Aku harus cepat pergi dari sini sebelum dia datang. Atau aku sama sekali tidak bisa keluar dari rumah ini untuk meninggalkannya. Aku takkan sanggup.
Dia memasukkan satu buah bingkai foto dirinya dan Minho. Tak lupa ia merapikan kamar tidur itu. Ia menangis pelan. “Mianhe~ semua demi keutuhan keluarga mu”. Akhirnya Yuri pergi tanpa sepengetahuan Minho.
***
Kediaman Kyuhyun…
-Sunny POV-
Aku harus merapikan semuanya sebelum oppa pulang. Sehingga akan enak dilihat. Aku akan menyambutnya dengan sangat senang hati.
Sunny bersenandung pelan, “♫pyeongbeomhan saenghware neon mutyeobeoryeonni ije geuman kkaeeona Neon naui Superstar, shining star, superstar.♫”
Sesuatu menetes dilantai. Sunny mengelap hidungnya.
“Ah… berdarah lagi”. Dengan segera dia mencuci mukanya diwestafel kamar mandi.
“Annyeonghaseyo” terdengar suara Kyuhyun dari luar.
“Sunny… Sunny… aku bawakan makan siang untuk kita” Kyuhyun meletakkannnya diruang makan.
“Ne~ oppa… aku akan segera kesana” Sunny menatap wajahnya yang memucat dicermin.
Lalu dia keruang makan. Disana sudah ada Kyuhyun yang menyiapkan makan siang.
“Sunny, dangsin-eun gwaenchanayo?” Kyuhyun langsung menghampiri Sunny dan memeriksa suhu tubuh gadis itu.
“Ne~ gwaenchana oppa” Sunny tersenyum berusaha meyakinkan.
“Lalu, kenapa wajah mu pucat?”
“Mungkin kecapekkan. Apa oppa tidak lihat seisi rumah ini bersih?? Aku merapikannya seharian ini” Sunny tersenyum lagi.
“Kalau begitu kau harus istirahat” Kyuhyun menggendongnya kekamar. Lalu kembali kedapur untuk membawakan makanan.
“Tetap diam di kamar sampai kau sehat. Mengerti? Makanlah ini” Kyuhyun membelai rambut gadisnya itu lalu mengecup keningnya sambil tersenyum.
“Ne~ oppa”
-Sunny POV-
Dia benar-benar membuat ku merasa nyaman dan bahagia disisinya. Kyu oppa~ andai aku bisa selamanya menemani mu. Aku pasti akan sangat bahagia. Bahagiaaa sekali.
-Kyuhyun POV-
Wajahnya memucat. Aku jadi teringat pada Seohyun-ku dulu. Aku takut kehilangan orang yang ku cintai untu kedua kalinya. Jika dia meninggalkan ku sama seperti Seohyun, mungkin sudah tidak ada alasan lagi aku hidup didunia ini. Aku akan menjaganya sebisa mungkin.
“Tidurlah”
“Aku bisa gendut oppa! Usai makan lalu tidur?!”
“Tidak akan! Kau ingin sehat kan?”
“Ne~ karna aku ingin disisi oppa selamanya”
“Baagus! Kalau begitu menurutlah dan jadi anak yang baik”
“Heh?!”
“Ppali!”
“Ne~ oppa!”
Rupanya cukup sulit membuat dia tidur. Aku akan membuatnya tidur dengan ehm… aku tidak tahu apa yang bisa membuatnya tidur.
“Oppa? Bisa nyanyikan nina bobo?”
“Heh??”
“Aku tidak akan tidur kalau begitu”
“Baiklah, dengarkan dan diam lalu segera tidur”
“Gomawo”
Akhirnya aku harus menyanyikan lagu anak kecil hanya untuk membuatnya tidur.
-Sunny POV-
Oppa gomawo~ biarkan aku tidur bersama mu seperti ini sambil mendengar suara mu walau hanya 10 menit. Biarkan ini menjadi 10 menit ku yang paling berharga dalam hidup ku.
***
“Yurrriiii!! Noonnaaa!! Noonnaa!!”
Minho mencari berkeliling rumah namun dia tidak mendapati Yuri. Minho segera memeriksa lemari dan tak ada satu pun pakaiannya disana.
“Dia pergi! Aku harus mencarinya!”
Minho langsung keluar rumah dan memacu kecepatan mobilnya untuk mencari Yuri.
***
“Sunny!! Aku berangkat sekarang” Kyuhyun memberitahu Sunny yang sedang berada didapur. “Ne~ oppa!! Tunggu sarapannya?” Sunny keluar dengan terburu-buru.
“Tidak usah. Nanti aku sarapan dikantor” Kyuhyun memakai dasinya.
Sunny melihat kalau dasi itu tidak rapi dan merapikan dasi Kyuhyun, “Nanti oppa bisa sakit”.
“Kau sudah seperti istri ku. Aku senang kau disini dan mustahil aku akan sakit jika ka uterus-terusan mengkhawtirkan ku” Kyuhyun tersenyum menggoda.
Sunny bersemu, “Berisik! Sudah sana jalan!”.
Kyuhyun mengecup keningnya lalu pergi.
“Dasar!”
Sunny menggerutu pelan namun dia tersenyum bahagia.
***
Bandara…
Jessica membawa Aiden Lee bersamanya. Dia akan keluar negeri untuk beberapa waktu guna memulihkan perasaannya. Rupanya kehadiran dia dibandara disadari beberapa pemburu berita. Mereka langsung mendekati Jessica secara diam-diam.
Sementara itu Taemin mengejarnya kebandara.
“Itu Jessica kan?”
“Lalu anak siapa yang dia bawa?”
“Jangan-jangan menghilangnya dia selama hampir tiga setengah tahun karna itu”
“Maksud mu?”
“Memiliki anak diluar pernikahan”
Bisik-bisik para pemburu berita dan beberapa fans yang mengenalinya mulai menjalar. Tampaknya belum menyadarinya.
Taemin terus berlari ke bandara bagian keberangkatan. Dia menemukan Jessica dan putranya.
“JESSICA!! WAIT ME!!” teriak Taemin yang sukses mengundang jepretan kamera dimana-mana. Maklum saja Taemin kini adalah seorang idola juga.
Jessica menoleh dan menatap suami yang akan segera diceraikannya.
“Appa!!” teriak Aiden Lee.
Mendengar ini tentu saja para pemburu berita langsung muncul. Namun mereka berhenti untuk melihat adegan didepan mereka.
“Kau benar-benar ingin menceraikan ku dan meninggalkan ku?” Taemin melangkah perlahan kehadapan Jessica yang menggendong Aiden Lee yang tampak gembira bertemu dengan ayahnya.
“Berhenti berkata seperti itu. Semua ini demi kebahagiaan mu dan kita semua” kali ini Jessica tampa bimbang. Bagaimana pun juga dia masih mencintai suaminya.
“Mianhe~ aku baru tahu kalau kau tidak mencintai Jin Ki hyung. Aku salah sangka pada mu. Bisakah kau memaafkan ku?”
“Aku sudah memaafkan mu sejak lama. Jadi, pergilah. Aku tidak akan berubah pikiran”
“Aku dan Tiffany tidak ada apa-apa lagi. Ku mohon” Taemin menatap Jessica dengan penuh permohonan.
“Lalu, kau mau apa dari ku?”
“Jangan pernah tinggalkan aku, Jessica. Istri ku”
Kali ini Taemin berlutut dihadapan Jessica. Jessica melepas Aiden Lee yang langsung memeluk ayahnya.
“Appa! Appa! Appa! Appa baikkan cama umma ya?? Appa halus minta maap cama umma”
Aiden Lee menyentuh wajah appanya dengan tangannya yang mungil.
“Appa sedang minta maaf pada umma mu kok” Taemin mengacak rambut anaknya itu.
“Berdirilah” Jessica memintanya dengan pelan.
“Jangan pernah berkata kalau kau akan menceraikan ku, karna aku takkan pernah menceraikan mu” Taemin tersenyum lalu menatap Jessica sambil tersenyum.
Jessica menatapnya, air matanya mengalir perlahan.
“My noona, Do you still love me?” Taemin tersenyum dengan sangat manis.
“Ne~ forever” jawab Jessica disela isakannnya. Taemin memeluknya. Dia mendapatkan kembali istri dan putranya.
Sementara itu wartawan malah ikutan menangis saking terharunya. Cahaya kamera pun bermunculan dan mulai mewawancarai pasangan idola itu.
***
Rumah sakit…
Sunny mengerjapkan matanya. Silau. Cahaya pertama masuk kedalam pandangannya usai operasi transplantasi hati.
“Annyeonghaseyo” sapa suster rumah sakit itu.
“Kenapa aku bisa dirumah sakit sus?”
“Beberapa waktu lalu anda baru saja menjalani operasi”
“Operasi?”
“Mungkin saya bisa menjelaskannya” Dokter memasuki ruangan itu.
“Dokter?”
“Begini…”
Kilas balik…
“Sunny! Sunny! Sunny!”
Kyuhyun pulang dan mencari Sunny untuk memperlihatkan cincin pernikahan yang ia beli untuk mereka. Kyuhyun sangat terkejut mendapati Sunny dalam keadaan berlumuran darah.
“Sunny! Sunny! Sadarlah!”
Ia mengguncang tubuh mungil didepannya. Sunny memakai gaun untuk pernikahan mereka. Gaun putih yang kini ternoda oleh darah yang sangat banyak.
Kyuhyun memeluk gadis itu. Dia tampak kalut. “Ku mohon sadarlah!”.
Dengan segera dia menelepon ambulans yang akhirnya membawa mereka kerumah sakit terdekat.
“Mwo?”
“Dia mengidap kanker hati stadium akhir”
“Mengapa tak ada satu pun yang memberitahu ku?!”
“Dia tidak ingin anda khawatir”
“Lalu, kenapa tidak segera dilaksanakan pendonoran?!”
“Kami belum menemukan yang sesuai. Maafkan kami”
“AH~ Kau dokter! Kau harus menyembuhkannya!”
“Tapi kami bukan Tuhan”
“Terserah! Cepat periksa saya. Saya yang akan mendonorkan untuknya”
“Kami sudah periksa kondisi anda. Dan anda masih dalam keadaan emosi tidak stabil. Operasi terhadap anda bisa gagal”
“Apa ada cara lain?”
“Tidak ada. Anda bisa menunggu”
“NYAWANYA TIDAK AKAN BISA MENUNGGU!!”
“Tapii…”
“Laksanakan dengan segera!”
“Resikonya…”
“Tidak masalah!”
“Baiklah. Anda bisa menandatangai surat pertanggung jawaban ini”
Akhirnya operasi pun dilakukan dan ternyata seperti dugaan dokter sebelumnya. Operasi pemulihan Kyuhyun gagal. Dia meninggal dunia.
Masa sekarang…
Sunny menangis setelah mendengar penjelasan dokter.
“Anda pasti bohong!! Berhenti berbohong pada ku!!”
“Tapi buat apa saya bohong?”
“Dia pasti meninggalkan aku setelah tahu kalau aku memiliki penyakit yang parah”
“Tidak. Dia bahkan menulis sesuatu untuk anda sebelum operasi dilakukan. Dia terlalu mencintai anda”
“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk!! Kalian semua pasti bohong!! Dia tidak akan pernah meninggalkan ku sendirian! Tidak akan!”
“Suster tolong suntikkan penenang”
Dengan segera Sunny disuntik dan tertidur seketika. “Dokter kasihan sekali gadis ini” suster menatap Sunny dengan sedih. “Dia beruntung memiliki orang yang sangat mencintainya” sahut sang dokter yang bernama Park Joong Su a.k.a Leeteuk itu. Mereka meninggalkan kamar itu dan membiarkan Sunny beristirahat.
***
Rumah sakit…
“Mianhe~ aku akan merawat mu sampai kau kembali pada ku, Choi Minho” Yuri menangis sambil menggenggam tangan Minho.
Kilas balik…
Minho tidak bisa menemukan noona yang dicintainya itu. Ummanya sudah berkali-kali menyuruh Minho agar melupakan Yuri. Sampai suatu ketika muncul berita di tv.
“Saalah satu member girlsband ternama tahun ini yaitu Yuri dari Girls Generation akan mengumumkan pertunangannya dengan seorang idola yang tak lain adalah Yesung member dari Super Junior. Mereka akan melangsungkan pertunangan tersebut malam ini”
Minho terkejut dan langsung bangkit dari duduknya. “Noona? Tidak mungkin!”. Dia langsung mencatat alamat yang diberitakan infotaiment tersebut dan langsung mengambil kunci mobilnya. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi berharap dia tidak akan terlambat untuk membatalkan acara itu dan merebut kembali noona-nya.
Tempat berlangsungnya acara…
“Kau yakin?” Hyoyeon menepuk bahu Yuri pelan. “Ku pikir kau mencintai Minho” lanjut Yoona. “Ne~ sangat. Aku sangat mencintainya” jawab Yuri pelan.
Tepat beberapa saat sebelum acara tukar cincin, Yoona berlari kearah Yuri.
“Yurriii!! Kau harus lihat berita itu!”
Yoona menarik Yuri kedalam untuk melihat berita ditv.
“Telah terjadi kecelakaan didekat tempat acara pertuangan pasangan idola kita. Diketahui dari KTPnya kalau pria pengemudi sedan itu adalah Choi Minho salah satu staf di SM Entertainment. Mobilnya bertabrakan dengan sebuah truk yang melaju pelan. Menurut saksi Minho memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kami menduga kalau dia akan turut hadir dalam acara pertuangan tersebut”
Yuri menatap tv didepannya dengan tak percaya.
“Tidak! Pasti bukan Minho shi! Bukan!”
“Kau harus segera kesana dan melihatnya langsung. Tempat itu tidak jauh dari sini” Yoona terus berusaha meyakinkan Yuri.
“Minho… Minho… aku harus kesana sekarang!”
Yuri berlari dengan susah payah karna dia mengenakan high heels dan gaun putih selutut. Ditengah jalan dia langsung melepas high heelsnya.
“Kakinya akan kesakitan” Hyoyeon menatapnya dengan sedih.
“Akan lebih sakit kalau dia kehilangan Minho” jawab Yoona.
Setelah sampai ditempat kecelakaan dia meminta kerumunan untuk memberikannya jalan. Dia mendapati Minho berlumuran darah.
“Minho~”
Yuri memeluknya dalam pangkuannya. Minho membuka matanya perlahan.
“Aku datang. Aku pasti akan menemukan mu dan membawa mu pulang. Aku mau bertanya satu hal pada mu” Minho bicara dengan sangat pelan.
“Apa? Katakanlah.. aku akan disini mendengarkan mu” Yuri berkali-kali mencium kening Minho. Ia menangis dan tidak peduli dengan telapak kakinya yang lecet dan gaun mahalnya.
“Do You Still Love Me, Noona?”
“Yeah… I Love You forever” jawab Yuri sambil menangis.
Lalu Minho dilarikan kerumah sakit dan dalam keadaan koma.
***
My dear,
Mianhe~
Aku tidak bisa melindungi mu dan menjaga mu dengan baik.
Aku tidak perhatian dengan mu. Bahkan kau sakit pun aku tidak tahu.
Aku sungguh-sungguh minta maaf. Apa kau mau memaafkan aku?
Ah~ kau pasti memaafkan aku karna aku tahu kalau kau sangat mencintai ku.
Aku juga sebalinya, bahkan aku sangat-sangat mencintaimu.
Aku tidak mengerti mengapa Tuhan menetapkan nasib cinta ku seperti ini.
Pertama aku kehilangan Seohyun dan kini aku nyaris kehilangan kamu.
Kau tahu…
Aku tidak akan sanggup kehilangan orang yang ku cintai untuk kedua kalinya.
Tak ada lagi alasan ku untuk hidup kalau kamu sudah tidak ada didunia ini lagi.
Tapi dengan begini…
Meski aku tidak lagi terlihat nyata, meski aku sudah tidak ada didunia ini lagi.
Aku akan tetap hidup dihati mu.
Kau harus yakin kalau aku masih hidup.
Karna aku masih memiliki alasan ku untuk hidup didunia ini, yaitu kamu.
Sunny, hiduplah dengan aku dihati mu.
Dengan begitu aku pun akan terus menatap dunia bersama mu.
Hiduplah dengan cerah sesuai nama mu, Sunny… Matahari ku.
_KyuHyun_
---END---
Hari ini Jessica mengajak Onew untuk bertemu.
“Annyeonghaseyo… aku tahu semua ini akan terjadi kau akan bercerai dengannya kan?” Onew menyambutnya dengan ekspresi bahagia. Dia tidak menyadari kalau Jessica hamper saja menangis mendengarnya.
“Ne~ aku sudah minta dia menceraikan ku” sahut Jessica dengan pelan.
“Kau tidak usah sesedih itu. Bukankah kita bisa bersama?” Onew menggenggam tangan Jessica. Sedangkan Jessica menarik tangannya sendiri. Onew sedikit terkejut namun dapat menguasai diri.
“Lee Jin Ki dengarkan aku baik-baik! Berhenti bicara semau mu!!” Jessica membentaknya didepan umum dan hal itu cukup membuat Onew diam.
“Dengar! Aku menceraikan dia bukan karna kamu! Tapi demi kebahagiannya. Aku tahu dia mencintai Tiffany. Aku kesini ingin mengucapkan salam perpisahan pada mu. Ingat satu hal aku tidak pernah menyukai mu seujung kuku pun. Jadi berhenti mengejar ku!! Aku lelah! Aku akan pergi membawa Aiden Lee pada ku. Aku mungkin akan merasa sakit hidup tanpa Lee Taemin, tapi aku bisa berjuang hidup bila ada putra ku disisi ku. Gamsahamnida.”
Jessica mengambil tasnya meletakkan uang lembaran untuk membayar minumannya lalu pergi. Rupanya Onew tidak semudah itu menyerah, dia mengejarnya lalu memeluknya dari belakang.
“Jangan pergi… Ku mohon…”
“Lepaskan aku sekarang juga Jin Ki!!”
Setelah berhasil lepas dari Onew, dia menyetop taksi lalu pergi. Onew hanya menatapnya dengan kesedihan yang mendalam.
***
Kediaman Minho…
Yuri merapikan barang-barangnya kedalam koper. Saat itu Minho tidak ada dirumah.
-Yuri POV-
Aku harus cepat pergi dari sini sebelum dia datang. Atau aku sama sekali tidak bisa keluar dari rumah ini untuk meninggalkannya. Aku takkan sanggup.
Dia memasukkan satu buah bingkai foto dirinya dan Minho. Tak lupa ia merapikan kamar tidur itu. Ia menangis pelan. “Mianhe~ semua demi keutuhan keluarga mu”. Akhirnya Yuri pergi tanpa sepengetahuan Minho.
***
Kediaman Kyuhyun…
-Sunny POV-
Aku harus merapikan semuanya sebelum oppa pulang. Sehingga akan enak dilihat. Aku akan menyambutnya dengan sangat senang hati.
Sunny bersenandung pelan, “♫pyeongbeomhan saenghware neon mutyeobeoryeonni ije geuman kkaeeona Neon naui Superstar, shining star, superstar.♫”
Sesuatu menetes dilantai. Sunny mengelap hidungnya.
“Ah… berdarah lagi”. Dengan segera dia mencuci mukanya diwestafel kamar mandi.
“Annyeonghaseyo” terdengar suara Kyuhyun dari luar.
“Sunny… Sunny… aku bawakan makan siang untuk kita” Kyuhyun meletakkannnya diruang makan.
“Ne~ oppa… aku akan segera kesana” Sunny menatap wajahnya yang memucat dicermin.
Lalu dia keruang makan. Disana sudah ada Kyuhyun yang menyiapkan makan siang.
“Sunny, dangsin-eun gwaenchanayo?” Kyuhyun langsung menghampiri Sunny dan memeriksa suhu tubuh gadis itu.
“Ne~ gwaenchana oppa” Sunny tersenyum berusaha meyakinkan.
“Lalu, kenapa wajah mu pucat?”
“Mungkin kecapekkan. Apa oppa tidak lihat seisi rumah ini bersih?? Aku merapikannya seharian ini” Sunny tersenyum lagi.
“Kalau begitu kau harus istirahat” Kyuhyun menggendongnya kekamar. Lalu kembali kedapur untuk membawakan makanan.
“Tetap diam di kamar sampai kau sehat. Mengerti? Makanlah ini” Kyuhyun membelai rambut gadisnya itu lalu mengecup keningnya sambil tersenyum.
“Ne~ oppa”
-Sunny POV-
Dia benar-benar membuat ku merasa nyaman dan bahagia disisinya. Kyu oppa~ andai aku bisa selamanya menemani mu. Aku pasti akan sangat bahagia. Bahagiaaa sekali.
-Kyuhyun POV-
Wajahnya memucat. Aku jadi teringat pada Seohyun-ku dulu. Aku takut kehilangan orang yang ku cintai untu kedua kalinya. Jika dia meninggalkan ku sama seperti Seohyun, mungkin sudah tidak ada alasan lagi aku hidup didunia ini. Aku akan menjaganya sebisa mungkin.
“Tidurlah”
“Aku bisa gendut oppa! Usai makan lalu tidur?!”
“Tidak akan! Kau ingin sehat kan?”
“Ne~ karna aku ingin disisi oppa selamanya”
“Baagus! Kalau begitu menurutlah dan jadi anak yang baik”
“Heh?!”
“Ppali!”
“Ne~ oppa!”
Rupanya cukup sulit membuat dia tidur. Aku akan membuatnya tidur dengan ehm… aku tidak tahu apa yang bisa membuatnya tidur.
“Oppa? Bisa nyanyikan nina bobo?”
“Heh??”
“Aku tidak akan tidur kalau begitu”
“Baiklah, dengarkan dan diam lalu segera tidur”
“Gomawo”
Akhirnya aku harus menyanyikan lagu anak kecil hanya untuk membuatnya tidur.
-Sunny POV-
Oppa gomawo~ biarkan aku tidur bersama mu seperti ini sambil mendengar suara mu walau hanya 10 menit. Biarkan ini menjadi 10 menit ku yang paling berharga dalam hidup ku.
***
“Yurrriiii!! Noonnaaa!! Noonnaa!!”
Minho mencari berkeliling rumah namun dia tidak mendapati Yuri. Minho segera memeriksa lemari dan tak ada satu pun pakaiannya disana.
“Dia pergi! Aku harus mencarinya!”
Minho langsung keluar rumah dan memacu kecepatan mobilnya untuk mencari Yuri.
***
“Sunny!! Aku berangkat sekarang” Kyuhyun memberitahu Sunny yang sedang berada didapur. “Ne~ oppa!! Tunggu sarapannya?” Sunny keluar dengan terburu-buru.
“Tidak usah. Nanti aku sarapan dikantor” Kyuhyun memakai dasinya.
Sunny melihat kalau dasi itu tidak rapi dan merapikan dasi Kyuhyun, “Nanti oppa bisa sakit”.
“Kau sudah seperti istri ku. Aku senang kau disini dan mustahil aku akan sakit jika ka uterus-terusan mengkhawtirkan ku” Kyuhyun tersenyum menggoda.
Sunny bersemu, “Berisik! Sudah sana jalan!”.
Kyuhyun mengecup keningnya lalu pergi.
“Dasar!”
Sunny menggerutu pelan namun dia tersenyum bahagia.
***
Bandara…
Jessica membawa Aiden Lee bersamanya. Dia akan keluar negeri untuk beberapa waktu guna memulihkan perasaannya. Rupanya kehadiran dia dibandara disadari beberapa pemburu berita. Mereka langsung mendekati Jessica secara diam-diam.
Sementara itu Taemin mengejarnya kebandara.
“Itu Jessica kan?”
“Lalu anak siapa yang dia bawa?”
“Jangan-jangan menghilangnya dia selama hampir tiga setengah tahun karna itu”
“Maksud mu?”
“Memiliki anak diluar pernikahan”
Bisik-bisik para pemburu berita dan beberapa fans yang mengenalinya mulai menjalar. Tampaknya belum menyadarinya.
Taemin terus berlari ke bandara bagian keberangkatan. Dia menemukan Jessica dan putranya.
“JESSICA!! WAIT ME!!” teriak Taemin yang sukses mengundang jepretan kamera dimana-mana. Maklum saja Taemin kini adalah seorang idola juga.
Jessica menoleh dan menatap suami yang akan segera diceraikannya.
“Appa!!” teriak Aiden Lee.
Mendengar ini tentu saja para pemburu berita langsung muncul. Namun mereka berhenti untuk melihat adegan didepan mereka.
“Kau benar-benar ingin menceraikan ku dan meninggalkan ku?” Taemin melangkah perlahan kehadapan Jessica yang menggendong Aiden Lee yang tampak gembira bertemu dengan ayahnya.
“Berhenti berkata seperti itu. Semua ini demi kebahagiaan mu dan kita semua” kali ini Jessica tampa bimbang. Bagaimana pun juga dia masih mencintai suaminya.
“Mianhe~ aku baru tahu kalau kau tidak mencintai Jin Ki hyung. Aku salah sangka pada mu. Bisakah kau memaafkan ku?”
“Aku sudah memaafkan mu sejak lama. Jadi, pergilah. Aku tidak akan berubah pikiran”
“Aku dan Tiffany tidak ada apa-apa lagi. Ku mohon” Taemin menatap Jessica dengan penuh permohonan.
“Lalu, kau mau apa dari ku?”
“Jangan pernah tinggalkan aku, Jessica. Istri ku”
Kali ini Taemin berlutut dihadapan Jessica. Jessica melepas Aiden Lee yang langsung memeluk ayahnya.
“Appa! Appa! Appa! Appa baikkan cama umma ya?? Appa halus minta maap cama umma”
Aiden Lee menyentuh wajah appanya dengan tangannya yang mungil.
“Appa sedang minta maaf pada umma mu kok” Taemin mengacak rambut anaknya itu.
“Berdirilah” Jessica memintanya dengan pelan.
“Jangan pernah berkata kalau kau akan menceraikan ku, karna aku takkan pernah menceraikan mu” Taemin tersenyum lalu menatap Jessica sambil tersenyum.
Jessica menatapnya, air matanya mengalir perlahan.
“My noona, Do you still love me?” Taemin tersenyum dengan sangat manis.
“Ne~ forever” jawab Jessica disela isakannnya. Taemin memeluknya. Dia mendapatkan kembali istri dan putranya.
Sementara itu wartawan malah ikutan menangis saking terharunya. Cahaya kamera pun bermunculan dan mulai mewawancarai pasangan idola itu.
***
Rumah sakit…
Sunny mengerjapkan matanya. Silau. Cahaya pertama masuk kedalam pandangannya usai operasi transplantasi hati.
“Annyeonghaseyo” sapa suster rumah sakit itu.
“Kenapa aku bisa dirumah sakit sus?”
“Beberapa waktu lalu anda baru saja menjalani operasi”
“Operasi?”
“Mungkin saya bisa menjelaskannya” Dokter memasuki ruangan itu.
“Dokter?”
“Begini…”
Kilas balik…
“Sunny! Sunny! Sunny!”
Kyuhyun pulang dan mencari Sunny untuk memperlihatkan cincin pernikahan yang ia beli untuk mereka. Kyuhyun sangat terkejut mendapati Sunny dalam keadaan berlumuran darah.
“Sunny! Sunny! Sadarlah!”
Ia mengguncang tubuh mungil didepannya. Sunny memakai gaun untuk pernikahan mereka. Gaun putih yang kini ternoda oleh darah yang sangat banyak.
Kyuhyun memeluk gadis itu. Dia tampak kalut. “Ku mohon sadarlah!”.
Dengan segera dia menelepon ambulans yang akhirnya membawa mereka kerumah sakit terdekat.
“Mwo?”
“Dia mengidap kanker hati stadium akhir”
“Mengapa tak ada satu pun yang memberitahu ku?!”
“Dia tidak ingin anda khawatir”
“Lalu, kenapa tidak segera dilaksanakan pendonoran?!”
“Kami belum menemukan yang sesuai. Maafkan kami”
“AH~ Kau dokter! Kau harus menyembuhkannya!”
“Tapi kami bukan Tuhan”
“Terserah! Cepat periksa saya. Saya yang akan mendonorkan untuknya”
“Kami sudah periksa kondisi anda. Dan anda masih dalam keadaan emosi tidak stabil. Operasi terhadap anda bisa gagal”
“Apa ada cara lain?”
“Tidak ada. Anda bisa menunggu”
“NYAWANYA TIDAK AKAN BISA MENUNGGU!!”
“Tapii…”
“Laksanakan dengan segera!”
“Resikonya…”
“Tidak masalah!”
“Baiklah. Anda bisa menandatangai surat pertanggung jawaban ini”
Akhirnya operasi pun dilakukan dan ternyata seperti dugaan dokter sebelumnya. Operasi pemulihan Kyuhyun gagal. Dia meninggal dunia.
Masa sekarang…
Sunny menangis setelah mendengar penjelasan dokter.
“Anda pasti bohong!! Berhenti berbohong pada ku!!”
“Tapi buat apa saya bohong?”
“Dia pasti meninggalkan aku setelah tahu kalau aku memiliki penyakit yang parah”
“Tidak. Dia bahkan menulis sesuatu untuk anda sebelum operasi dilakukan. Dia terlalu mencintai anda”
“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk!! Kalian semua pasti bohong!! Dia tidak akan pernah meninggalkan ku sendirian! Tidak akan!”
“Suster tolong suntikkan penenang”
Dengan segera Sunny disuntik dan tertidur seketika. “Dokter kasihan sekali gadis ini” suster menatap Sunny dengan sedih. “Dia beruntung memiliki orang yang sangat mencintainya” sahut sang dokter yang bernama Park Joong Su a.k.a Leeteuk itu. Mereka meninggalkan kamar itu dan membiarkan Sunny beristirahat.
***
Rumah sakit…
“Mianhe~ aku akan merawat mu sampai kau kembali pada ku, Choi Minho” Yuri menangis sambil menggenggam tangan Minho.
Kilas balik…
Minho tidak bisa menemukan noona yang dicintainya itu. Ummanya sudah berkali-kali menyuruh Minho agar melupakan Yuri. Sampai suatu ketika muncul berita di tv.
“Saalah satu member girlsband ternama tahun ini yaitu Yuri dari Girls Generation akan mengumumkan pertunangannya dengan seorang idola yang tak lain adalah Yesung member dari Super Junior. Mereka akan melangsungkan pertunangan tersebut malam ini”
Minho terkejut dan langsung bangkit dari duduknya. “Noona? Tidak mungkin!”. Dia langsung mencatat alamat yang diberitakan infotaiment tersebut dan langsung mengambil kunci mobilnya. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi berharap dia tidak akan terlambat untuk membatalkan acara itu dan merebut kembali noona-nya.
Tempat berlangsungnya acara…
“Kau yakin?” Hyoyeon menepuk bahu Yuri pelan. “Ku pikir kau mencintai Minho” lanjut Yoona. “Ne~ sangat. Aku sangat mencintainya” jawab Yuri pelan.
Tepat beberapa saat sebelum acara tukar cincin, Yoona berlari kearah Yuri.
“Yurriii!! Kau harus lihat berita itu!”
Yoona menarik Yuri kedalam untuk melihat berita ditv.
“Telah terjadi kecelakaan didekat tempat acara pertuangan pasangan idola kita. Diketahui dari KTPnya kalau pria pengemudi sedan itu adalah Choi Minho salah satu staf di SM Entertainment. Mobilnya bertabrakan dengan sebuah truk yang melaju pelan. Menurut saksi Minho memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kami menduga kalau dia akan turut hadir dalam acara pertuangan tersebut”
Yuri menatap tv didepannya dengan tak percaya.
“Tidak! Pasti bukan Minho shi! Bukan!”
“Kau harus segera kesana dan melihatnya langsung. Tempat itu tidak jauh dari sini” Yoona terus berusaha meyakinkan Yuri.
“Minho… Minho… aku harus kesana sekarang!”
Yuri berlari dengan susah payah karna dia mengenakan high heels dan gaun putih selutut. Ditengah jalan dia langsung melepas high heelsnya.
“Kakinya akan kesakitan” Hyoyeon menatapnya dengan sedih.
“Akan lebih sakit kalau dia kehilangan Minho” jawab Yoona.
Setelah sampai ditempat kecelakaan dia meminta kerumunan untuk memberikannya jalan. Dia mendapati Minho berlumuran darah.
“Minho~”
Yuri memeluknya dalam pangkuannya. Minho membuka matanya perlahan.
“Aku datang. Aku pasti akan menemukan mu dan membawa mu pulang. Aku mau bertanya satu hal pada mu” Minho bicara dengan sangat pelan.
“Apa? Katakanlah.. aku akan disini mendengarkan mu” Yuri berkali-kali mencium kening Minho. Ia menangis dan tidak peduli dengan telapak kakinya yang lecet dan gaun mahalnya.
“Do You Still Love Me, Noona?”
“Yeah… I Love You forever” jawab Yuri sambil menangis.
Lalu Minho dilarikan kerumah sakit dan dalam keadaan koma.
***
My dear,
Mianhe~
Aku tidak bisa melindungi mu dan menjaga mu dengan baik.
Aku tidak perhatian dengan mu. Bahkan kau sakit pun aku tidak tahu.
Aku sungguh-sungguh minta maaf. Apa kau mau memaafkan aku?
Ah~ kau pasti memaafkan aku karna aku tahu kalau kau sangat mencintai ku.
Aku juga sebalinya, bahkan aku sangat-sangat mencintaimu.
Aku tidak mengerti mengapa Tuhan menetapkan nasib cinta ku seperti ini.
Pertama aku kehilangan Seohyun dan kini aku nyaris kehilangan kamu.
Kau tahu…
Aku tidak akan sanggup kehilangan orang yang ku cintai untuk kedua kalinya.
Tak ada lagi alasan ku untuk hidup kalau kamu sudah tidak ada didunia ini lagi.
Tapi dengan begini…
Meski aku tidak lagi terlihat nyata, meski aku sudah tidak ada didunia ini lagi.
Aku akan tetap hidup dihati mu.
Kau harus yakin kalau aku masih hidup.
Karna aku masih memiliki alasan ku untuk hidup didunia ini, yaitu kamu.
Sunny, hiduplah dengan aku dihati mu.
Dengan begitu aku pun akan terus menatap dunia bersama mu.
Hiduplah dengan cerah sesuai nama mu, Sunny… Matahari ku.
_KyuHyun_
---END---
Subscribe to:
Posts (Atom)