Kediaman Donghae dan Sooyoung malam ini cukup rancu. Bagaimana tidak?? Donghae sedang memikirkan cara untuk melamar Sooyoung atas permintaan ummanya.
“Ummaaa~ tidak bisakah tunggu kami pulang ke Seoul? … Mwo?! Langsung menikah?? … Eomma, bahkan aku tidak berani bicara padanya soal hal yang satu ini … Heh?? Tentu saja aku ini seorang namja … tapi bukan begitu caranya eomma … Iya aku tahu eomma sangat menginginkan Sooyoung menjadi menantu eomma … baiklah~ aku akan bicara padanya malam ini”
Itulah janji yang diutarakan Donghae pada ummanya. Saking gugupnya sejak tadi dia hanya mondar-mandir didepan kamar Sooyoung tanpa kemajuan sama sekali.
“Oppa? Apa yang kau lakukan didepan kamar ku?”
“Sooyoung?? Ehm…”
-Sooyoung POV-
Tidak seperti biasanya, malam ini oppa tampak aneh sekali. Ia hanya mondar-mandir saja didepan kamar ku. Tanpa bicara apa pun.
“Sooyoung~”
“Opp…”
Dia memeluk ku erat. Aku semakin tidak mengerti akan apa yang oppa lakukan.
-Donghae POV-
Aku benar-benar nervous. Aku tidak tahu harus berkata apa didepannya. Cukup memalukan memang/ tapi inilah aku. Aku memang bukan namja romantic dan pandai berkata-kata namun dia harus tahu satu hal yaitu, aku sangat mencintainya.
Donghae melepaskan pelukkannya lalu menatap mata Sooyoung dalam. Ia sesekali menunduk tiap ingin membuka mulutnya. Dia terlalu gugup untuk mengatakannya.
“Waeyo oppa?”
“Apa kau mencintai ku?”
“Mwo? Kau kenapa sih Hae oppa~”
“Ku mohon~ jawab dengan jujur saja ya”
“Ne oppa. Jongmal saranghaeyo”
“Boleh aku minta satu hal dari mu?”
“Mwo?”
“Will you marry me?”
-Sooyoung POV-
Apa maksudnya?? Dia meminta ku menjadi pengantinnya? Apa oppa serius atau sekedar joke saja. Dia selalu saja membuat ku terkejut disetiap kesempatan dan itulah yang aku suka darinya.
“Oppa? Jjinja??”
“Ne”
Dapat ku lihat wajahnya memerah. Dan kali ini aku ingin mempermainkannya, seperti dia terus mempermainkan ku sampai aku malu setengah mati dibuatnya.
“Oppa~ aku tidak bisa…”
-Donghae POV”
“Oppa~ aku tidak bisa…”
“MWO?!”
Apa?! Dia menolak ku? apa maksud dari semua ini. Apa selama ini dia tidak mencintai ku atau dia hanya ingin terus begini? Dia membuat ku terluka sangat terluka.
“Sooyoung ah?”
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
-Sooyoung POV-
Ah! Aku salah, wajahnya tampak terluka sekali. Dia memang tidak bisa diajak bercanda ya.
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
Ku putuskan untuk jujur padanya. Aku mengembangkan senyum ku untuknya. Namun aku tidak bisa jika melihat ekspresinya saat ini yang malah membuat ku ingin tertawa.
-Donghae POV-
Seharusnya aku tahu sejak awal kalau dia tidak serius. Dia ingin balas dendam mengerjai ku!! dasar Sooyoung! Kau memang yeoja-ku tercinta.
“Waeyo?! Kau mengejutkan ku!!”
“Biasanya kan oppa yang selalu mengerjaiku, jadi aku mau gentian donk!”
“Sooyoung ah~ kau nyaris membuat jantung ku copot!”
“Hhaa… oppa~ kau lucu sekali”
*cup*
Donghae mencium bibir Sooyoung. Lalu berbisik ditelinga Sooyoung dekat sekali.
“Jangan tertawakan aku lagi. Aku bisa mengalahkan mu dalam sekejab membuat mu merah”
Benar saja, kini wajah Sooyoung menjadi merah. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kali ini Donghae-lah yang tertawa.
“Oppaaa~~!! Kau takkan ku maafkan!!”
“Hhaa… kau tidak bisa begitu karena kau mencintai ku”
“Oppa~~”
Donghae langsung memeluk Sooyoung yang wajahnya masih merah. Dia tidak ingin melihat wajah yeoja-nya ini. Karena ia bisa tertawa lebih keras dari yang sekarang.
Mereka pun memutuskan akan kembali ke Seoul besok.
***
Yuri masih mengingat kejadian kemarin. Ia melihat Minho bersama yeoja yang sama sekali tidak dikenalnya. Dia melihat mereka sangat akrab. Ia terlihat sangat berantakan, bagaimana tidak? Yuri bahkan lupa mengurus dirinya sendiri. Jika Jessica tidak terus menjengguk saengnya ini di kost-annya.
“Kau lupa makan lagi?”
“Aku tidak lapar eonni”
“Kau bisa sakit”
“Lalu? Siapa yang peduli pada ku?”
“Yuri, disini masih ada aku dan Aiden Lee”
“Eonni, orang ku cintai saja tidak peduli pada ku!!”
“Yuri”
“Dia tidak pernah mencoba mengunjungi ku!”
“Mungkin Minho tidak tahu alamat ini”
“Bagaimana bisa eonni?! Dulu dia selalu mengajarkan ku tentang mata kuliahnya disini!”
“Yuri… tenanglah~”
“Eonni~”
Jessica memeluk Yuri. Ia memang tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi. Yuri tidak pernah menceritakan soal hubungannya dan Minho yang ditentang oleh ummanya Minho. Tapi ia tetap mencoba memahami saengnya itu.
-Yuri POV-
Ya, dia tahu semuanya tentang ku, Namun dia tidak pernah mencoba untuk menemui ku. Ku rasa dia memang tidak pernah serius mencintai ku. Mungkin saja. Atau dia sudah lupa dengan ku. Dia melupakan semuanya… semuanya… termasuk Aku.
Sementara itu dikediaman Minho.
Masih sama, hari ini pun Crystal berada dirumah Minho. Dia terus saja menempel pada namja itu. Memang Minho menanggapinya dengan tersenyum namun pikirannya pergi mencari Yuri, noona yang dicintainya. Crystal menyadari hal itu namun hatinya terus bersikeras untuk melupakan bahwa Minho sudah membagi hatinya dengan yang lain. Ia terus mengingkarinya.
-Crystal POV-
Kenapa? Meski tubuh dan senyumannya bersama ku, namun hati dan pikirannya tidak disini. Apa karena yeoja bernama Yuri itu? Apa aku saja tidak cukup baginya? Apa aku sudah tidak bisa lagi mengisi hatinya? Minho, kau membuat ku takut kehilangan mu.
-Minho POV-
Yuri… Yuri…
Ah~ kenapa dia tidak ada disini saat ini? Apa dia melupakan ku dan tidak merindukan kehadiran ku? Tak ada yang bisa ku lakukan selain memikirkan keadaannya saat ini. Kemana aku harus mencarinya? Ehm… dimana aku pernah bertemu dengannya? Ah! Aku tahu! Tempat tinggalnya yang dulu saat bersama Jessica noona. Mungkin saja dia masih disana. Aku akan menemuinya sekarang.
***
Malam ini suasana antara Yoona dan Leeteuk tampak canggung sekali. Bahkan Taeyeon menyadarinya. Bagaimana tidak? Yoona dan Leeteuk saling menghindari satu sama lain.
-Taeyeon POV-
Sejak kemarin mereka tampak aneh sekali. Apa mereka bertengkar saat aku tinggal ke minimarket? Tapi kenapa mereka tidak menyelesaikannya secara baik-baik? Ah~ suasananya jadi tidak nyaman begini.
“Kalian kenapa? Kalian bertengkar?”
“Aniya eonni~ kami baik-baik saja kok” Yoona tersenyum, namun senyumannya sungguh berbeda. Ada yang lain, dia tampak sedih dan enggan menatap ku. Aku tidak merasa kalau dia punya kesalahan pada ku.
“Eonni, malam ini aku pulang keapartemen ku ya?”
“Waeyo?”
“Sudah satu minggu aku meninggalkannya. Tak ada yang mengurusnya”
“Kau tidak bersama orang tua mu?”
Aku memang tidak tahu apa-apa tentang Yoona, sampai saat ini. Meski kami sudah lama seperti saudara. Aku tetap tidak tahu apa-apa tentangnya.
-Yoona POV-
Eonni, bagaimana bisa aku terus disini jika kemarin aku melakukan hal yang tidak semestinya bersama Leeteuk oppa? Aku tidak bisa terus begini eonni. Ini menyakitkan bagi ku dan bagi mu. Aku tidak akan pernah memilikinya, dia terlalu mencintai mu.
“Orangtua? Aku tinggal diTokyo sendirian. Orangtua ku mengirim ku kesini agar bisa jauh dari mereka dan tidak mengganggu kesibukan mereka masing-masing”
“Eh?? Bagaimana bisa?”
“Mereka orang bisnis eonni. Menurut mereka, membesarkan ku jauh lebih baik dengan uang dibanding kasih sayang”
-Leeteuk POV-
Baru kali ini Yoona menceritakan tentang keluarganya. Aku baru menyadarinya, dia hanya butuh kasih sayang. Itu sebabnya dia menyayangi Taeyeon dan aku. Aku jadi tidak mengerti apa yang ku lakukan kemarin bersamanya. Membalas ciumannya lalu membentaknya untuk menjauhi aku dan Taeyeon. Aku tidak pernah membentak yeoja manapun selain dia. Apa dia terluka? Ah~ itu sudah pasti.
“Bagaimana bisa? Mereka pasti menyayangi mu”
“Eonni, kau terlalu baik. Kehidupan mu terlalu indah. Kau tidak akan pernah mengerti keadaan ku. Eonni tidak pernah mendengar eomma eonni sendiri mengatakan kalau membesarkan seorang Taeyeon cukup dengan uang dan kemegahan. Tidak pernah! Aku? Aku mendengarnya sendiri saat eomma bersama teman-temannya! Sedangkan appa? Dia selalu bilang pada ku, Yoona kau seorang putri apapun bisa kau dapatkan dengan uang mu jadi jangan pernah ajak appa bermain-main dengan hal yang tidak menghasilkan apa-apa. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat mereka mengurusi ku secara langsung! Mereka memilih belasan babysitter untuk mengurusku. Mereka menyewa belasan pelayan untuk menyiapkan sarapan dan segalanya. Bahkan aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya masakan eomma ku sendiri. Dia selalu menyewa chef-chef handal sesuai dengan keinginannya. Aku memang tidak pernah kekurangan. Mereka selalu mengirimkan uang dalam skala besar. Tapi aku kekurangan kasih sayang dari mereka! Lalu aku tidak pernah percaya akan semua orang! Mereka memanfaatkan uang ku bahkan kekasih ku sendiri. Hanya kalian yang bisa menerima ku apa adanya. Hanya kalian yang tidak pernah menuntut apa-apa dari ku”
Yoona menangis. Taeyeon tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa bersalah telah menyinggung masalah keluarga Yoona. Leeteuk ingin memeluk yeoja itu, namun ia tidak bisa. Leeteuk hanya menatap lurus kearah Yoona.
“Eonni, oppa. Aku akan pulang malam ini juga” Yoona membawa tasnya.
“Tunggu! Diapartemen mana kau tinggal?”
“Apartemen mewah dua blok dari sini. Aku yakin, kalian pasti tahu. Eonni pernah bertanyakan pada ku seperti apa orang-orang yang tinggal diapartemen seperti itu? Sekarang eonni tahu, salah satunya aku” Yoona pergi sambil menangis dn tanpa menoleh lagi.
Leeteuk memeluk Taeyeon yang terguncang.
***
Keesokkan harinya…
“Oppa~ lama sekali~”
“Sabar dong yeobo”
“Nanti kita ketinggalan pesawat”
“Kita bisa beli tiket selanjutnya”
“Oppaaa~ kita harus tepat waktu. Appa dan eomma menunggu dibandara”
“Ah! Kau benar!”
Sooyoung dan Donghae mengosongkan kediaman mereka, karena mereka akan kembali ke Seoul untuk mengurus pernikahan mereka. Dan mulai hari ini resmilah mereka meninggalkan kota Tokyo.
***
Minho bergegas kembali ke kost-an Yuri. Kemarin malam ia tidak menemukan Yuri karena menurut info, Yuri menginap dirumah Jessica. Hari ini dia kembali mencoba peruntungannya.
“Minho? Kau mau kemana?”
“Crystal? Aku mau pergi kesuatu tempat”
“Aku ikut!”
“Tidak bisa”
“Minho shi~ kau tidak bisa melarangku!”
“Tapi aku mau ketempat yeoja yang ku cintai. Jika ada kamu, dia akan salah sangka”
“Kalau begitu kau tidak boleh pergi!”
“Crystal?”
“Aku tidak mau ada yeoja lain selain aku!!”
“Apa maksud mu?”
“Ini tidak adil bagi ku! aku duluan yang mengenal dan mencintai mu dibanding Yuri!”
“Darimana kau tahu namanya?”
“Aku tahu semuanya tentang mu dan Yuri”
Minho menatap Crystal tidak percaya. Ia tidak pernah menyangka Crystal mengetahui sampai sejauh ini.
“Crystal, kau tidak bisa menahan ku! ini kehidupan ku! Kau tidak bisa mengatur ku”
“Minho kau….”
“Berhenti memerintah ku Crystal!”
Crystal tersentak. Minho langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
---
“Hari ini aku akan pindah eonni”
“Ne, aku akan membantu mu membereskan barang-barang mu”
Yuri menatap sebuah bingkai foto dimejanya. Foto dirinya bersama Minho.
“Kau tidak membawanya?”
“Tidak perlu eonni. Aku pindah untuk melupakannya”
Jessica terdiam, ia ingin menghubungi Minho namun dia tidak tahu nomor kontaknya. Jadi Jessica hanya bisa mendukung semua keputusan saengnya.
Yuri menangis, ia memeluk eonninya. “Eonni doakan aku agar bisa melupakannya”.
“Saeng~ dia pernah menjadi bagian dalam hidup mu, kamu tidak boleh melupakannya begitu saja. Jadikan Minho sebagai kenangan inidah yang pernah ada dalam kehidupan mu. Lupakan semua masalah yang pahit antara kalian”
“Aku tidak bisa eonni~”
Yuri membawa barang-barangnya keluar. Jessica memabantunya. Taemin menjemput mereka untuk mengantar kebandara. Mereka pergi sedangkan mobil Minho baru saja tiba.
“Yuri! Yuri!”
Kamar kost-an itu kosong. Ia langsung mencari penghuni yang lain dan mendapati seorang yeoja yang sibuk menatap ketampanan Minho.
“Dimana Yuri?”
“Eh? Dia baru saja pergi bersama Taemin dan Jessica yang mengantarnya kebandara”
“Bandara?”
“Yup! Yuri akan tinggal diluar kota. Ngomong-ngomong siapa nama mu?”
Minho tidak memperdulikan pertanyaan itu. Dia langsung bergegas. Dia tidak menyadari kalau Crystal membuntutinya dengan mobil dari belakang.
***
Leeteuk mengunjungi Yoona pagi ini. Ia melakukannya tanpa sepengetahuan Taeyeon. Yoona sendiri belum bangun, ia masih tertidur diapartemennya. Ia tidak mendengar bel yang bunyi berkali-kali. Sekitar setengah jam kemudian dia baru bangun.
“Siapa sih bertamu sepagi ini?”
Yoona berjalan menuju pintu tanpa memperhatikan penampilannya. Ia hanya memakai celana super pendek dengan atasan tanpa lengan. Rambut panjangnya masih berantakan, dia hanya merapikannya dengan jari.
“Siapa sepagi ini bertamu? Kau tidak tahu kalau aku masih sangat mengantuk jadi, jangan ganggu aku!” Yoona membuka pintu tanpa memandang siapa yang datang. Matanya masih setengah terpejam. Leeteuk menatap yeoja didepannya dengan sedikit terkejut. Tentu saja, Yoona yang tinggal dirumahnya selalu rapi dan berpakaian serba rapi. Yoona selalu menggenakan dress atau celana yang paling pendek selutut dan kaos pinknya. Bukan seperti ini. Yoona menatap tamunya.
“Oppa?!” matanya langsung terbuka lebar.
“Kau kenapa berantakan seperti ini?”
“Bukan urusan mu! Kau mau apa kesini?”
“Kau tidak mengizinkan ku masuk?”
“Terserah kau saja!”
Yoona memberikannya jalan masuk. Leeteuk menatap sekeliling ruangan yang berantakan itu. Ia melihat beberapa botol bir disamping meja.
“Semalam kau meminum itu?”
“Oppa~ jangan campuri urusan ku”
“Aku bertanya pada mu, Yoona. Jadi jawablah!”
“Kalau ia memangnya kenapa??”
“Apa kau sering begini?”
“Aniya~ ini pertama kali bagi ku”
Yoona duduk ditempat tidurnya, sementara Leeteuk merapikan ruangan yang berantakan itu.
“Oppa~ aku tidak mau membayar mu! Jadi biarkan barang-barang itu”
“Aku tidak perlu kau bayar”
“Sungguh?”
“Tentu saja”
“Baiklah kalau begitu, kau bebas melakukan apa pun disini tanpa dibayar. Dan aku tidak perlu membayar para pembantu yang berisik itu”
Leeteuk baru menyadari kalau Yoona masih berada dibawah pengaruh alcohol.
“Jam berapa kau tidur semalam?”
“Euhm… aku? Sekitar jam 3 dini hari”
“Jadi kau baru tidur 3 jam? Pantas saja kau ngawur begini”
Yoona menghitung dengan jarinya. Lalu melirik jam, pukul 06.00. Ini masih sangat pagi untu orang bertamu kesini.
“Kau bisa pulang sekarang? Ini masih terlalu pagi dan aku masih ngantuk!”
“Tidurlah, aku akan merapikan semua ini dan membuatkan mu sarapan”
Yoona diam. Ia terus berpikir. Lalu beberapa saat kemudian dia mulai bicara lagi.
“Apa aku masih dongsaeng mu?”
“Tentu saja!”
“Kalau begitu keluar dari sini sekarang juga!!” Yoona memekik kencang.
“Yoona, tenanglah~” Leeteuk mendekati yeoja itu lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Yoona meminum sisa bir yang masih ada. Ia meneguknya satu botol penuh. Dalam sekejab Yoona kembali mabuk berat. Ia tertidur. Leeteuk mulai memasak.
Setengah jam kemudian Yoona terbangun dalam keadaan mabuk. Ia pergi kedapur dan mendapati Leeteuk sedang merapikan bekas masakannya.
“Oppa~” Yoona menegurnya pelan. Leeteuk menoleh, “Ada apa? Mandi sana!”
Yoona menggeleng kencang. Ia menarik Leeteuk keluar dari dapur menuju ruang tengah. Leeteuk bingung, Yoona mengambil ponselnya lalu mengirimkan SMS untuk Taeyeon. Yeoja itu kembali menatap Leeteuk sambil tersenyum. Dia memang cantik sekali. Tak ada seorang namja mana pun yang dapat menolaknya jika ia sudah seperti ini.
“Oppa~ cium aku!”
“Yoona! Kau ini mabuk!”
“Aniya oppa~”
*cup*
Lagi-lagi Yoona mencium Leeteuk secara paksa. Kali ini Yoona memeluk namja itu. Sementara Leeteuk, masih sama. Tidak bisa menolak malah balas memeluk dan menciumnya lembut. Leeteuk tidak menyadari kalau Taeyeon akan segera tiba ke partemen itu.
***
Taemin, Jessica dan Yuri tiba didepan bandara.
“Ah! Aku mau beli scraft itu dulu!” Yuri menyebrangi jalan menuju tukang scraft dipinggiran jalan. Minho melihatnya, ia langsung menghampiri Jessica dan Taemin.
“Noona, Yuri…”
“Disana!” tunjuk Jessica sambil tersenyum.
Minho mendesah lega. Ia menanti reaksi Yuri saat tahu dirinya ada disini. Crystal melihat Yuri sedang membeli sesuatu lalu menoleh kesebrang, disana ada Minho yang menantinya dengan tersenyum.
“Aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan kalian bersama!”
Saat Yuri menyebrangi jalan, Crystal memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Minho melihat mobil itu mengarah kearah Yuri yang sedang menyebrangi jalan.
“Minho! Yuri disana!” Jessica menyadarinya juga.
Minho dengan segera berlari kearah Yuri. Yeoja itu terkejut karena ada Minho dan mobil yang melaju kearahnya.
*bruk!*
Dalam sekejab jalanan dibanjiri darah. Crystal shock, dia keluar dari mobilnya. Lalu melihat kalau Minho dan Yuri bersimbah darah.
“Minho shi! Minho!”
Ia menatap dengan tidak percaya. Jessica dan Taemin langsung ketempat itu. Mereka berusaha menyadarkan Minho dan Yuri.
Minho membuka matanya dan melihat Yuri disampingnya, sama sepertinya bersimbahd arah.
“Noona?”
Yuri membuka matanya perlahan, “Minho?”
“Ne, ini aku”
“Kau datang?”
“Ne. Saranghaeyo noona. Saranghaeyo”
“Minho, aku juga”
Keduanya berpelukan. Jessica menangis menatap mereka. Minho duduk sambil memeluk Yuri. Ia menangis.
“Noona aku akan bersama mu, jadi tenanglah”
“Minho~ sakit. Aku sudah tidak sanggup lagi”
Taemin menelepon ambulans. Ambulans datang, dokter memeriksanya diTKP. Namun terlambat, Yuri menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Minho dan beberapa saat kemudian, Minho menyusulnya. Crystal menangis pilu. “Mianhae~ ku mohon sadarlah Choi Minho”. Jessica pingsan, ini pertama kalinya ia melihat kecelakaan didepan matanya dan harus menghadapi kenyataan ia kehilangan saeng yang paling dekat dengannya. Taemin menggendong istrinya itu kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit bersama dengan mobil ambulans yang mebawa Yuri dan Minho.
Sementara itu Crystal masih menangis didepan darah sepasang kekasih itu.
***
Taeyeon melihat semuanya, ia marah besar dan merasa dikhianati. Ia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan dari Leeteuk sedangkan Yoona masih tidak menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Ia benar-benar mabuk. Leeteuk pergi setelah membentaknya. Dan saat itu Yoona baru menyadari perbuatannya.
“Eonni~ Taeyeon eonni!”
Yoona berlari menuju lift namun Leeteuk mencegahnya ikut.
“Diam disini! Jangan temui Taeyeon!”
“Oppa, aku… aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku…”
“Diamlah!”
Yoona langsung diam dan kembali keruangannya. Ia menangis lalu mengirim belasan pesan permohonan maaf dan penjelasannya pada Taeyeon namun tak satu pun dibalas oleh eonninya itu. Yoona berkali-kali mencoba meneleponnya namun tak ada hasinya.
Yeoja itu putus asa. Dia menatap pisau didapur.
“Tak ada jalan lain. Jika aku terus ada, mereka akan semakin berantakan”
Yoona mengambil pisau itu. Ia mencoba untuk menelpon Taeyeon lagi. Namun masih ada, tak ada jawaban ia meninggalkan pesan dikotak suara.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
Yoona menutup ponselnya. Ia menulis surat yang ia biarkan tergeletak diatas meja. Yoona dia beberapa saat kemudian memejamkan matanya sambil berbisik.
“Ini tidak akan sakit. Tidak akan sesakit eonni. Tidak akan…”
20 menit kemudian Yoona sudah benar-benar diam tanpa suara sedikit pun.
***
“Kau percaya kan? Dia mabuk”
“Aku…”
“Kau pasti mengerti Yoona, Taeyeon”
“Aku akan melihat ponsel ku dulu oppa”s
Taeyeon membuka HPnya. Disana ada belasan pesan dari Yoona.
‘Eonni, maafkan aku’
‘Eonni balas pesan ku’
‘Eonni ku mohon, aku tidak bisa begini’
‘Eonni apa kau tidak mempercayai ku?’
‘Eonni, tolong aku’
….
Masih banya pesan disana. Lalu Taeyeon mendengarkan voicemailnya.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
-Taeyeon POV-
Ini suara Yoona. Suaranya sedikit bergetar. Aku rasa aku bisa memaafkannya. Dia memang dongsaeng ku. Aku menyayanginya seolah dia keluarga ku. Aku harus ketempatnya sekarang.
Leeteuk dan Taeyeon kembali keapartemen Yoona.
***
“Yoona! Yoona, jawablah!” Taeyeon berkali-kali memanggilnya dari luar. Namun tetap sama, sepi dan tanpa jawaban. Leeteuk memutuskan untuk mendobraknya. Pintu itu terbuka, mereka berlari kekamar Yoona.
“Kyaaaaaaaaaaaa…. Yooooonaaaaaaaaa!!”
Taeyeon histeris lalu memeluk Yoona yang bersimbah darah. Ia memotong nadi dipergelangan tangannya sendiri. Yeoja itu tampak lelah namun tersenyum. Sudah tak ada lagi detak jantung dan denyut nadinya. Leeteuk menatap kedua yeoja didepannya dengan tatapan nanar. Taeyeon, gadis yang dicintainya telah kehilangan Yoona, gadis yang mencintainya. Leeteuk melihat sesuatu diatas meja. Yoona menulisnya untuk mereka.
Dear oppa & eonni
Aku tidak bisa terus begini. Aku bukan tipe orang yang bisa menahan perasaannya.
Jika aku terus ada, kalian tidak akan bisa bersama. Maka aku memilih jalan ini.
Ku harap kalian berdua bahagia. Jangan pernah berpisah, ku mohon. Lalukan demi aku.
Aku serius menyayangi kalian.
Aku menyayangi eonni dan oppa. Dibanding perasaan ku, eonni jauh lebih penting.
Ku mohon, hiduplah dengan senyum dan jangan lupakan aku.
Namun jika aku cukup menyakitkan kalian, silahkan lupakan aku. Aku tidak keberatan.
Kamsahamnida.
-Yoona-
Taeyeon menangis. Ia tidak pernah menyangka semuanya akan berakhir begini. Darah yang menggenang dilantai, darah yang membasahi tempat tidur putih itu terlihat begitu memilukan. Leeteuk menyandarkan dirinya ditembok sambil menunduk. Dia dan Taeyeon memang tidak akan pernah bisa terpisah, namun bukan seperti ini caranya. Bukan dengan kepergian Yoona.
Cinta tidak pernah mengenal usia, waktu dan keadaan.
Cinta juga tidak mengenal jarak dan tempat.
Yang dia tahu hanya satu, membuat hati orang hangat dan bahagia.
Cinta tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang yang mengalaminya.
Entah itu bahagia atau sakit, manis atau pahit.
Cinta tidak pernah peduli. Karena cinta adalah hati dan perasaan kita sendiri.
----
Trilogy about Love :
1. Love In Seoul
2. Do You Still Love Me?
3. Yes! Im Still Love You Forever
This is the last part. Good bye!
Cast :
Super Junior: Leeteuk, Siwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung, Seohyun, Tiffany and Yoona
SHINee: Minho, Taemin and Onew
F(x): Crystal
--END--
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
aku nyimak banget cerita dari Love In Seoul, Do You Still Love Me?, sampai Yes! I'm Still Love You Forever. tadinya aku baca fanfiction ini karena suka pairing SooHae nya doang. tapi, setelah aku ikutin sampai habis, FF NYA DAEBAK! ^^ sedih juga sih ya sampai ada 4 tokoh yg meninggal dan ada juga yg gada pasangannya. aku mau print Trilogynya yah! tenang ntar aku sertakan nama kamu kok ^^. gomawo ya! terus berkarya! (;
Post a Comment
Hai.. Selamat datang di Aoi World. Silahkan tinggalkan komentar kalian^^