U-KISS Kevin adalah member pertama yang angkat bicara tentang format baru mereka.

Karena terungkap bahwa Alexander dan Kibum yang telah meninggalkan group, member yang lain tetap diam di Twitter, tapi sekarang Kevin telah berbicara tentang situasi ini.

Sebelumnya hari ini, dia berkata:

“Aku kembali ke Twitter! Aku sangat rindu kalian! Aku tahu ini menjadi masa sulit bagi semua orag untuk beberapa minggu terakhir dan menjadi lebih berat bagi kami.
Aku masih mencoba terbiasa dengan perubahan baru ini dan aku tahu itu akan memakan waktu yang cukup lama .. tapi @90KKB dan @alexander_0729 akan tetap menjadi bagian dari U-KISS dan akan selalu di hatiku! Aku berdoa yang terbaik untuk apapun yang mereka lakukan! Tolong terus berikan mereka cinta dan dukungan di masa depan!
Sedangkan untuk U-KISS kami akan terus melanjutkan comeback kami segera dengan member baru kami AJ dan Hoon. Silahkan sambut mereka dengan hati yang hangat! Terima kasih atas cinta kalian untuk U-KISS dan aku selalu mencintai kalian~ Semuanya FIGHTING!”

U-KISS baru saja mengungkapkan foto konsep baru mereka dan konfirmasi tanggal comeback mereka pada tanggal 17 Maret.

Title: 페스티벌/ Festival
Genre: School, romance
Broadcast network: MBC
Pilot Episode: 22nd June 2011
Air time: Wednesday/Thrusday at 9.55pm
Production Companies: JS Pictures
Screenwriter: Lee Myung-Sook
Director: Pyo Min-Su

Cast:
Jung Yong Hwa as Lee Shin
Park Shin Hye as Lee Kyu Won
CNBlue’s Minhyuk as Lee Shin’s friend (to be confirmed)

Sinopsis

Lee Shin (21) adalah seorang mahasiswa jurusan musik. Dia adalah vokalis dari band “The Stupid” yang juga bermain gitar. Dia dikenal kerena ketampanannya dan semangat kuat dalam bermusik. Namun, dia orang yang dingin dan tidak tertarik terhadap hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan musik. Dia tidak memiliki impian atau rencana masa depan. Tapi semua akan berubah ketika dia bertemu dengan Lee Kyu Won (dibintangi Park Shin Hye).

Lee Kyu Won (21) adalah mahasiswa yang cerdas dan lahir di keluarga yang terkemuka, dan jurusannya adalah musik tradisional Korea, khususnya untuk ‘gayageum’. Dia orangnya sangat ramah.

Kakek Kyu Won, Lee Dong Gun adalah salah satu dari 3 penyanyi musik tradisonal. Dan keinginan terbesarnya adalah memiliki cucu perempuan untuk dilatih menjadi anak yang hebat dalam musik tradisional dalam waktu 10 tahun. Mencoba untuk memenuhi keinginan kakeknya, Kyo Won ingin dirinya hebat dalam pelatihan musik tradisional dan menjadi mahasiswa yang tidak tahu sama sekali tentang apa-apa selain musik trandisional.

Teman Kyo Won adalah penggemar “The Stupid”, dan ia terpaksa pergi ke konser band dengan mereka dan disana ia melihat Lee Shin, melakukan pertunjukkan. Dia langsung terpesona.

Drama ini akan berlangsung di sebuah universitas seni yang fokus pada menari, menyanyi, akting, dan sastra, dan disajikan sebagai “drama kampus yang mellow”, yang merancu dari kehidupan mahasiswa.

Credit: PSHIFC

Sebuah fan account bejudul, “Bertemu malaikat Taemin di sudut jalan”, baru baru ini telah muncul di internet.

Berdasarkan account ini, Taemin dan Minho terlihat di dekat sekolah Taemin. Memakai seragam sekolah mereka, mereka berada di sudut jalan menunggu lampu lalu lintas berganti.

Seekor kucing yang tersesat tiba-tiba berlari menyeberang jalan walaupun ada banyak mobil. Taemin menangis,”Oh no!” dan berlari menyeberang jalan untuk mengambil kucing itu.

Walau tidak jelas apakah kucing itu terluka atau tidak, dia membawa hewan itu kembali ke tempat penyeberangan jalan kaki. Taemin terus melihat kucing itu sampai keduanya menghilang dari pandangan satu sama lain.

Sepertinya anggota SHINee yang dipenuhi dengan perbuatan baik! Meskipun baru-baru ini kami mngungkapkan fan account Taemin menyelamatkan seekor kucing, postingan blog tentang Key mengurus seorang anak dari ibu di Korea juga telah mendapat banyak perhatian.

Di jalan menuju Daegu untuk melihat ibunya, seorang blogger Korea (dia adalah seorang ibu, tetapi bukan Shawol) melihat SHINee Key duduk di baris yang sama dengan keluarganya. Di tengah perjalanan, anaknya pergi ke samping idola dan terus mengganggu dia. Alih-alih mendapatkan kesal pada anak itu, Key memberinya kue dan bermain dengan dia.

Dia berkomentar, “Dia benar-benar merupakan pemuda yang berkelakuan baik!” Karena Key, perjalanannya ke Daegu sangat santai. Bahkan setelah kereta api telah mencapai Daegu, Key memegangi tangan anaknya sampai ia membantu dia menuruni keluar kereta.

Blogger itu terus memuji idola, “Saya percaya bahwa Key pasti akan menjadi ayah yang baik setelah menikah. ^ ^”

1. Ternyata Kevin suka lagu-lagu Justin Bieber, khususnya Baby dan Eenie Meenie

2. Speed dial nomor 1 di hape Eli adalah ibunya, tapi dia tidak begitu sering menelepon ayahnya.

3. Nama panggilan Xander adalah Monkey. Tetapi Kevin memberinya panggilan khusus, yaitu CRAZY OLD Monkey.

4. Kata Dongho, “Bahuku adalah ketampanan yang tersembunyi.” :p

5. “I am a Cinderella…” begitu katanya Xander di acara U-Kiss Vampire.

6. Kevin selalu kalah di permainan “Batu, Gunting, Kertas” . Kasiann… :(

7. Ibunya Eli mirip aktris Lee Da Hae.

8. Kevin suka warna biru dan Dongho suka warna pink. 9. Kiseop takut ketinggian.

10. Kevin dan Xander suka memeluk fans mereka. Waw…. :)

11. Kevin ditanyai siapa yang paling ia sukai di U-Kiss dan ia berlari pada Kibum dan memeluknya. Alexander langsung menyingkir. Haha…

12. Dongho menyukai teddy bear, khususnya Winnie the Pooh.

13. Soohyun tidak suka cewek yang menghabiskan uang demi membeli hadiah untuknya.

14. Kevin sangat senang dancing Gee dan Oh!

15. Kevin senang menerima hadiah dari KISSME’s. Dia akan menerima apapun selama hadiah itu berasal dari fansnya.

16. U-Kiss jatuh cinta dengan alat pendeteksi kebohongan (Lie Detector Machine). LOL.

17. Eli punya sahabat saat dia masih di TK, 10 tahun lalu, saat masih di China. Tetapi sahabatnya meninggal. So sad…. :(

18. Hobinya Soohyun adalah sepakbola dan bermain piano.

19. Saat Kiseop nervous, dia akan berbicara dengan kecepatan tinggi. Kayak Jonghyun SHINee oppa…

20. Dongho suka bermain disekitar hyung-nya.

21. Xander menyukai Batman saat dia kecil.

22. Dongho sering tidak memperhatikan hyung-nya.

23. Satu dari nama panggilan Kevin adalah “fish”.

24. Saat mempunyai waktu luang, Dongho akan bermain dengan PSP-nya.

25. Alexander dekat dengan Choi Siwon Super Junior dan Amber f(x).

26. Kibum dan Kiseop akan pergi ke gym bersama saat Eli dan Soohyun pergi.

27. Soohyun tidak bisa bermain bilyard dengan baik.

28. Member yang paling dekat dengan Eli adalah Dongho.

29. Soohyun dan Eli kadang-kadang datang ke rumah Alexander untuk makan dan curhat.

30. Saat BEG perform “How Come”, Alexander akan menari dengan sendirinya. LOL.

31. Talenta yang dimiliki Kibum: Mengkomposisikan musik, Poppin’ Dance, bahasa Jepang, dan bermain piano.

32. Soohyun melakukan 100 kali sit up untuk pemanasan di gym.

33. Kevin menangis saat menyanyikan lagu End of the Road…lalu Dongho menenangkannya.

34. Eli senang menerima topi dari fansnya. 35. Nama anjing Dongho adalah ‘Bbo Bbo’.

36. Kibum sangat mencintai kakaknya yang juga artis dan anggota dari group SS501, Kim Hyung Joon. Dia bilang dia tidak bisa hidup tanpa kakaknya.

37. Eli ingin menjadi aktor Hollywood.

38. Eli selalu membawa charger handphone-nya di tas. Dia bilang dia akan dalam masalah jika ia tidak membawanya.

39. “Kami akan melakukan apapun untuk melindungi fans kami, cinta kami, dan KISSME’s kami…” kata Alexander.

40. Eli suka menggigiti kukunya saat nervous.

41. Xander pernah bilang kalo tariannya lebih keren daripada SNSD dan dia bilang caranya lebih seksi daripada SNSD. LMAO.

42. “I am Dracula,” begitu katanya Dongho di acara U-Kiss Vampire.

43. Kevin suka cewek yang peduli terhadapnya.

44. Soohyun bisa beradaptasi dengan sesuatu yang baru.

45. Eli bermain bilyard dengan sangat bagus.

46. Kevin mendefinisikan cinta sebagai sebuah lagu.

47. Saat Kibum melakukan hal-hal gila, hanya permen-lah yang bisa mengembalikan dia seperti semula.

48. Xander bilang nenek moyangnya berasal dari Filipina, jadi dia punya darah Filipina.

49. Kibum punya jam yang bisa bernyanyi

50. Status hubungan anggota U-Kiss : Single.

Cre: Kpopeyesindonesia

Meskipun ulangtahun Yunho TVXQ telah lewat, sebuah situs komunitas online baru-baru ini memposting sebuah gambar Yunho memakai sorban. Gambar ini diambil dari potongan wawancara sang bintang dengan KBS WORLD.

Saat ulangtahun Yunho, seorang fans Arab mengiriminya sebuah sorban. Melihat Yunho yang mendadak sangat tertarik saat menerima hadiah tersebut, orang yang mewawancarainya saat itu membantu memakaikan sorban tersebut pada Yunho. Yunho pun tersenyum ceria, menandakan ia sangat gembira menerima hadiah tersebut.

Setelah secara resmi menyatakan keluar dari grup U-Kiss, Alexander tidak mengeluarkan pernyataan apa2. Terbalik dengan Kibum yang menceritakan perasaannya setelah keluar dari U-Kiss.
Dan baru2 ini, Alexander berbicara mengenai kepergiannya dari grup U-Kiss. Alexander menulis dalam bahasa Korea dan Inggris di twitternya.

Berikut adalah pesan dari Alexander…

ENGLISH

“Good morning everyone, this is Alexander. Long time no see. Thank you for waiting patiently during this difficult time.
As you all know, my departure from U-KISS has been official, and my contract with NH EMG has been terminated.
I would like to take this opportunity to thank God for all my beloved KISSme fans from all around the world for being my BEST support since my debut in U-KISS.
All of your love & support made me into who I am today, with all my achievements.
I know that my departure from U-KISS might be quite sudden and heart-breaking for most of our KISSme fans…
It is also heart-breaking for me to say goodbye to all of you. But I would say, I respect the decision of my company.
I would like to thank Mr. NH Kim (CEO of NH EMG) for giving me the opportunity to work as a member of U-KISS, and to thank all of my fellow NH EMG staffs for their care.
Nevertheless, I would like to thank my U-KISS members. During these 4 years, we played, we worked, we fought, we laughed, we cried… I have learnt so much from you guys…
Thank you so much for letting me be a big brother all these years… You guys are like real brothers to me… I’m sorry that I could not continue the journey with you guys…
But I will always be supporting you guys! All the best to your comeback. Hopefully one day we could once again stand together on the same stage… Love you all…
Although I have no idea what my next step will be, I will just humbly follow wherever the Lord leads me to.
Meanwhile, I would like to take a rest, do something meaningful, and upgrade myself.
Lastly, it was my honor to work for my beloved KISSme from all around the world.
I won’t say this is a goodbye. Hope to see you all again very soon as a new Xander.
Thank you so so so much & I love y’all always…♥

“Although we’ve come, to the End of the road, still I can’t let go…”♪ (Boyz II Men – End of the Road)”

INDONESIAN

“Selamat pagi semuanya, ini Alexander. Lama tak berjumpa. Terima kasih karena telah menunggu dengan sabar selama masa2 sulit ini.
Seperti yang kalian tahu, kepergianku dari U-KISS telah resmi, dan kontrakku dengan NH EMG telah berakhir.
Melalui kesempatan ini Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan untuk semua fans KISSme tercinta dari seluruh dunia karena telah menjadi dukungan TERBAIK ku sejak debutku di U-KISS.
Semua cinta & dukungan kalian telah membuatku menjadi diriku sekarang, dengan semua prestasiku.
Aku tahu bahwa kepergianku dari U-KISS mungkin cukup tiba2 dan menghancurkan hati banyak fans KISSme kami…
Itu juga menghancurkan hatiku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua. Tapi Aku ingin berkata, Aku menghargai keputusan perusahaanku.
Aku ingin berterima kasih kepada Mr. NH Kim (CEO dari NH EMG) karena memberikanku kesempatan untuk menjadi seorang member U-KISS, dan terima kasih kepada semua staff NH EMG karena perhatian mereka.
Dan juga, Aku ingin berterima kasih kepada member U-KISS ku. Selama 4 tahun ini, kita bermain, kita bekerja, kita berkelahi, kita tertawa, kita menangis… Aku banyak belajar dari kalian semua…
Terima kasih banyak karena telah menjadikanku seorang kakak selama beberapa tahun ini… Kalian seperti saudara kandung bagiku… Aku minta maaf karena tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan kalian…
Tapi Aku akan selalu mendukung kalian! Yang terbaik untuk comeback kalian. Semoga suatu gari nanti kita bisa sekali lagi berdiri bersama di atas panggung… Aku sayang kalian…
Walaupun Aku tidak mempunyai rencara untuk langkahku berikutnya, Aku dengan tulus mengikuti apapun yang Tuhan tunjukkan padaku.
Sementara itu, Aku ingin beristirahat, melakukan suatu hal yang berguna, dan mengembangkan diriku.
Terakhir, merupakan kehormatan bagiku bekerja untuk KISSme ku tercinta dari seluruh dunia.
Aku tidak akan mengatakan ini sebagai suatu perpisahan. Aku berharap bisa bertemu dengan kalian lagi sesegera mungkin sebagai seorang Xander yang baru.
Terima kasih banyak & Aku cinta kalian selamanya…♥

“Although we’ve come, to the End of the road, still I can’t let go…”♪ (Boyz II Men – End of the Road)”

Source: @alexander_0729, http://tl.gd/97pgif
Thursday, March 10, 2011

U-Kiss dan Kiss Me menangis di Medan

Aku cuma bisa ngasih gambarnya aja..
Hiks..
Aku terlalu sedih untuk ngebahas kepergian Xander (T__T)






Kediaman Donghae dan Sooyoung malam ini cukup rancu. Bagaimana tidak?? Donghae sedang memikirkan cara untuk melamar Sooyoung atas permintaan ummanya.
“Ummaaa~ tidak bisakah tunggu kami pulang ke Seoul? … Mwo?! Langsung menikah?? … Eomma, bahkan aku tidak berani bicara padanya soal hal yang satu ini … Heh?? Tentu saja aku ini seorang namja … tapi bukan begitu caranya eomma … Iya aku tahu eomma sangat menginginkan Sooyoung menjadi menantu eomma … baiklah~ aku akan bicara padanya malam ini”
Itulah janji yang diutarakan Donghae pada ummanya. Saking gugupnya sejak tadi dia hanya mondar-mandir didepan kamar Sooyoung tanpa kemajuan sama sekali.
“Oppa? Apa yang kau lakukan didepan kamar ku?”
“Sooyoung?? Ehm…”

-Sooyoung POV-
Tidak seperti biasanya, malam ini oppa tampak aneh sekali. Ia hanya mondar-mandir saja didepan kamar ku. Tanpa bicara apa pun.
“Sooyoung~”
“Opp…”
Dia memeluk ku erat. Aku semakin tidak mengerti akan apa yang oppa lakukan.

-Donghae POV-
Aku benar-benar nervous. Aku tidak tahu harus berkata apa didepannya. Cukup memalukan memang/ tapi inilah aku. Aku memang bukan namja romantic dan pandai berkata-kata namun dia harus tahu satu hal yaitu, aku sangat mencintainya.

Donghae melepaskan pelukkannya lalu menatap mata Sooyoung dalam. Ia sesekali menunduk tiap ingin membuka mulutnya. Dia terlalu gugup untuk mengatakannya.
“Waeyo oppa?”
“Apa kau mencintai ku?”
“Mwo? Kau kenapa sih Hae oppa~”
“Ku mohon~ jawab dengan jujur saja ya”
“Ne oppa. Jongmal saranghaeyo”
“Boleh aku minta satu hal dari mu?”
“Mwo?”
“Will you marry me?”

-Sooyoung POV-
Apa maksudnya?? Dia meminta ku menjadi pengantinnya? Apa oppa serius atau sekedar joke saja. Dia selalu saja membuat ku terkejut disetiap kesempatan dan itulah yang aku suka darinya.
“Oppa? Jjinja??”
“Ne”
Dapat ku lihat wajahnya memerah. Dan kali ini aku ingin mempermainkannya, seperti dia terus mempermainkan ku sampai aku malu setengah mati dibuatnya.
“Oppa~ aku tidak bisa…”

-Donghae POV”
“Oppa~ aku tidak bisa…”
“MWO?!”
Apa?! Dia menolak ku? apa maksud dari semua ini. Apa selama ini dia tidak mencintai ku atau dia hanya ingin terus begini? Dia membuat ku terluka sangat terluka.
“Sooyoung ah?”
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”

-Sooyoung POV-
Ah! Aku salah, wajahnya tampak terluka sekali. Dia memang tidak bisa diajak bercanda ya.
“Oppa, aku benar-benar tidak bisa menolaknya”
Ku putuskan untuk jujur padanya. Aku mengembangkan senyum ku untuknya. Namun aku tidak bisa jika melihat ekspresinya saat ini yang malah membuat ku ingin tertawa.

-Donghae POV-
Seharusnya aku tahu sejak awal kalau dia tidak serius. Dia ingin balas dendam mengerjai ku!! dasar Sooyoung! Kau memang yeoja-ku tercinta.
“Waeyo?! Kau mengejutkan ku!!”
“Biasanya kan oppa yang selalu mengerjaiku, jadi aku mau gentian donk!”
“Sooyoung ah~ kau nyaris membuat jantung ku copot!”
“Hhaa… oppa~ kau lucu sekali”

*cup*
Donghae mencium bibir Sooyoung. Lalu berbisik ditelinga Sooyoung dekat sekali.
“Jangan tertawakan aku lagi. Aku bisa mengalahkan mu dalam sekejab membuat mu merah”
Benar saja, kini wajah Sooyoung menjadi merah. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Kali ini Donghae-lah yang tertawa.
“Oppaaa~~!! Kau takkan ku maafkan!!”
“Hhaa… kau tidak bisa begitu karena kau mencintai ku”
“Oppa~~”
Donghae langsung memeluk Sooyoung yang wajahnya masih merah. Dia tidak ingin melihat wajah yeoja-nya ini. Karena ia bisa tertawa lebih keras dari yang sekarang.
Mereka pun memutuskan akan kembali ke Seoul besok.
***
Yuri masih mengingat kejadian kemarin. Ia melihat Minho bersama yeoja yang sama sekali tidak dikenalnya. Dia melihat mereka sangat akrab. Ia terlihat sangat berantakan, bagaimana tidak? Yuri bahkan lupa mengurus dirinya sendiri. Jika Jessica tidak terus menjengguk saengnya ini di kost-annya.
“Kau lupa makan lagi?”
“Aku tidak lapar eonni”
“Kau bisa sakit”
“Lalu? Siapa yang peduli pada ku?”
“Yuri, disini masih ada aku dan Aiden Lee”
“Eonni, orang ku cintai saja tidak peduli pada ku!!”
“Yuri”
“Dia tidak pernah mencoba mengunjungi ku!”
“Mungkin Minho tidak tahu alamat ini”
“Bagaimana bisa eonni?! Dulu dia selalu mengajarkan ku tentang mata kuliahnya disini!”
“Yuri… tenanglah~”
“Eonni~”
Jessica memeluk Yuri. Ia memang tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi. Yuri tidak pernah menceritakan soal hubungannya dan Minho yang ditentang oleh ummanya Minho. Tapi ia tetap mencoba memahami saengnya itu.

-Yuri POV-
Ya, dia tahu semuanya tentang ku, Namun dia tidak pernah mencoba untuk menemui ku. Ku rasa dia memang tidak pernah serius mencintai ku. Mungkin saja. Atau dia sudah lupa dengan ku. Dia melupakan semuanya… semuanya… termasuk Aku.

Sementara itu dikediaman Minho.
Masih sama, hari ini pun Crystal berada dirumah Minho. Dia terus saja menempel pada namja itu. Memang Minho menanggapinya dengan tersenyum namun pikirannya pergi mencari Yuri, noona yang dicintainya. Crystal menyadari hal itu namun hatinya terus bersikeras untuk melupakan bahwa Minho sudah membagi hatinya dengan yang lain. Ia terus mengingkarinya.

-Crystal POV-
Kenapa? Meski tubuh dan senyumannya bersama ku, namun hati dan pikirannya tidak disini. Apa karena yeoja bernama Yuri itu? Apa aku saja tidak cukup baginya? Apa aku sudah tidak bisa lagi mengisi hatinya? Minho, kau membuat ku takut kehilangan mu.

-Minho POV-
Yuri… Yuri…
Ah~ kenapa dia tidak ada disini saat ini? Apa dia melupakan ku dan tidak merindukan kehadiran ku? Tak ada yang bisa ku lakukan selain memikirkan keadaannya saat ini. Kemana aku harus mencarinya? Ehm… dimana aku pernah bertemu dengannya? Ah! Aku tahu! Tempat tinggalnya yang dulu saat bersama Jessica noona. Mungkin saja dia masih disana. Aku akan menemuinya sekarang.
***
Malam ini suasana antara Yoona dan Leeteuk tampak canggung sekali. Bahkan Taeyeon menyadarinya. Bagaimana tidak? Yoona dan Leeteuk saling menghindari satu sama lain.

-Taeyeon POV-
Sejak kemarin mereka tampak aneh sekali. Apa mereka bertengkar saat aku tinggal ke minimarket? Tapi kenapa mereka tidak menyelesaikannya secara baik-baik? Ah~ suasananya jadi tidak nyaman begini.
“Kalian kenapa? Kalian bertengkar?”
“Aniya eonni~ kami baik-baik saja kok” Yoona tersenyum, namun senyumannya sungguh berbeda. Ada yang lain, dia tampak sedih dan enggan menatap ku. Aku tidak merasa kalau dia punya kesalahan pada ku.
“Eonni, malam ini aku pulang keapartemen ku ya?”
“Waeyo?”
“Sudah satu minggu aku meninggalkannya. Tak ada yang mengurusnya”
“Kau tidak bersama orang tua mu?”
Aku memang tidak tahu apa-apa tentang Yoona, sampai saat ini. Meski kami sudah lama seperti saudara. Aku tetap tidak tahu apa-apa tentangnya.

-Yoona POV-
Eonni, bagaimana bisa aku terus disini jika kemarin aku melakukan hal yang tidak semestinya bersama Leeteuk oppa? Aku tidak bisa terus begini eonni. Ini menyakitkan bagi ku dan bagi mu. Aku tidak akan pernah memilikinya, dia terlalu mencintai mu.
“Orangtua? Aku tinggal diTokyo sendirian. Orangtua ku mengirim ku kesini agar bisa jauh dari mereka dan tidak mengganggu kesibukan mereka masing-masing”
“Eh?? Bagaimana bisa?”
“Mereka orang bisnis eonni. Menurut mereka, membesarkan ku jauh lebih baik dengan uang dibanding kasih sayang”

-Leeteuk POV-
Baru kali ini Yoona menceritakan tentang keluarganya. Aku baru menyadarinya, dia hanya butuh kasih sayang. Itu sebabnya dia menyayangi Taeyeon dan aku. Aku jadi tidak mengerti apa yang ku lakukan kemarin bersamanya. Membalas ciumannya lalu membentaknya untuk menjauhi aku dan Taeyeon. Aku tidak pernah membentak yeoja manapun selain dia. Apa dia terluka? Ah~ itu sudah pasti.

“Bagaimana bisa? Mereka pasti menyayangi mu”
“Eonni, kau terlalu baik. Kehidupan mu terlalu indah. Kau tidak akan pernah mengerti keadaan ku. Eonni tidak pernah mendengar eomma eonni sendiri mengatakan kalau membesarkan seorang Taeyeon cukup dengan uang dan kemegahan. Tidak pernah! Aku? Aku mendengarnya sendiri saat eomma bersama teman-temannya! Sedangkan appa? Dia selalu bilang pada ku, Yoona kau seorang putri apapun bisa kau dapatkan dengan uang mu jadi jangan pernah ajak appa bermain-main dengan hal yang tidak menghasilkan apa-apa. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat mereka mengurusi ku secara langsung! Mereka memilih belasan babysitter untuk mengurusku. Mereka menyewa belasan pelayan untuk menyiapkan sarapan dan segalanya. Bahkan aku sendiri tidak pernah tahu bagaimana rasanya masakan eomma ku sendiri. Dia selalu menyewa chef-chef handal sesuai dengan keinginannya. Aku memang tidak pernah kekurangan. Mereka selalu mengirimkan uang dalam skala besar. Tapi aku kekurangan kasih sayang dari mereka! Lalu aku tidak pernah percaya akan semua orang! Mereka memanfaatkan uang ku bahkan kekasih ku sendiri. Hanya kalian yang bisa menerima ku apa adanya. Hanya kalian yang tidak pernah menuntut apa-apa dari ku”
Yoona menangis. Taeyeon tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa bersalah telah menyinggung masalah keluarga Yoona. Leeteuk ingin memeluk yeoja itu, namun ia tidak bisa. Leeteuk hanya menatap lurus kearah Yoona.
“Eonni, oppa. Aku akan pulang malam ini juga” Yoona membawa tasnya.
“Tunggu! Diapartemen mana kau tinggal?”
“Apartemen mewah dua blok dari sini. Aku yakin, kalian pasti tahu. Eonni pernah bertanyakan pada ku seperti apa orang-orang yang tinggal diapartemen seperti itu? Sekarang eonni tahu, salah satunya aku” Yoona pergi sambil menangis dn tanpa menoleh lagi.
Leeteuk memeluk Taeyeon yang terguncang.
***
Keesokkan harinya…
“Oppa~ lama sekali~”
“Sabar dong yeobo”
“Nanti kita ketinggalan pesawat”
“Kita bisa beli tiket selanjutnya”
“Oppaaa~ kita harus tepat waktu. Appa dan eomma menunggu dibandara”
“Ah! Kau benar!”
Sooyoung dan Donghae mengosongkan kediaman mereka, karena mereka akan kembali ke Seoul untuk mengurus pernikahan mereka. Dan mulai hari ini resmilah mereka meninggalkan kota Tokyo.
***
Minho bergegas kembali ke kost-an Yuri. Kemarin malam ia tidak menemukan Yuri karena menurut info, Yuri menginap dirumah Jessica. Hari ini dia kembali mencoba peruntungannya.
“Minho? Kau mau kemana?”
“Crystal? Aku mau pergi kesuatu tempat”
“Aku ikut!”
“Tidak bisa”
“Minho shi~ kau tidak bisa melarangku!”
“Tapi aku mau ketempat yeoja yang ku cintai. Jika ada kamu, dia akan salah sangka”
“Kalau begitu kau tidak boleh pergi!”
“Crystal?”
“Aku tidak mau ada yeoja lain selain aku!!”
“Apa maksud mu?”
“Ini tidak adil bagi ku! aku duluan yang mengenal dan mencintai mu dibanding Yuri!”
“Darimana kau tahu namanya?”
“Aku tahu semuanya tentang mu dan Yuri”
Minho menatap Crystal tidak percaya. Ia tidak pernah menyangka Crystal mengetahui sampai sejauh ini.
“Crystal, kau tidak bisa menahan ku! ini kehidupan ku! Kau tidak bisa mengatur ku”
“Minho kau….”
“Berhenti memerintah ku Crystal!”
Crystal tersentak. Minho langsung pergi meninggalkannya begitu saja.
---
“Hari ini aku akan pindah eonni”
“Ne, aku akan membantu mu membereskan barang-barang mu”
Yuri menatap sebuah bingkai foto dimejanya. Foto dirinya bersama Minho.
“Kau tidak membawanya?”
“Tidak perlu eonni. Aku pindah untuk melupakannya”
Jessica terdiam, ia ingin menghubungi Minho namun dia tidak tahu nomor kontaknya. Jadi Jessica hanya bisa mendukung semua keputusan saengnya.
Yuri menangis, ia memeluk eonninya. “Eonni doakan aku agar bisa melupakannya”.
“Saeng~ dia pernah menjadi bagian dalam hidup mu, kamu tidak boleh melupakannya begitu saja. Jadikan Minho sebagai kenangan inidah yang pernah ada dalam kehidupan mu. Lupakan semua masalah yang pahit antara kalian”
“Aku tidak bisa eonni~”
Yuri membawa barang-barangnya keluar. Jessica memabantunya. Taemin menjemput mereka untuk mengantar kebandara. Mereka pergi sedangkan mobil Minho baru saja tiba.
“Yuri! Yuri!”
Kamar kost-an itu kosong. Ia langsung mencari penghuni yang lain dan mendapati seorang yeoja yang sibuk menatap ketampanan Minho.
“Dimana Yuri?”
“Eh? Dia baru saja pergi bersama Taemin dan Jessica yang mengantarnya kebandara”
“Bandara?”
“Yup! Yuri akan tinggal diluar kota. Ngomong-ngomong siapa nama mu?”
Minho tidak memperdulikan pertanyaan itu. Dia langsung bergegas. Dia tidak menyadari kalau Crystal membuntutinya dengan mobil dari belakang.
***
Leeteuk mengunjungi Yoona pagi ini. Ia melakukannya tanpa sepengetahuan Taeyeon. Yoona sendiri belum bangun, ia masih tertidur diapartemennya. Ia tidak mendengar bel yang bunyi berkali-kali. Sekitar setengah jam kemudian dia baru bangun.
“Siapa sih bertamu sepagi ini?”
Yoona berjalan menuju pintu tanpa memperhatikan penampilannya. Ia hanya memakai celana super pendek dengan atasan tanpa lengan. Rambut panjangnya masih berantakan, dia hanya merapikannya dengan jari.
“Siapa sepagi ini bertamu? Kau tidak tahu kalau aku masih sangat mengantuk jadi, jangan ganggu aku!” Yoona membuka pintu tanpa memandang siapa yang datang. Matanya masih setengah terpejam. Leeteuk menatap yeoja didepannya dengan sedikit terkejut. Tentu saja, Yoona yang tinggal dirumahnya selalu rapi dan berpakaian serba rapi. Yoona selalu menggenakan dress atau celana yang paling pendek selutut dan kaos pinknya. Bukan seperti ini. Yoona menatap tamunya.
“Oppa?!” matanya langsung terbuka lebar.
“Kau kenapa berantakan seperti ini?”
“Bukan urusan mu! Kau mau apa kesini?”
“Kau tidak mengizinkan ku masuk?”
“Terserah kau saja!”
Yoona memberikannya jalan masuk. Leeteuk menatap sekeliling ruangan yang berantakan itu. Ia melihat beberapa botol bir disamping meja.
“Semalam kau meminum itu?”
“Oppa~ jangan campuri urusan ku”
“Aku bertanya pada mu, Yoona. Jadi jawablah!”
“Kalau ia memangnya kenapa??”
“Apa kau sering begini?”
“Aniya~ ini pertama kali bagi ku”
Yoona duduk ditempat tidurnya, sementara Leeteuk merapikan ruangan yang berantakan itu.
“Oppa~ aku tidak mau membayar mu! Jadi biarkan barang-barang itu”
“Aku tidak perlu kau bayar”
“Sungguh?”
“Tentu saja”
“Baiklah kalau begitu, kau bebas melakukan apa pun disini tanpa dibayar. Dan aku tidak perlu membayar para pembantu yang berisik itu”
Leeteuk baru menyadari kalau Yoona masih berada dibawah pengaruh alcohol.
“Jam berapa kau tidur semalam?”
“Euhm… aku? Sekitar jam 3 dini hari”
“Jadi kau baru tidur 3 jam? Pantas saja kau ngawur begini”
Yoona menghitung dengan jarinya. Lalu melirik jam, pukul 06.00. Ini masih sangat pagi untu orang bertamu kesini.
“Kau bisa pulang sekarang? Ini masih terlalu pagi dan aku masih ngantuk!”
“Tidurlah, aku akan merapikan semua ini dan membuatkan mu sarapan”
Yoona diam. Ia terus berpikir. Lalu beberapa saat kemudian dia mulai bicara lagi.
“Apa aku masih dongsaeng mu?”
“Tentu saja!”
“Kalau begitu keluar dari sini sekarang juga!!” Yoona memekik kencang.
“Yoona, tenanglah~” Leeteuk mendekati yeoja itu lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Yoona meminum sisa bir yang masih ada. Ia meneguknya satu botol penuh. Dalam sekejab Yoona kembali mabuk berat. Ia tertidur. Leeteuk mulai memasak.
Setengah jam kemudian Yoona terbangun dalam keadaan mabuk. Ia pergi kedapur dan mendapati Leeteuk sedang merapikan bekas masakannya.
“Oppa~” Yoona menegurnya pelan. Leeteuk menoleh, “Ada apa? Mandi sana!”
Yoona menggeleng kencang. Ia menarik Leeteuk keluar dari dapur menuju ruang tengah. Leeteuk bingung, Yoona mengambil ponselnya lalu mengirimkan SMS untuk Taeyeon. Yeoja itu kembali menatap Leeteuk sambil tersenyum. Dia memang cantik sekali. Tak ada seorang namja mana pun yang dapat menolaknya jika ia sudah seperti ini.
“Oppa~ cium aku!”
“Yoona! Kau ini mabuk!”
“Aniya oppa~”
*cup*
Lagi-lagi Yoona mencium Leeteuk secara paksa. Kali ini Yoona memeluk namja itu. Sementara Leeteuk, masih sama. Tidak bisa menolak malah balas memeluk dan menciumnya lembut. Leeteuk tidak menyadari kalau Taeyeon akan segera tiba ke partemen itu.
***
Taemin, Jessica dan Yuri tiba didepan bandara.
“Ah! Aku mau beli scraft itu dulu!” Yuri menyebrangi jalan menuju tukang scraft dipinggiran jalan. Minho melihatnya, ia langsung menghampiri Jessica dan Taemin.
“Noona, Yuri…”
“Disana!” tunjuk Jessica sambil tersenyum.
Minho mendesah lega. Ia menanti reaksi Yuri saat tahu dirinya ada disini. Crystal melihat Yuri sedang membeli sesuatu lalu menoleh kesebrang, disana ada Minho yang menantinya dengan tersenyum.
“Aku bersumpah tidak akan pernah membiarkan kalian bersama!”
Saat Yuri menyebrangi jalan, Crystal memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Minho melihat mobil itu mengarah kearah Yuri yang sedang menyebrangi jalan.
“Minho! Yuri disana!” Jessica menyadarinya juga.
Minho dengan segera berlari kearah Yuri. Yeoja itu terkejut karena ada Minho dan mobil yang melaju kearahnya.
*bruk!*
Dalam sekejab jalanan dibanjiri darah. Crystal shock, dia keluar dari mobilnya. Lalu melihat kalau Minho dan Yuri bersimbah darah.
“Minho shi! Minho!”
Ia menatap dengan tidak percaya. Jessica dan Taemin langsung ketempat itu. Mereka berusaha menyadarkan Minho dan Yuri.
Minho membuka matanya dan melihat Yuri disampingnya, sama sepertinya bersimbahd arah.
“Noona?”
Yuri membuka matanya perlahan, “Minho?”
“Ne, ini aku”
“Kau datang?”
“Ne. Saranghaeyo noona. Saranghaeyo”
“Minho, aku juga”
Keduanya berpelukan. Jessica menangis menatap mereka. Minho duduk sambil memeluk Yuri. Ia menangis.
“Noona aku akan bersama mu, jadi tenanglah”
“Minho~ sakit. Aku sudah tidak sanggup lagi”
Taemin menelepon ambulans. Ambulans datang, dokter memeriksanya diTKP. Namun terlambat, Yuri menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan Minho dan beberapa saat kemudian, Minho menyusulnya. Crystal menangis pilu. “Mianhae~ ku mohon sadarlah Choi Minho”. Jessica pingsan, ini pertama kalinya ia melihat kecelakaan didepan matanya dan harus menghadapi kenyataan ia kehilangan saeng yang paling dekat dengannya. Taemin menggendong istrinya itu kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit bersama dengan mobil ambulans yang mebawa Yuri dan Minho.
Sementara itu Crystal masih menangis didepan darah sepasang kekasih itu.
***
Taeyeon melihat semuanya, ia marah besar dan merasa dikhianati. Ia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan dari Leeteuk sedangkan Yoona masih tidak menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Ia benar-benar mabuk. Leeteuk pergi setelah membentaknya. Dan saat itu Yoona baru menyadari perbuatannya.
“Eonni~ Taeyeon eonni!”
Yoona berlari menuju lift namun Leeteuk mencegahnya ikut.
“Diam disini! Jangan temui Taeyeon!”
“Oppa, aku… aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku…”
“Diamlah!”
Yoona langsung diam dan kembali keruangannya. Ia menangis lalu mengirim belasan pesan permohonan maaf dan penjelasannya pada Taeyeon namun tak satu pun dibalas oleh eonninya itu. Yoona berkali-kali mencoba meneleponnya namun tak ada hasinya.
Yeoja itu putus asa. Dia menatap pisau didapur.
“Tak ada jalan lain. Jika aku terus ada, mereka akan semakin berantakan”
Yoona mengambil pisau itu. Ia mencoba untuk menelpon Taeyeon lagi. Namun masih ada, tak ada jawaban ia meninggalkan pesan dikotak suara.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”
Yoona menutup ponselnya. Ia menulis surat yang ia biarkan tergeletak diatas meja. Yoona dia beberapa saat kemudian memejamkan matanya sambil berbisik.
“Ini tidak akan sakit. Tidak akan sesakit eonni. Tidak akan…”
20 menit kemudian Yoona sudah benar-benar diam tanpa suara sedikit pun.
***
“Kau percaya kan? Dia mabuk”
“Aku…”
“Kau pasti mengerti Yoona, Taeyeon”
“Aku akan melihat ponsel ku dulu oppa”s
Taeyeon membuka HPnya. Disana ada belasan pesan dari Yoona.

‘Eonni, maafkan aku’
‘Eonni balas pesan ku’
‘Eonni ku mohon, aku tidak bisa begini’
‘Eonni apa kau tidak mempercayai ku?’
‘Eonni, tolong aku’
….

Masih banya pesan disana. Lalu Taeyeon mendengarkan voicemailnya.
“Eonni, datanglah keapartemen ku satu jam lagi dari sekarang. Silahkan lakukan itu jika kau benar-benar menyayangi ku. Jika kau benar-benar menganggap ku saeng mu”

-Taeyeon POV-
Ini suara Yoona. Suaranya sedikit bergetar. Aku rasa aku bisa memaafkannya. Dia memang dongsaeng ku. Aku menyayanginya seolah dia keluarga ku. Aku harus ketempatnya sekarang.

Leeteuk dan Taeyeon kembali keapartemen Yoona.
***
“Yoona! Yoona, jawablah!” Taeyeon berkali-kali memanggilnya dari luar. Namun tetap sama, sepi dan tanpa jawaban. Leeteuk memutuskan untuk mendobraknya. Pintu itu terbuka, mereka berlari kekamar Yoona.
“Kyaaaaaaaaaaaa…. Yooooonaaaaaaaaa!!”
Taeyeon histeris lalu memeluk Yoona yang bersimbah darah. Ia memotong nadi dipergelangan tangannya sendiri. Yeoja itu tampak lelah namun tersenyum. Sudah tak ada lagi detak jantung dan denyut nadinya. Leeteuk menatap kedua yeoja didepannya dengan tatapan nanar. Taeyeon, gadis yang dicintainya telah kehilangan Yoona, gadis yang mencintainya. Leeteuk melihat sesuatu diatas meja. Yoona menulisnya untuk mereka.

Dear oppa & eonni
Aku tidak bisa terus begini. Aku bukan tipe orang yang bisa menahan perasaannya.
Jika aku terus ada, kalian tidak akan bisa bersama. Maka aku memilih jalan ini.
Ku harap kalian berdua bahagia. Jangan pernah berpisah, ku mohon. Lalukan demi aku.
Aku serius menyayangi kalian.
Aku menyayangi eonni dan oppa. Dibanding perasaan ku, eonni jauh lebih penting.
Ku mohon, hiduplah dengan senyum dan jangan lupakan aku.
Namun jika aku cukup menyakitkan kalian, silahkan lupakan aku. Aku tidak keberatan.
Kamsahamnida.
-Yoona-

Taeyeon menangis. Ia tidak pernah menyangka semuanya akan berakhir begini. Darah yang menggenang dilantai, darah yang membasahi tempat tidur putih itu terlihat begitu memilukan. Leeteuk menyandarkan dirinya ditembok sambil menunduk. Dia dan Taeyeon memang tidak akan pernah bisa terpisah, namun bukan seperti ini caranya. Bukan dengan kepergian Yoona.

Cinta tidak pernah mengenal usia, waktu dan keadaan.
Cinta juga tidak mengenal jarak dan tempat.
Yang dia tahu hanya satu, membuat hati orang hangat dan bahagia.
Cinta tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang yang mengalaminya.
Entah itu bahagia atau sakit, manis atau pahit.
Cinta tidak pernah peduli. Karena cinta adalah hati dan perasaan kita sendiri.
----
Trilogy about Love :
1. Love In Seoul
2. Do You Still Love Me?
3. Yes! Im Still Love You Forever
This is the last part. Good bye!

Cast :
Super Junior: Leeteuk, Siwon, Kyuhyun dan Donghae
SNSD: Taeyon, Jessica, Yuri, Soyoung, Seohyun, Tiffany and Yoona
SHINee: Minho, Taemin and Onew
F(x): Crystal
--END--
Seperti biasa, hari ini Yoona kembali berkunjung. Namun yang dijumpainya dirumah bukanlah Taeyeon melainkan Leeteuk.
“Oppa, dimana eonni?” Yoona memandang berkeliling rumah.
“Taeyeon sedang ke minimarket didepan” sahut Leeteuk sambil menikamti kopi yang disediakan oleh Taeyeon untuknya.
“Mwo?! Oppa!! Eonni kan… ah!”
Yoona panic lalu berlari keluar rumah.

-Leeteuk POV-
Aih~ buat apa Yoona sekhawatir itu. Apa Taeyeon belum bilang padanya kalau sekarang dia sudah sembuh? Ah~ biarkan saja. Menarik sekali melihat yeoja satu itu dengan berbagai ekspresi. Aku akan menikmati kopi buatan yeoja-ku tercinta.

Beberapa saat kemudian…
*Bruk!*
“OPPA!!!!” Yoona teriak dari depan pintu diiringi suara tawa Taeyeon.
Leeteuk keluar untuk melihat kedatangan mereka berdua.
“Kenapa oppa tidak bilang kalau eonni sudah sembuh?!! Oppa benar-benar membuat ku kesal!” Yoona langsung menghujani Leeteuk dengan lemparan bantal sofa.
Leeteuk dengan segera berlindung dibalik Taeyeon yang jelasn membuat Yoona tidak berani melemparkan bantal-bantal itu. Ya, dia menyayangi Leeteuk namun dia lebih menyayangi eonni yang begitu memperhatikannya.

-Yoona POV-
Aku memang menyayangi Leeteuk oppa, tapi aku lebih menyayangi eonni ku. Taeyeon eonni sangat memperhatikan ku. Perhatian yang sebelumnya belum pernah ku rasakan. Bukan, bukan karena aku benar-benar kehilangan orang tua ku. Tapi mereka yang membuat ku merasa kehilangan dan ditinggalkan. Mereka seolah tidak melihat kehadiran ku. bagaimana bisa mereka mengirim ku ke negeri orang tanpa pendamping? Yang mereka tahu hanyalah soal uang dan uang. Aku tahu kehidupan ku terjamin. Tapi aku juga butuh rasa perhatian dan sayang. Makanya meski hati ku ingin memiliki dan dimiliki oppa, tapi aku tidak akan pernah melakukannya. Aku takkan sanggup kehilangan eonni ku.

-Taeyeon POV-
Kehadirannya selalu membuat seisi rumah ini ceria. Aku benar-benar punya dongsaeng yang baik. Aku bahagia dan bangga padanya.
“Yoona, apa kamu sudah makan siang?”
“Belum eon. Mungkin aku akan pesan saja”
“Tidak perlu. Biar eonni yang masak”
“Ikut!”
Aku membawa bahan masakan yang tadi dibeli dan dia membawa sisanya.

-Leeteuk POV-
Ah~ gara-gara mereka berdua aku jadi betah dirumah dan malas keluar. Bahaya sekali! Aku kan perlu uang untuk kehidupan kami di Jepang ini. Tunggu! Aku tidak pernah tahu Yoona bekerja? Aku akan menyusul ke dapur dan bertanya padanya.

Kini ketiganya sedang kolaborasi masak didapur. Namun sepertinya tidak bertiga, karena sejak tadi Leeteuk hanya mencicipi, mengomentari, buka kulkas untuk minum, duduk, lalu kembali mencicipi.

-Yoona POV-
Apa yang sebenarnya oppa kerjakan?! Membuat kesal saja. Dapur jadi terasa sempit karena dia!
“Oppa~ hentikan! Jika terus begini, makanan ini tidak akan pernah sampai kemeja makan!”

-Taeyeon POV-
Ah mereka mulai lagi. Cukup menghibur. Lebih baik aku diam saja melihat mereka. Menyenangkan sekali jika melihat mereka seakrab ini.

-Leeteuk POV-
“Mwooo?? Aku kan bantu mencicipi. Siapa tau bumbunya kurang pas”
Wah~ karena makanan aku sampai lupa atas pertanyaan ku untuk Yoona.
“Sayangnya eonni terlalu pandai! Jadi oppa tidak perlu repot-repot mencicipinya”
Kali ini yeoja itu langsung meminta persetujuan Taeyeon-ku. semoga saja yaoja-ku membela ku. jujur saja, aku selalu kalah dari mereka. Dan kini aku butuh bantuan.
“Ne~ oppa duduk saja disitu”
Damn! Taeyeon lebih memilih membela dongsaengnya dibanding aku. Hiks… mau tak mau aku harus menurut padanya.

Akhirnya hari itu berlanjut terus dengan kecerian dan Leeteuk lupa akan ribuan pertanyaan dikepalanya tentang Yoona.
***
“Aku tidak akan pernah membiarkan mu bersama putra ku!”

Yuri terkejut bukan main. Umma Minho datang ketempatnya dan langsung membentaknya didepan pintu. Saat itu Yuri bermaksud pergi kekantornya karena permintaan Jessica.
“Ahjumma?”
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”

-Yuri POV-
“Aku sama sekali tidak menginginkan mu sebagai menantu ku!”
Satu kalimat itu seperti sambaran petir bagi ku. Aku butuh restunya dan dia menolah ku sebelum ku pinta. Apakah sebegitu bencinya ahjumma pada ku? Apa aku sangat buruk sehingga ahjumma tidak pernah mengizinkan ku menjalin hubungan dengan Minho?
Aku semakin tidak mengerti dan tidak tahu apa lagi yang harus ku perbuat agar ahjumma menerima ku.
“Hajiman…”
“Aniya!”
“Ahjumma, hajiman jeongmal sarang…”
*plak*
Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan ku. Aku benar-benar tidak menyangka kalau ahjumma akan melakukan hal ini pada ku.
“Jangan pernah katakan lagi kalau kau mencintai putra ku! Tinggalkan Choi Minho! Jangan pernah bersamanya lagi. Jangan pernah jawab teleponnya lagi! Biarkan dia! Jauhi dia! Aku akan menjodohkan putra ku dengan gadis yang lebih baik dari mu!”

Usai bicara seperti itu, wanita paruh baya itu pergi meninggalkan Yuri. Sementara itu Yuri diam ditempat, air matanya mengalir. Namun dia sama sekali tidak begeming. Hatinya seraca hancur berkeping-keping. Ini pertama kali baginya, mencintai seseorang dan dihina oleh orang yang dihargainya. Tertera sekali diwajah yeoja itu kalau dia menderita dan sakit hati.
***
Hari ini Donghae sedang beres-beres rumah. Sooyoung membuat berbagai macam jenis kue untuknya. Seperti biasa, pasangan ini selalu tampil malu-malu dan hal inilah yang memberikan kesan mereka amat sangat romantic dan saling mendukung satu sama lain.

-Sooyoung POV-
Ehm.. aku mau oppa mencicipi ini. Tapi bagaimana aku memintanya?? Ahh~ aku masih malu~ hiks… Padahal aku sudah susah payah membuatkan kue-kue ini untuknya. Kalau terus seperti ini aku tidak akan pernah bisa memberikannya kue yang susah payah ku buat ini.
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”


-Donghae POV-
“Ehm oppaa~”
“Mwo?”
Rasanya aku tahu apa yang akan yeoja-ku katakana. Ya, dia pasti ingin meminta ku agar mencicipi kue buatannya. Kenapa dia selalu saja segan pada ku? Ah~ dia memang begini dan hal inilah yang membuat dia tampak manis, ya saat dia sedang malu-malu. Aku tak tega saat melihat wajahnya memerah. Akhirnya ku putuskan untuk menyerah dan tidak mengerjainya lagi.

Donghae memeluk Sooyoung dari belakang. Yeoja itu terkejut lalu menatap oppanya tersebut. “Kau ingin aku mencicipi kue ini kan?”
Donghae tersenyum sambil mengambil kue dipiring yang dibawa Sooyoung. Ia memakannya sambil tersenyum, Sooyoung menatap Donghae lalu meneteskan air mata.

-Sooyoung POV-
Ya Tuhan~ aku sangat mencintai namja didepan ku ini. Aku sangat mencintainya sepenuh hati ku. Dia sangat mengerti apa pun yang aku inginkan. Aku beruntung telah memiliki dan jadi miliknya.

-Donghae POV-
Sooyoung menangis didepan ku. Aku tahu dia sedang bahagia, selalu begitu. Aku selalu membuatnya menangis terharu. Padahal jelas sekali aku tidak ingin melihatnya menangis didepan ku. Ku putuskan untuk memeluknya dari depan.

Donghae memeluk Sooyoung yang entah kenapa tidak bisa memnyetop air matanya sendiri. Donghae mengeluarkan jurus mautnya agar membuat Sooyoung tersipu sehingga dia bisa berhenti menangis.
“Jongmal joahe~ Jongmal saranghae~ Sooyoung ah”
***
“Yoona~ bisa kau jaga rumah sebentar? Aku dan Leeteuk oppa akan pergi keluar”
Taeyeon menyiapkan sarapan. Ya, Yoona menginap disini dari dua hari yang lalu. Tentu saja baik Leeteuk dan Taeyeon tidak menanyakan sebabnya toh mereka menganggap Yoona adalah dongsaeng mereka tersayang.
“Ne~ eonni~”
Yoona menyantap jatah sarapannya. Sementara itu Leeteuk baru saja menuruni tangga untuk ikut sarapan bersama yang lain. Terlihat jelas kalau dia baru saja selesai mandi.

-Yoona POV-
Ah~ bagaimana pun dirinya tetap terlihat cute dan tampan. Aku jadi sulit melupakan tiap senyumannya dan auranya. Aku semakin mencintai oppa, meski aku sudah mengetahuinya dengan pasti kalau eonni adalah miliknya.

“Aku akan sarapan dengan segera. Maaf merepotkan mu, Yoona”
Leeteuk tersenyum sambil mengacak rambut panjang Yoona. Leeteuk memang begitu, selalu memperlakukan Yoona seolah dia adiknya sendiri.
“Oppa!! Hentikan kebiasaan mu mengacak rambut yang sudah susah payah ku tata”
Yoona cemberut. Taeyeon tersenyum, “Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Hal ini membuat Yoona dan Leeteuk menoleh.

-Leeteuk POV-
“Aku jadi semakin menyayangi kalian”.
Kata-kata indah itu keluar dari yeoja ku tersayang, Taeyeon. Ini salah satu alasan ku mencintainya, dia baik dan juga mencintai ku.
“Aku pun begitu”

Leeteuk mendekati Taeyeon lalu memeluknya. Yoona langsung mengalihkan pandangannya.
Usai sarapan, Taeyeon dan Leeteuk pergi. Yoona memutuskan untuk mengisi waktu luangnya dengan menonton tv.
***
Sudah satu minggu Yuri tidak menemui Minho. Namja itu pun tidak dapat menghubunginya. Bagaimana bisa Minho menghubungi Yuri jika Yuri telah mengganti nomor ponselnya.

-Minho POV-
Aku akan sedikit refreshing diluar. Untuk menenangkan pikiran ku yang terus tertuju pada Yuri noona. Aku tidak mengerti kenapa dia tidak menghubungi ku dan menemui ku. Bahkan aku tidak menjumpainya lagi dikantor pusat SM Ent. Mungkin saja kan dia sedang sibuk dengan pekerjaannya.

“Minho shi!!”
Seorang yeoja berlari kearahnya. Ia tipikal yeoja yang manis, namanya Crystal.
“Crystal??”
“Ah~ Minho!! Kau masih mengingat ku??”
“Tentu saja. Waktu kecil kau ini yeoja yang unik dan manis”
“Manis?? Apa sekarang masih begitu?”
“Tentu saja”
Crystal menatap Minho sambil tersenyum. Crystal adalah sahabat Minho dari kecil. Orang tua mereka pun sangat dekat. Banyak family yang beranggapan mereka akan menikah suatu saat nanti.
“Kapan kau pulang kesini?”
“Kemarin malam”
“Ku pikir kau menyukai kehidupan di Amerika sana”
“Ne~, tapi lebih menyenangkan di Korea, khususnya Seoul”
“Waeyo?”
“Karena ada kau. hHaa…”
“Kau ini selalu saja bercanda. Bagaimana kalau sampai aku menganggapnya serius?”
“Tak masalah”
Seperti biasa, sejak kecil Crystal memang suka sekali menggandeng tangan Minho. Dan kali ini pun begitu. Ia yeoja yang sangat ceria, apalagi kalau sudah disamping seorang Choi Minho. Satu hal yang tidak diketahui Minho yaitu, Crystal sangat mencintainya sejak dulu.

-Crystal POV-
Akhirnya aku bisa bertemu dengan Minho. Entah apa yang saat ini dia pikirkan tentang ku. Paling tidak dia menganggap ku yeoja yang manis, bukankah itu sebuah kesempatan??
“Minho shi~ bagaimana kalau kamu menemani ku kemall??”
“Baiklah. Oh ya, dari mana kau tahu aku disini?”
“Tadi aku mencoba kerumah mu dan ahjumma memberitahu aku”
“Oh~”
Minho shi~ maaf kan aku membohongi mu. Aku dan umma mu bersekongkol untuk memisahkan mu dari yeoja bernama Yuri. Aku tidak tahu siapa dia, yang ku tahu kau sangat mencintainya dibandingkan aku. Dan ku rasa ini tidak adil bagi ku yang selalu bersama mu sejak kecil. Aku duluan yang bertemu dengan mu. Aku duluan yang menyukaimu. Aku tidak akan membiarkan yeoja itu mengambil mu dari sisi ku. Never!

-Minho POV-
Ah Crystal sudah pulang. Dia selalu saja manja seperti ini. Namun aku tidak pernah keberatan atas semua sikapnya. Aku sudah terbiasa didekatnya. Andai saja noona yang ada disini, aku pasti akan lebih bahagia.

Tepat saat ini Yuri dan Jessica sedang pergi berbelanja di mall yang sama untuk membeli pakaian baru untuk Aiden Lee. Saat ini keduanya sedang memilih pakaian disalah satu toko.
“Eonni, bagaimana dengan yang ini?”
“Bagus. Ku rasa Aiden dan Taemin akan suka. Gomawo Yuri ah”
“Ne~ aku keluar toko sebentar ya”
Jessica mengangguk. Yuri pergi kedepan toko tersebut sambil melirik tempat makan yang akan dia kunjungi bersama Jessica. Dan saat itu ada sosok yang dia kenal diseberang sana sedang menggandeng seorang yeoja tak dikenal.

-Yuri POV-
Itukan…
“Choi Minho??”
Tapi apa yang dia lakukan disini bersama seorang yeoja yang tidak ku kenal?? Dan mereka tampak sangat mesra sekali. Yeoja itu terus bicara dan tertawa sambil sesekali menatap Minho yang balas tersenyum padanya. Kenapa mereka tampak sedekat itu?
Dadaku sakit. Sesak sekali rasanya.

Air mata Yuri mengalir begitu saja. Jessica menepuk bahunya dan mendapati saengnya sedang menangis dalam diam. Ia memandang berkeliling. Namun sudah tidak ada Minho disana, karena Minho dan Crystal baru saja naik dengan escalator.
“Ada apa? Kau mau kita makan siang dulu kan?”
“Tidak usah eonni, kita pulang saja”
“Kau yakin?”
“Tentu saja”
“Baiklah. Tapi kenapa kau menangis?”
“Aniya eonni. Aku baik-baik saja”
Akhirnya Yuri dan Jessica memilih pulang.
***
(membaca part ini silahkan dengarkan lagu Super Junior yang berjudul It’s You )
Hari ini Yoona membantu Leeteuk untuk memasak makan malam. Sementara itu Taeyeon pergi ke minimarket untuk membeli bumbu masakan yang kurang.

-Yoona POV-
Eonni kemana sih?? Aku ditinggal bersama oppa. Ah~ aku harus bisa menetralisir perasaan ku. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dalam hubungan mereka hanya karena aku.

*prang!*
Gelas jatuh dari tangan Yoona yang sejak tadi pikirannya melayang kemana-mana. Leeteuk menoleh lalu membantu Yoona memungut pecahan gelas tersebut.
“Hati-hati Yoona, biar aku saja yang membersihkannya”
“Gwaenchana oppa. Aku saja. Ini semua salah ku”
“Kita lakukan bersama dan hati-hatilah jangan sampai kau melukai jari mu sendiri”
“Ne~ arra~”

-Yoona POV-
Segala perhatiannya untuk ku hanya karena aku ini sudah dianggap dongsaeng oleh eonni. Lalu aku menginginkan lebih. Ya, aku ingin oppa melihat ku sebagai seorang yeoja, bukan saengnya.
“Aw!”
Aku tidak konsentrasi, lagi-lagi pikiran ku membuat ku celaka. Jari ku tertusuk pecahan gelas tersebut dan kini darah keluar. Aku tidak bisa melihat darah. Tubuh ku bisa langsung lemas.

-Leeteuk POV-
Dasar yeoja yang satu ini memang agak ceroboh. Ckckck dia membuat ku harus membersihkan semua ini.
“Aw!”
Kali ini apalagi? Heh?! Jarinya terluka, sedangkan dia tidak tahan melihat darah. Aku harus segera mengobatinya.

Leeteuk secepat kilat membersihkan pecahan tersebut dan membuangnya ketempat sampah. Lalu ia mengambil tangan Yoona yang sejak tadi lukanya ia tiup sendiri.
“Oppa?”
“Biar aku obati luka mu. Maka diamlah”
“Tapi…”
“Diamlah Yoona”
Leeteuk menghisap darah dari jari Yoona yang tidak berhenti itu. Wajah Yoona memerah namun Leeteuk tidak menyadarinya, dia berkonsentrasi pada jari Yoona. Ia menempelkan plester disana. Saat ia mengangkat wajahnya, rupanya Yoona sedang menunduk mengamati Leeteuk. Mereka pun bertatapan.

-Yoona POV-
Dia sangat baik. Dia merawat ku seperti ini. Aku bahagia sekali. Namun ini semua salah! Aku tahu aku salah telah mencintainya lebih dari yang seharusnya. Dan kini kami saling bertatapa. Ya Tuhan, aku sangat mencintainya. Aku tidak tahan lagi, maafkan aku eonni.

*cup*
Yoona mencium bibir Leeteuk. Cukup lama. Sementara itu Leeteuk cukup terkejut dan tidak bisa berbuat apapun saking terkejutnya. Sedangkan Yoona? Ya, dia menikmatinya karena memang dia mencintai namja tampan itu.

-Leeteuk POV-
Apa yang dia lakukan? Tubuh ku kaku dibuatnya. Aku tidak menyangka dia akan berbuat seperti ini pada ku. aku baru menyadarinya, dia bukanlah dongsaeng kami. Dia ini seorang yeoja asing. Ya dan sudah semestinya yeoja secantik dia tumbuh dengan sangat terawat. Tangannya pun halus, sehalus Taeyeon. Dan bibirnya… begitu lembut.

Malam itu membuat mereka cukup lupa akan sekitarnya. Ya bahkan dalam sekejab Taeyeon terhapus dari pikiran mereka. Bahkan tanpa sadar Leeteuk pun membalas ciuman itu.

-Yoona POV-
Ku mohon oppa, biarkan aku begini sebentar. Aku sudah lama menginginkannya. Ya, sudah lama sekali sejak pertama aku melihat mu. Aku menginginkan mu.

Dan Taeyeon tidak tahu apa yang terjadi dirumahnya. Yang ia tahu baik Leeteuk maupun Yoona sedang menyiapkan makan malam. Hanya itu, tidak lebih.
***
*ting tong*
Yoona datang kekediaman Leeteuk untuk menyelesaikan urusannya.

-Yoona POV-
Dia orang kaya. Buktinya saja rumahnya di Jepang sebesar ini. Ah~ kapan dia akan membukakan pintunya? Diluar sini cukup dingin.

-Leeteuk POV-
Ada tamu malam-malam begini? Apa mungkin Sooyoung dan Donghae? Lebih baik aku cek. Diluar cukup dingin dan aku tidak akan membiarkan tamu ku kedinginan diluar sana.

*cklek*
Leeteuk membuka pintu rumahnya. Tampak seorang yeoja cantik didepan rumahnya. Ia yeoja yang tadi menginjak HPnya.
“Silahkan masuk”
“Gomawo”

-Taeyeon POV-
Ada tamu oppa. Eh? Seorang yeoja? Cantik sekali. Tapi aku tidak boleh cemburu. Aku belum menemukan kejelasan, siapakah yeoja itu? Kenapa aku jadi secemas ini??

Tampak Leeteuk mempersilahkan yeoja itu masuk. Didalam, yeoja itu bertemu dengan Taeyeon. Ia tersenyum lalu memperkenalkan dirinya. “Yoona imnida”.
Leeteuk mempersilahkannya duduk. Taeyeon disampingnya. Yoona duduk dihadapan mereka berdua.
“Oppa~ aku sudah berjanji untuk menggantinya. Ini!” Yoona menyerahkan sebuah bungkusan pada Leeteuk.
“Apa itu?” Taeyeon keheranan.
“Ini HP. Tadi aku tidak sengaja menabrak oppa dan menginjak HPnya hingga rusak”
“Bagaimana tidak rusak kalau kau menginjaknya dengan high heel seruncing itu?” Leeteuk geleng-geleng kepala sambil pergi kedapur untuk menyiapkan minuman.

-Yoona POV-
Siapa yeoja dihadapan ku ini? Apakah dia adiknya atau kekasihnya atau istrinya? Ah~ kenapa otak ku rasanya jadi kacau begini setelah melihat ternyata ada seorang yeoja dikediamannya??
“Mianhae~ eonni istrinya?” aku memilih untuk bertanya langsung padanya.

-Taeyeon POV-
“Mianhae~ eonni istrinya?” ah! Aku dikejutkan oleh pertanyaan dia. Apakah sebuah kesalahan jika aku tinggal satu atap dengan oppa?
“Aniya, aku hanya tinggal satu rumah dengannya” jawab ku singkat. Aku bingung harus menjawab apa.

-Leeteuk POV-
Taeyeon kenapa sih? Ditanya begitu dia malah bingung menjawabnya. Biar aku jawab saja.
“Dia Taeyeon, gadis yang ku cintai”
Aku menyerahkan segelas minuman hangat untuknya. Sebab tadi dia menunggu diluar dengan cuaca yang dingin dan itu berlangsung cukup lama.

-Yoona POV-
Ah~ gadis yang ku cintai katanya? Aku sedikit sedih dan kecewa. Apa aku menyukai oppa hanya dalam hitungan menit? Benar-benar tidak mungkin.
“Oh~ kalian kesini untuk apa?”
Ku lihat keduanya saling pandang. Apa mungkin aku terlalu ikut campur?
“Mianhae~ aku tidak bermaksud menyinggung. Tidak perlu dijawab” aku mencoba mengembalikan suasana.
“Aku membawanya untuk terapi. Agar dia bisa berjalan lagi” sahut oppa tenang. Aku tahu dia tidak ingin menyinggung eonni. Ternyata Leeteuk oppa benar-benar mencintainya dan Taeyeon eonni sangat beruntung.
“Bisa aku sering main kesini?”

-Taeyeon POV-
“Bisa aku sering main kesini?”
Eh? Apa maksudnya?
“Bukannya aku bermaksud yang aneh-aneh. Aku hanya ingin membantu eonni. Aku memiliki banyak waktu luang” sahutnya sambil tersenyum.
Dia gadis baik. Aku senang oppa bisa berkenalan dengan gadis sebaik dia. Aku tidak akan sendiri lagi. Akan ada yang membantu ku jika oppa bekerja.
“Dengan senang hati aku menyambut mu” sahut ku riang dan dia tersenyum.

Malam itu Yoona sudah dekat dengan Leeteuk dan Taeyeon. Mereka bertukar cerita. Bahkan Taeyeon meminta Yoona menginap. Namun ia tidak bisa, sehingga Leeteuk mengantarkan yeoja itu kedepan pintu. Yoona memilih pulang sendiri.
***
Apartemen Yuri…
Malam ini ia memandang langit yang kebetulan sedang bulan purnama.
Ia bersenandung kecil. Ia sangat rindu dengan kehidupannya yang dulu. Berada disisi Minho.

-Yuri POV-
Malam ini indah. Tapi lebih indah jika dia disini, bersama ku. aku benar-benar merindukannya. Aku jadi ingat saat berjumpa dengannya. Jika aku bukan seorang idola maka aku tidak akan bertemu dengannya. Aku masih ingat saat dia mengajari ku mata kuliahnya. Aku ingat senyumannya dan ucapan manisnya. Semuanya ku rindukan. Ya! Semuanya tentang dia. Minho~ kapan kau kembali kepada ku?
***
-Sooyoung POV-
Aku akan biacara sekarang! Ah~ tapi aku tidak enak. Mungkin saja dia sangat lelah hari ini. Bagaimana ini??

-Donghae POV-
Ada apa dengan yeoja ku? dia begitu ingin bicara tapi sama sekali tidak bicara. Apa ada yang diinginkannya? Ku putuskan untuk mendekatinya.
“Ada apa?”
Kali ini Sooyoung menggigit kuku ibu jarinya. Kenapa dia segugup ini ya?

-Sooyoung POV-
Argh~ aku tidak pernah memintanya pergi bersama ku. Selalu oppa yang meminta ku. masa begini saja aku tidak bisa? Omona!! Apa yang harus aku lakukan? Tak bisakah dia membaca pikiran ku saat ini.
“Ehmm… oppa~”
“Ne?”
“Aku mau jalan keluar”
“Silahkan saja”
“Ehmm oppa~ masalahnya…”
“Masalah?”
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Heh?? Ini diluar perkiraan ku!! Dia tertawa. Apa aku selucu itu?!

-Donghae POV-
“Aku mau pergi bersama oppa untuk nonton film”
Eh?? Hanya itu dan dia tampak sangat gugup? Hhaaa… dia membuat ku tertawa. Lucu sekali yeoja ini! Tidak salah kalau aku memilihnya sebagai calon pendamping hidup ku. Dia selalu bisa membuat ku bahagia. Tunggu? Ekspresinya? Wajahnya memerah dan kesal. Ah~ bahaya kalau dia sampai marah, maka aku tidak bisa bermanja padanya.
“Marilah~ aku tidak akan tertawa lagi”
“Tapi oppa menertawai ku!”
“Lupakan! Mari bersenang-senang”
Dengan segera aku menariknya keluar rumah. Kami mungkin akan menonton jadwal midnight dengan 3D.
***
Empat bulan kemudian…
Minho sadar dari komanya. Saat membuka matanya, Yuri lah yang berada disampingnya sambil terlelap.

-Minho POV-
Rumah sakit? Apa yang terjadi dengan ku? …… ah~ aku ingat kalau aku mengalami kecelakaan. Yuri akan pergi dari ku. noona akan meninggalkan ku. Ya, aku ingat hal itu. Di hari pertunangannya. Kini dia disamping ku. Apakah dia sudah menikah?

-Yuri POV-
Aku merasa diperhatikan. Aku jadi tidak bisa tidur. Humph… bagaimana keadaan Minho? Aku melihat sesuatu yang tidak bisa ku percaya. Minho duduk dihadapan ku. Ia menatap ku. apakah ini nyata atau hanya ilusi ku yang terlalu memikirkan dia.
“Minho?” aku memastikan dengan sedikit ragu. Aku takut semua ini tidak nyata.
“Ne noona” dia tersenyum. Senyuman yang manis sekali.
“Apakah kau nyata? Kau sadar?”
Dapat ku rasakan air mata mengalir dipipi ku. Aku memang yeoja yang cengeng. Aku tidak pernah bisa menahan tangis ku saat sesuatu membuat ku bahagia ataupun sedih. Aku memang cengeng. Tapi aku tidak peduli. Yang penting saat ini sia bicara dihadapan ku dan itu nyata.

-Minho POV-
Apa yang terjadi dengannya? Noona menangis begitu saja didepan mata ku. Aku tidak bisa membiarkan seorang yeoja menangis dihadapan ku terutama Yuri noona. Banyak alasan yang membuat ku selalu ingin membahagiakannya. Sangat banyak! Dan yang terpenting aku sangat mencintainya.
“Noona? Waeyo?”
“Aku bahagia. Aku bahagia melihat mu lagi”
Tangisannya semakin deras. Dan aku sudah tidak tahan lagi melihatnya terluka begini. Aku harus menyetop tangisannya. Aku memcium bibirnya lembut lalu memeluknya. Dia terisak dalam pelukkan ku. Aku bahagia bisa kembali memilikinya.
***
Setiap hari Yoona selalu mampir kekediaman Leeteuk dan Taeyeon. Mereka sudah seperti keluarga. Bahkan Yoona dianggapnya sebagai adik. Dia juga selalu menemani Taeyeon terapi. Kini yeoja itu sudah bisa berjalan dengan tongkat bantunya.
“Eonni semakin hari semakin baik saja!” Yoona memeluk eonninya dari belakang.
Leeteuk memasuki pekarangan lalu ikutan memeluk dari belakang.
“Ah~ kalian semakin akur saja. Aku punya calon istri dan saeng baru rupanya”
“Ya, dia dongsaeng ku. maka dia juga dongsaeng mu, oppa” seru Taeyeon.

-Yoona POV-
Ya, aku hanya dongsaeng mereka. Hanya saeng. Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku. Oppa memeluk kami seperti ini. Rasanya dia hanya memelukku. Bisakah kami seperti ini tanpa eonni?
“Oppa? Bisa lepaskan aku? Panas”
Leeteuk oppa melepaskan pelukkannya, “Ah~ Mianhae~ aku bahagia melihat kalian”
Aku hanya bisa tersenyum. Ah~ aku benar-benar ingin menangis sekarang. Lebih baik aku ke dalam rumah. Aku harus menenangkan pikiran ku. Aku tidak boleh menangis dihadapan mereka. Mereka terlalu baik untuk ku.
“Oppa, eonni aku ke dalam dulu ya. Mau kekamar mandi hHee…”
“Ne~” ucap mereka bersamaan lalu mereka saling pandang dan tersenyum. Sedangkan aku? Aku takkan sanggup melihat hal ini.

-Taeyeon POV-
“Aku senang sekali memiliki dongsaeng sepertinya”
Saat Yoona pergi, aku langsung bicara pada oppa. Aku tenang dan senang mereka berdua selalu disisi ku. Hari ku dua kali lipat lebih berwarna. Aku tidak pernah lagi merasa kesepian.
“Dia yeoja yang ceria. Persis seperti mu, Taeyeon”
Oppa tersenyum lalu mengelus kepala ku. Aku seperti anak kucing yang selalu tunduk padanya dan merasa nyaman disisinya jika oppa melakukan hal ini. Aku merasa disayangi.

-Leeteuk POV-
Taeyeon, dengan kehadiran Yoona. Rumah ini semakin berisik dan kau semakin tampak bahagia. Aku senang sekali dapat bertemu dengan yeoja itu. Dia bisa menemani mu saat aku tidak ada. Kau tak perlu merasa kesepian lagi.
Aku menyayangi kalian berdua.

Kamar mandi…
*sssrrrrrrrrrr*
Suara air mengalir deras dari dalam kamar mandi. Yoona sengaja membuka kerannya agar orang-orang tidak bisa mendengarnya saat dia menangis.
“Oppa~ aku egois! Eonni~ mianhae”
Ia terus menangis sambil membasuh wajahnya dengan air keran berkali-kali. Ia menyandarkan dirinya ditembok. Lalu memeluk dirinya sendiri. Ia masih menangis dan terguncang. Ada rasa sakit hati dan kesedihan disana. Namun rasa penyesalan lebih parah dideritanya.

-Yoona POV-
Aku tidak menyangka semuanya akan jadi begini. Aku tidak tahu kalau aku sampai bisa mencintainya sejauh ini. Kenapa aku harus merasakan hal yang terlarang seperti ini? Aku tidak mungkin bisa bersama oppa. Oppa sangat mencintai eonni begitu juga sebaliknya. Jelas sekali kalau aku sama sekali TIDAK BOLEH ada diantara mereka sebagai penghalang. Omona! Apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak boleh terus begini. Aku harus melupakan semuanya. Semuanya~ semua perasaan ku pada oppa. Aku pasti bisa dan harus bisa!
***
Minho sudah kembali kerumah keluarganya. Ia meminta agar ummanya mengizinkan Yuri ikut bersama mereka.
“Umma, biarkan noona bersama ku” ia memohon pada ummanya.
Ummanya mendecak namun mengangguk dengan enggan. Minho langsung menarik Yuri agar ikut bersamanya pulang kekediaman keluarga Minho.
-Yuri POV-
Umma tampak enggan menerima ku. Apa yang harus aku lakukan?
“Umma, mianhae~”
Beliau mendelik kearah ku. “Jangan panggil aku umma, aku bukan umma mu”.
Ah! Rasanya menyakitkan sekali. Aku tidak mungkin menangis sekarang. Ini hari yang bahagia bagi Minho dan aku tidak akan mengacaukannya.
“Kau sudah siap, Minho?”
“Tentu saja noona”
Hari ini dia penuh senyuman dan aku akan berjuang untuk hari ini. Aku juga akan tersenyum untuk kesembuhannya, rasa bahagianya dan cinta kami.

-Minho POV-
Umma mengizinkan aku ditemani noona hari ini. Apakah umma diam-diam sudah menyetujui hubungan kami? Ah~ semoga saja. Aku tidak ingin berpisah dengannya. Aku takkan sanggup.
Buktinya, saat dia meninggalkan ku, aku koma. Apalagi jika dia benar-benar tidak ada disisi ku? mungkin saja aku bisa mati.
***
Cast :
SHINee : Minho
Super Junior : Donghae & Leeteuk
SNSD : Sooyoung, Yuri, Yoona & Taeyeon

Author : Ichen Aoi Nakajima

NB:
Hueee!! Saya didemo masa!! Hiksu.. hiks…  Baiklah! Baiklah! Saya akan lanjutkan! hHaa… masih inget Love In Seoul?? Ya ya, terus Do You Still Love Me?? Ya, ya! Bagus! *gila, ngomong sendiri*. Banyak yang nuntut gue untuk nyelesein castnya Minho dan Yuri? Right!. Nah ini dia sekuel ketiga!! *gue gag nyangka ni FF bakal jadi trilogy gini?*
--------
Tokyo, Jepang…
Kali ini setting dilain negara. Why? Karena seperti cerita sebelumnya, klo dua pasangan kita ini keluar negeri selama beberapa tahun.

-Donghae POV-
Hari ini lebih baik mampir ke mall 109 Shibuya. Aku mau membelikan Sooyoung beberapa pakaian.
♫ Eodiseo kkeojyeobeorin naemoseub huhwe eobshi saljin anhaneunji ♫
Ada telepon, biar ku lihat. Ah~ dari Korea rupanya.
“Annyeonghaseyo~ … aku akan kembali, tenang saja… iya umma, aku baik-baik saja… HEH?! Jangan buru-buru!! … Ne~ aku masih malu umma~… Ne~”
*klik!*
Ada-ada saja! Masa aku disuruh pulang dan segera menikahi Sooyoung?? Aaaihh~ apa yang akan dia pikirkan jika aku bilang padanya ya?
***
Seoul, Korea…
Rumah sakit…

-Yuri POV-
“Nak, apa tidak sebaiknya kamu pulang dan beristirahat?”
“Tidak usah sus, aku tidak lelah”
Iya, aku tidak akan pernah lelah menemaninya. Semua ini juga kesalahan ku. aku yang membuatnya begini. Aku yang meninggalkannya. Tapi aku berani bersumpah aku sangat mencintainya dan tidak akan pernah meninggalkannya kalau saja orang tuanya menyetujui hubungan kami.
Sudah jadi kegiatan rutin bagi ku usai bekerja aku langsung kesini. Tentu saja tanpa sepengetahuan orangtua Minho shi. Aku tidak akan bisa jika kedua orang tuanya melarang ku menemui Minho.
***
Tokyo, Jepang…

-Leeteuk POV-
Aku harus menemui Donghae. Aku bingung mencari pakaian wanita. Ah~ aku memang tidak ahli dalam hal ini.
*bruk!*
Seseorang menabrak ku.
“Mianhe~” ucapnya. Dia seorang yeoja yang terbilang cantik. Meski aku tidak begitu tertarik. Ya, aku sudah mempunyai Taeyeon. Jadi tidak ada alasan bagi ku untuk menyebut gadis-gadis lain jauh lebih cantik darinya.
“Gwaenchana” jawab ku singkat. Bukan karna sombong, tapi aku terburu-buru.
*kretek!*
Sesuatu pecah dilantai dan itu adalah HP KU!! Omo!! Bagaimana ini?! HP sangat penting dalam pekerjaan ku!! ah~ bagaimana aku menghubungi member Super Junior dan pihak SM Entertainment?? Bagaimana ini?!

-Yoona POV-
Rasanya aku menginjak sesuatu.
*kretek!*
Omo!! HP namja itu terinjak!!!! Aku harus bagaimana?! Ah…!! Babo!! Aku tidak melihat HP sebesar itu!! Babo!
“Mianhe~ mianhe! Mian~” kali ini aku nyaris bersujud dihadapannya.
“Ah~ humph~ gwaenchana”
Dia tampak memelas dan sedih. Aku baru saja merusak sesuatu yang penting baginya. Dia tidak akan bisa menghubungi orang-orang terdekatnya. Ini salah ku!
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”

-Leeteuk POV-
“Aku berjanji akan menggantinya besok. Bisa beritahu nama mu?”
Aku tidak bisa protes dan marah padanya. Karena wajahnya tampak sangat menyesal.
“Leeteuk”
“Bisa aku tahu dimana alamat mu?”
“xxxxxxxxx”
“Arigatou~”
“Tidak usah sungkan, Aku juga orang Korea. Mianhe~ aku sedang buru-buru”
Ya, memang aku sedang terburu-buru. Hari ini aku tidak jadi membeli pakaian untuk Taeyeon karena HP ku rusak dan aku tidak bisa menghubungi Donghae. Jadi ku putuskan segera pulang agar Taeyeon tidak terlalu lama menunggu ku.

-Yoona POV-
Dia benar-benar terburu-buru atau marah pada ku? aku tidak mengerti!
Rupanya dia orang Korea juga, akhirnya aku menemukan orang Korea juga. terlebih lagi dia seorang namja yang tampan dan manis.
***
-Taeyeon POV-
Apa aku tidak merepotkan oppa ya? Dia bersusah payah mencari uang untuk membiayai terapi ku agar bisa kembali berjalan. Dia terlalu baik untuk ku. kenapa aku sampai tidak menyadari rasa sukanya pada ku sejak dulu? Ah~ aku terlalu babo! Sebentar lagi dia akan pulang, aku sudah memesan makanan Korea. Sesekali aku ingin kembali menikmati makanan khas negara kami.

*ting tong!*
Taeyeon memutar ban kursi rodanya dan membukakan pintu. Disana tampak Leeteuk yang kelelahan namun tetap tersenyum. Dia mencium kening Taeyeon.
“Aku pesan makanan Korea”
“Ne? wow! Bagus sekali! Sudah lama kita tidak makan itu”
“Oppa, apa tidak sebaiknya kita kembali ke Seoul?”
“Tidak! Kita akan disini sampai kau bisa kembali berjalan”
“Tidak perlu. Aku hanya merepotkan mu”

-Leeteuk POV-
Kenapa dia bicara seperti itu? Aku tidak pernah merasa direpotkan olehnya. Alasannya karena aku terlalu mencintainya dan ini buat aku jadi lebih berarti dimatanya.
“Sama sekali tidak. Kau bersama ku maka kau tanggung jawab ku”
Ya, akan ku lakukan segalanya agar dia bisa kembali tersenyum dan ceria seperti dulu.
“Oppa, kau terlalu baik untukku”
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”

-Taeyeon POV-
“Taeyeon, kau terlalu berharga untuk ku”
Selalu… semua ucapannya menyejukkan hati ku dan membuat ku jauh lebih berarti dalam hidup. Aku sekarang tahu dimana letak kebahagiaan ku. saat bersama Leeteuk oppa, disanalah letak kebahagiaan ku. tanpa sadar aku meneteskan air mata dan oppa memelukku. Terasa hangat dan nyaman tiap bersamanya. Selalu begitu. Aku mengerti arti kehadiran sebuah cinta yang tulus setelah berada disisinya. Gomawo oppa.
***
-Sooyoung POV-
Cuaca hari ini cukup cerah. Mungkin aku bisa minta oppa untuk menemaniku jalan-jalan diluar sebentar usai dia pulang dan istirahat nanti. Sebelum itu aku akan memasak untuknya. Aku akan mengecek persediaan dikulkas dulu.

*ting tong*
Sooyoung keluar dapur dan membuka pintu depan. Ia terkejut mendapati seorang namja yang wajahnya ditutupi dengan rangkaian buket bunga yang besar. Setelah bunga itu diberikan padanya ternyata namja itu adalah Donghae.
“Tadaima~”
“Kaerimasu”
Keduanya saling tatap lalu tersenyum geli. Donghae masuk lalu melepaskan sepatunya, ia berbaring disofa.
“Oppa, aku kedapur dulu. Mau menyiapkan makanan”
Sooyoung langsung kembali ke dapur meninggalkan Donghae.

-Donghae POV-
Omona! Dia selalu saja membuat ku malu. Aku malu karena wajahnya yang cantik dan terus begitu hingga mampu buat ku tersipu. Dia ini yeoja pertama yang sanggup membuat hati ku tergerak. Ahh~ kata-kata umma lagi-lagi terngiang-ngiang ditelinga ku.
Bagaimana bisa disaat seperti ini aku bilang padanya soal umma yang meminta ku segera menikahinya? Ah~ aku bingung dan malu. Saat ini Sooyoung memang mau tinggal bersama ku. Tapi apakah dia mau bersama ku seumur hidupnya?

Sooyoung selesai memasak dan kembali keruang tengah. Disana ada Donghae dengan wajah memerah dan memikirkan sesuatu yang membuatnya tampak pusing.

-Sooyoung POV-
Ada apa dengannya? Wajahnya bersemu begitu sih? Apa dia memikirkan yang aneh-aneh? Semoga saja tidak. Aku takkan memaafkannya jika ada yeoja lain yang merebut hatinya dari ku. karena aku terlanjur mencintainya.
“Oppa~ makan malam sudah siap”
Dia tampak lelah dan sedikit kurus. Apa aku kurang merawatnya? Aku akan lakukan yang terbaik agar dia tidak bisa berpaling dengan yang lain. Hwaiting!

-Donghae POV-
Ah~ wajah ku pasti memerah. Dia memasak untuk ku? ahhh~ rasanya aku benar-benar ingin menikahinya dengan segera. Tapi aku takut dia menolah ku.
“Gomawo” jawab ku singkat.
Jujur saja umma membuat ku memikirkan soal pernikahan terus. Ah menyebalkan!
***
Rumah sakit…
Minho masih koma. Yuri terus menjaganya dengan baik. Ia tidak tahu kalau ummanya Minho mengetahui hal ini.
“Aku akan biarkan dia” ucap wanita paruh baya itu saat membesuk dan mendapati Yuri didalam bersama anaknya yang terbaring. Tersirat dari wajahnya kalau dia tidak menyukai Yuri. Lalu kenapa dia membiarkan Yuri merawat putranya? Entahlah.

-Yuri POV-
“Minho shi~ aku bawakan buah-buahan. Ah~ kau mendengar ku kan? Aku yakin sekali! Minho, hari ini aku bekerja dengan baik. Pihak manajemen berkali-kali memuji kami. Menyenangkan sekali. Yang lain juga merindukan mu. Bagaimana dengan mu? Apa kau tidak merindukan kami disini? Apa kau sudah melupakan ku? ku mohon sadarlah”

Lagi-lagi Yuri meneteskan air matanya. Ia menggenggam tangan Minho. Ia tidak tahu kalau Minho memang mendengarnya dan mencari jalan pulang.

-Minho POV-
Aku dimana? Semuanya serba putih. Aku mendengar suara noona tapi aku sendiri tidak tahu dia dimana. Aku tidak mengerti, sebenarnya aku ada dimana? Aku ingin kembali tapi aku tidak tahu jalannya. Argh~ Yuri noona.
***
 
Template Design By:
SkinCorner