Dihari yang sama…
-Jessica POV-
Aku harus menemui Taemin untuk pamit sebelum aku pergi untuk SM Town live dibeberapa Negara. Aku akan mengirimkannya SMS. Humph.. selain itu bagaimana kalau aku menghabiskan hari ini dengannya. Pasti menyenangkan. Aku segera berkemas untuk menemui Lee Taemin.
-Taemin POV-
Noona mengajak ku bertemu. Aku akan menunggunya dihalte seperti biasa. Aku tidak akan membiarkan noona ku menunggu.
-Siwon POV-
Hari ini Taeyeon meminta ku untuk menemuinya. Baiklah akan ku lakukan. Lagipula hari ini aku sedang tidak ada kerjaan.
-Taeyeon POV-
Aku akan menemui Siwon oppa. Hari ini aku dapat kabar gembira. Aku diterima diSM Entertainment dan akan memulai debut ku bersama Girls Generation diSM Town nanti. Menyenangkan sekali.
Seperti biasa. Taemin selalu tiba lebih dulu dibandingkan Jessica. Sementara itu dalam perjalanan Jessica bertemu dengan Siwon.
-Siwon POV-
Eh? Jessica? Diakan member So Nyu Shi Dae. Berarti dia juga akan pergi dalam waktu yang cukup lama. Lebih baik aku mengajaknya jalan-jalan sebentar sebelum bertemu dengan Taeyeon. “Jessica” tegur ku padanya.
-Jessica POV-
Heh? Dia lagi? Aku sudah terlalu bosan bertemu dengannya. Sikapnya pada ku selalu saja aneh. Kadang suka memelukku seenaknya. Mau apalagi dia kali ini. “Stop! Jangan dekati aku lebih dari itu”. Dengan segera aku menciptakan jarak dengan Siwon. “Jessica, aku hanya ingin bicara sebentar saja dengan mu” ucapnya. Aku teringat Taemin yang mungkin kini sudah menunggu ku, “Tidak bisa oppa! Aku harus menemui seseorang, saat ini aku sedang sangat terburu-buru dan sibuk”. Aku harus segera menghindarinya. Namun dia menarik tangan kanan ku. Rasanya sakit sekali, genggamannya begitu kuat.
-Siwon POV-
Dia akan pergi dalam jangka waktu yang lama. Aku tidak akan bisa melihat Shin Hye ku lagi. Aku tidak bisa kehilangan dia untuk yang kedua kalinya. “Jessica, bisakah kau mendengarkan penjelasan ku?” aku akan jujur padanya. “Oppa~ lepaskan aku! Aku harus pegi sekarang!” dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman ku.
*tes! Tes!*
Hujan turun dengan derasnya…
Jessica terkejut lalu menutupi kepalanya dengan tas mungilnya. Siwon langsung melepaskan jasnya dan melindungi Jessica dengan jasnya itu. Siwon membawa Jessica kebawah pohon yang rindang.
-Jessica POV-
Aku harus bagaimana? Taemin pasti sudah menunggu ku sejak tadi. Aku akan pergi menyusulnya! Ya aku harus melakukan itu. “Oppa~ mianhe. Aku harus pergi. Aku tidak ingin dia menunggu ku lebih lama lagi.
Bukannya membiarkan Jessica pergi, kali ini Siwon langsung memeluknya dengan erat. “Sebelum kau pergi, biarkan seperti ini beberapa saat saja. Dan dengarkan aku!” Siwon masih bersikeras dengan keinginannya. “Oppa~” Jessica berusaha untuk berontak, namun Siwon memintanya diam dengan meletakkan telunjuknya dibibir Jessica.
“Aku tahu kamu benci akan sikap ku yang suka memelukmu seenaknya saja. Mianhe~ aku tidak bermaksud untuk melakukan hal-hal aneh pada mu. Sejak awal melihat mu, aku teringat akan Shin Hye. Kekasih ku yang meninggal tahun lalu. Hubungan kami dilarang oleh ayah ku hanya karna dia seorang gadis biasa. Saat aku dipindahkan ke Amerika, rupanya dia menyusul ku dan mengalami kecelakaan. Dia sempat koma, namun tak seorang pun yang memberitahu ku akan hal itu”.
Kali ini Siwon mulai melunak. “Oppa~ dia adalah dia. Dan aku ini Jessica, bukan Shin Hye mu. Oppa~ buka mata mu”.
“Tapi aku mencintai kalian!”
“Oppa~ yang kau cintai bukan kalian ataupun aku. Tapi dia! Shin Hye mu”
“Tappii…”
“Oppa! Lepaskan aku!”
Namun Siwon tidak melepaskannya malah mencium bibir Jessica. Gadis itu terkejut lalu terdiam sesaat. Saat dia sadar, dia langsung mendorong Siwon mundur.
“Oppa!!!!! Kau benar-benar keterlaluan”
Tanpa pikir panjang lagi, Jessica berlari ditengah hujan yang deras.
-Siwon POV-
Bodoh!! Apa sih yang aku pikirkan tadi?! Aku melakukan hal yang tidak seharusnya. Dia berlari sambil menangis. Aku ingin melindunginya namun kaki ku terasa berat untuk melangkah.
***
Sementara itu…
-Taemin POV-
Noona lama sekali. Aku sudah satu jam setengah berada disini. Hujan semakin deras. Apa dia baik-baik saja. Apa dia kehujanan terus pulang dan jatuh sakit? Noona, kenapa kau tidak memberikan kabar apa-apa pada ku? Hati kecil ku yakin kalau hari ini kau akan datang menemui ku. Pasti datang menemui ku. Baiklah, aku akan menunggu hujan ini reda jika kau tetap tak datang, aku akan tetap menunggu mu sampai kau memberikan kabar pada ku. semoga kau baik-baik saja.
-Taeyeon POV-
Oppa~ kau dimana? Apa mungkin oppa lupa janjinya untuk menemui ku hari ini? Hujan semakin deras. Aku tidak mengerti kenapa kau tidak kunjung tiba. Sudah dua jam aku berdiri mematung disini. Aku benar-benar ingin bertemu dengan mu Siwon oppa.
***
-Jessica POV-
Apa yang dia pikirkan?! Kenapa dia sealalu saja bersikap seenaknya? Memperlakukan aku seolah aku ini barang milinya.
Jessica terus berlari untuk menemui Taemin. Hujan terus turun dan semakin deras. Jessica sudah tidak lagi memperhatikan sekelilingnya. Ia semakin dekat dengan halte. Kini dia bisa melihat Taemin yang tertidur dalam duduknya. Jessica langsung mendekati Taemin dan memandang wajah damai yang sedang tertidur itu. Dia terisak pelan. “Mianhe~” lirihnya. Jessica duduk dilantai halte yang basah dan kotor. Taemin membuka matanya perlahan. “Noona?!”. Dia langsung membantu Jessica berdiri. Tubuh gadis itu bergetar hebat karna tangisannya.
-Taemin POV-
Ada apa dengannya? Dia tiba basah kuyup, kotor dan menangis. Aku semakin khawatir. “Noona? Apa noona baik-baik saja?”. “Ne~” hanya itu yang keluar dari bibirnya. Hati ku tergerak melihatnya menangis. Tanpa sadar aku mendekapnya dalam pelukkan ku. aku tahu pasti saat ini dia sangat kedinginan dan sedih. Jadi ku biarkan dia menagis dalam pelukkan ku.
-Jessica POV-
Taemin memelukku. Rasanya begitu hangat meski aku tahu sekujur tubuh ku basah kuyup. Ada rasa bersalah dalam hati ku, aku membiarkannya menunggu ku lama sekali. Sekarang aku tahu, hanya dia yang bisa menghangatkan hati ku. Hanya dia.. Lee Taemin.
-Taemin POV-
Pandangan mata mengajariku akan segalanya..
Tentang kehidupan dan warna warninya..
Tentang alam dan keindahannya..
Tentang segalanya yang ada dengan penuh cerita..
Pandangan mata membuatku melihat…
Melihat indahnya kehidupan..
Melihat manusia dan makhluk hidup lain..
Melihat kamu..
Mata pun mengajarkan pada hati..
Untuk ingin mengenalmu..
Untuk ingin menyukaimu..
Bahkan bisa untuk mencintaimu..
***
Ditempat lain…
-Leeteuk POV-
Ahh… umma meminta hal yang aneh-aneh lagi. Hujan-hujan begini aku harus membelikan pesanan umma ditoko dekat taman pusat kota. Agak malas sih. Dari pada naik mobil pribadi ku, lebih baik aku coba untuk menikmati hujan dengan berjalan kaki.
-Taeyeon POV-
Siwon oppa tidak akan menemui ku. tampaknya tidak akan pernah. Lebih baik aku pulang saja.
Dalam perjalanan, Leeteuk melihat Taeyeon yang berjalan ditengah hujan. “Taeyeon? Sedang apa dia ditengah hujan begini? Aku harus kesana”.
-Taeyeon POV-
Kepala ku mulai pusing. Oppa~ aku mau kau datang menolong ku. Oppa~ kenapa kau tidak kunjung datang.
Tepat saat itu ada mobil yang melaju dengan keepatan tinggi. Leeteuk langsung berlari kearah Taeyeon dan melepaskan payungnya. “Taeyeooonnnn!! Awaaaasss!!”. Rupanya Taeyeon sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Dan akhirnya mobil itu menabraknya dengankeras. Darah segar bercampur dengan air hujan dijalan raya itu. Leeteuk berlutut didepan gadis yang selama ini dicintainya.
-Leeteuk POV-
Dia tertabrak didepan mata ku. Taeyeon yang selama ini aku coba untuk lindungi. “Taeyeon, kuatkan diri mu”. “Siwon oppa~” hanya itu yang keluar dari mulutnya dengan suara yang lirih. Aku harus mencari taksi dan membawanya kerumah sakit.
Orang-orang berkerumunan dijalan. Leeteuk membawa Taeyeon yang sekarat kerumah sakit. Siwon melupakan janjinya kepada Taeyeon dan hanya meratapi penyesalan sikapnya atas Jessica. Sedangkan Jessica pingsan dalam pelukkan Taemin.
***
Rumah Sakit…
Soyoung dan Yuri datang kerumah sakit dengan terburu-buru setelah mendapat kabar kalau Jessica masuk rumah sakit. Donghae juga datang bersama Minho.
“Bagaimana ke adaan onnie?” Yuri menangis dan langsung menghampiri Taemin. Soyoung berusaha menenangkannya. “Aku tidak tahu noona” Taemin tampak merasa bersalah. “TAPI KAU BERSAMANYA!!” Yuri langsung memukul bahu Taemin.
Minho menata Yuri sekilas. Donghae yang seharusnya hari ini mendekati Soyoung, mengurungkan niatnya. “Tenang ya, onnie tenang” Soyoung menepuk-nepuk bahu Yuri pelan. Beberapa saat kemudian Kyuhyun juga tiba dirumah sakit. “Apa yang terjadi dengan Jessica? Ah ya, Kyuhyun imnida”. Dia berkenalan dengan semua yang ada disana. “Belum tahu, dokter belum bilang apa-apa” Soyoung yang menjawabnya.
-Taemin POV-
Semua salah ku! Salah ku! Andai saja aku menghubunginya dan bilang kalau dia tidak perlu menemui ku ditengah hujan. “Lee Taemin, ini bukan salah mu” Donghae hyung mencoba untuk menyemangati ku. “Hyung…”
-Yuri POV-
Benar kata Sooyoung, aku harus tenang. Semua ini bukan kesalahan pemuda itu sepenuhnya. Donghae oppa memanggilnya Taemin? Apakah dia pemuda yang selalu diceritakan onnie?
Beberapa saat kemudian dokter keluar…
“Bagaimana keadaannya dokter?” Sooyoung langsung bertanya pada dokter tersebut. “Dia dalam kondisi kritis dan lemah akibat terlalu lama dibawah hujan. Selain itu sepertinya dia sedang mengalami tekanan masalah”. Dengan segera dokter itu pergi untuk memeriksa pasien yang lain. Taemin merosot kelantai. “Noona~ noona~ mianhe” ia meneteskan air matanya. Donghae membantunya berdiri. “Taemin ini bukan salah mu. Maafkan aku kalau tadi aku sudah marah-marah pada mu” Yuri akhirnya menyadari kesalahannya. “Dimana Leeteuk hyung?” Donghae menyadari ketidak hadiran orang yang satu itu. “Mungkin dia sibuk” sahut Kyuhyun.
***
Disaat yang sama…
Rumah sakit yang sama…
Seohyun ditemukan oleh orang tuanya dalam keadaan pingsan bersimbah darah dikamarnya.
Dia langsung dilarikan kerumah sakit dan masuk dalam UGD. Kyuhyun dan Donghae membeli makanan untuk yang lain. Seharusnya mereka berpapasan namun saat Seohyun dan kedua orang tuanya lewat, Kyuhyun sibuk membetulkan tali sepatunya.
“Dokter tolong putri kami dokter”
“Tenang Nyonya. Kami akan melakukan yang terbaik”
“Dokter, sembuhkan anak kami dok”
“Kami akan mencoba semaksimal mungkin. Tuan dan Nyonya harap tenang ya”
Kyuhyun berdiri dan membetulkan pakaiannya. “Yuk hyung! Kita jangan sampai membuat yang lain menunggu”. Donghae menatap kedua orang tua itu. “Hyung kenapa?” Kyuhyun menatap heran. “Tidak. Tadi ada pasien yang masuk dan orang tuanya sangat mengkhawatirkannya. Tampaknya sangat parah” Donghae menjawabnya. “Oh.. ya sudah hyung, mari pergi” Kyuhyun mengajak Donghae bergegas.
***
Disaat yang sama dan rumah sakit yang sama…
“Pasien kehilangan banyak darah dan dalam keadaan sangat kritis” dokter menyimpulkan demikian, Leeteuk memandang gadis yang dicintainya terbaring dikasur rumah sakit. “Apa persediaan darah dirumah sakit ini habis dok?”.
“Tidak. Masalah itu sudah selesai. Hanya saja sekarang dia dalam keadaan koma”
“Koma?”
“Iya, akibat benturan keras dikepalanya”
“Dokter, tolong sembuhkan dia”
“Lebih baik kita sama-sama berdoa untuk kesembuhannya”
Dokter keluar. Leeteuk menggenggam tangan Taeyeon. “Apa saat ini kau bisa mendengar oppa mu ini? Kau tahu? Melihat keadaan mu seperti ini mebuat ku serasa ingin bersama dalam sunia mu saat ini. Aku sangat mengkhawatirkan mu. Jika kau tersesat disana, ikuti asal suara ku. Ku mohon jangan tingggalkan aku. Berjuanglah untuk sembuh. Taeyeon, joahe~”.
***
Enam bulan kemudian…
Di dua tempat yang berbeda…
-Taemin POV-
Rasanya sulit dipercaya, akhirnya aku memiliki noona ku tercinta. Mulai hari ini dan seterusnya dia sepenuhnya akan jadi milik ku. Aku akan menjaganya sebaik yang aku bisa.
“Taeeemmmiiinnnnniiiiiiiieeee!! Kau lama sekali!! Apa kau ingin Jessica menunggu mu sampai keriput hah?!” Donghae membuka pintu kamar Taemin yang sibuk mempersiapkan batinnya. “Hyyuuungg…” Taemin tampak pucat. Minho ikutan masuk, “Hyung dan… Taemin? Ada apa dengan lutut mu?”. “Ah.. Minho hyung, Donghae hyung aku benar-benar gugup” Taemin memegangi lututnya yang gemetaran. Donghae mendorongnya keluar dan memasuki mobil. “Ppali! Ppali!” Leeteuk meneriaki mereka agar bergegas.
Sementara itu…
-Jessica POV-
Hari ini adalah hari yang paling bahagia untuk ku. mulai hari ini dan seterusnya aku tidak akan pernah sendiri lagi. Dalam setiap hari ku akan selalu ada Taemin. Dari aku mulai membuka mata ku dipagi hari sampai malam saat aku menutup mata ku karna lelah.
Sooyoung membantu Taeyeon mendorong kursi rodanya. Setelah sadar dari komanya selama 5 bulan, Taeyeon dinyatakan lumpuh dan kini memakai kursi roda. “Kau tampak cantik” puji Taeyeon dengan tulus. Jessica tersenyum dan meletakkan kepalanya dipaha Taeyeon, “Gamsahamnida onnie”. Yoona dan Sunny memasuki ruangan tersebut. “Onnie!! Aku mau juga segera memakai gaun seperti itu!” Sunny tersenyum senang dan sedikit manja. Tiffany meledek Sunny “Tidak bisa! Kau masih anak-anak”. Semuanya tertawa mendengar ucapan Tiffany. “Onnie, Kyuhyun akan datang telat. Dia ingin pergi kepemakaman Seohyun” Yuri memberitahunya. “Tidak apa, dia masih belum bisa melepaskan gadis itu” Jessica menatap yang lain dengan sedikit sedih. “Bagaimana usai acara ini kita berdoa dipusaranya?” usul Hyoyeon. “Ide yang bagus!” yang lain menyetujuinya.
***
Pemakaman…
-Kyuhyun POV-
Aku harus bertemu dengan Seohyun untuk menyampaikan kabar gembira ini. Jessica akan menikah hari ini dengan Taemin. Seharusnya aku menghadirinya bersama mu.
Kyuhyun menaburkan bunga dimakam Seohyun. Dia juga meletakkan karangan bunga yang dikemas dengan cantik. “Seharusnya aku memberikan mu bunga ini saat kencan kita waktu itu. Tapi kau menghilang begitu saja”. Kyuhyun masih menyesali kesalahannya dirumah sakit enam bulan yang lalu.
Kilas balik enam bulan yang lalu…
“Nyonya, putri kalian sadar. Kalian bisa menemuinya”
“Gamsahamnida”
Dengan segera keduanya masuk kekamar rawat putri mereka, Seohyun. “Umma… Appa… bisa tolong panggilkan Kyuhyun oppa agar menemui ku hari ini?”. Gadis itu tampak pucat sekali. “Ahh.. pria yang selalu kau bicarakan pada kami nak? Mana HP mu? Biar Umma yang menghubunginya” wanita paruh baya itu menatap anaknya dengan penuh kasih sayang. “HP ku ada pada appa” sahutnya pelan.
“Appa sudah menghubunginya tapi nomornya tidak aktif” pria paruh baya itu menatap putrinya dengan penuh simpati. Seohyun tampak kecewa, “Bisa ambilkan kertas dan pena? Aku akan menulis surat untuknya. Aku takut waktu ku tidak akan cukup lagi appa”. “Jangan bicara seperti ini Seohyun” wanita itu memeluknya. Seohyun pun menulis surat untuk Kyuhyun dan satu jam kemudian Seohyun menghembuskan nafas terakhirnya.
Rupanya hari ini bateray HP Kyuhyun lowbat sehingga HPnya mati. Setelah dia menyalakan HPnya ada banyak panggilan massuk dari nomor yang tidak dikenalnya. “Hyung, bisa pinjam HP mu untuk menghubungi nomor ini?” Kyuhyun meminjam HP Donghae. Donghae memberikkannya dengan iklhas. Ternyata dia tersambung pada orang tua Seohyun dan mereka meminta Kyuhyun menemuinya.
Kembali kemasa sekarang…
Kyuhyun membuka surat yang selalu disimpan didompetnya dengan baik. Ia membacanya dalam hati…
Dear Kyu oppa
Mianhe oppa~
Hari itu aku tidak bermaksud merepotkan mu dan meninggalkan mu. Penyakit leukemia ku kambuh. Aku tidak ingin oppa khawatir karna darah yang berceceran dimana-mana. Jadi aku putuskan untuk pulang. Aku bukannya kesulitan dalam hal keuangan, aku bekerja menjadi badut karna aku ingin menikmati sisa waktu ku bersama anak-anak.
Apa oppa tahu impian ku?
Aku ingin sekali memiliki suami yang menyayangi ku dan kami hidup bahagia dengan anak-anak kami. Oppa~ aku juga selalu memperhatikan mu sejak awal. Aku tahu oppa melukis ku. Saat itu aku terlalu malu untuk mengakui kalau aku menyukai mu.
Oppa setelah oppa membaca surat ini, mungkin aku sudah tidak ada lagi didunia ini. Aku memang terlambat mengucapkannya. Tapi aku ingin oppa tahu perasaan ku. Aku akan terus membawa kebahagian ku didunia ini yaitu saat terakhir kita bersama ditaman bermain itu. Oppa ku mohon ikhlaskan aku dan berbahagialah demi aku. Gantikan lah aku menatap dunia ini oppa.
Oppa joahe~
Oppa saranghae~
^Seohyun^
Kyuhyun pertama kali meneteskan air matanya karna cinta. Dan pertama kali juga baginya mencintai seorang gadis sedalam ini.
***
Siwon baru saja kembali ke Korea dari perjalanannya ke Singapura. Ia kembali karna mendengar kabar kalau Jessica akan menikah dengan Taemin.
Tempat acara pernikahan Taemin dan Jessica…
Semua sudah tiba ditempat, termasuk Kyuhyun. Wartawana media massa sudah bersiap-siap meliput acara ini sejak tadi. “Hyung~ aku yakin kalau hari ini noona sangat cantik sekali” Taemin menatap Donghae, Leeteuk, Minho dan Kyuhyun bergantian. “Ah.. bagi mu sama saja! Dimata mu Jessica akan selalu terlihat cantik” lagi-lagi Donghae menggodanya. Semua tertawa melihat wajah Taemin yang memerah. “Oppa! Kalian sudah tiba?” Yuri menyambut mereka. Minho tampak bersemu didekatnya. “Sudahlah~ lebih baik kalian bersama kan? Kapan nyusul Taemin?” lagi-lagi Donghae menggoda adik-adiknya. Minho langsung salah tingkah. Yuri tersenyum melihat tingkahnya. “Kau membuat ku malu hyung!” Minho mulai menggerutu. “Hyung sendiri kapan menyusul ku? kan sudah ada Sooyoung?” Taemin mengucapkannya tanpa maksud tapi sukses membuat Donghae bersemu merah jambu. Minho berhutang budi pada Taemin. “Ahhh sudahlah! Leeteuk hyung, kenapa kau tidak bilang saja kalau kau menyukai Taeyeon?” Donghae lagi-lagi melancarkan aksinya. Leeteuk menjitak kepala Donghae “Aku baru akan bilang usai acara! Tapi kau mengacaukan semuanya!!!!”. Akhirnya mereka duel jitakkan ditempat itu.
Jessica keluar, semua terpana…
Lagi-lagi si iseng Donghae beraksi, “Ommoooo!! Noona neomu yebbeo, kayaknya itu suara hati Taemin deh! Kedengaran tuh!”. Kali ini Taemin tak lagi semerah tomat tapi lebih dari itu. Semuanya tertawa. Namun kebahagiaan itu diinterupsi oleh kehadiran Siwon.
“Jessica~”
Semuanya terdiam. Siwon mendekati Jessica. Donghae dan Leeteuk langsung padang pose waspada. Minho menepuk bahu Taemin pelan, “Calm down”.
“Siwon oppa~”
“Apa kau serius melakukan semua ini?”
“Siwon oppa, dengar aku baik-baik. Jika 50 tahun kemudian kita bertemu kembali, lebih baik Siwon oppa berbalik dan pergi saja. Karna 50 tahun kemudian aku akan tetap mencintai Lee Taemin”
Semua menatap Jessica, Siwon dan Taemin bergantian. “Baiklah, aku mengerti. Semoga bahagia” Siwon tersenyum tulus. Sekilas dia memandang Taeyeon. “Mianhe~” Siwon pun pergi. Taemin menggenggam tangan Jessica erat.
Leeteuk tersenyum kepada Taeyeon, “Jika kau masih mencintainya. Panggil dia. Aku yakin dia akan belajar mencintaimu tak peduli betapa pun sakitnya aku”. Taeyeon memegang tangan Leeteuk, “Aku sudah tahu siapa bintang yang selalu bersinar terang dalam malam ku. Aku akan tetap bersamanya agar bintang it uterus menerangi hati ku, oppa… saranghae~”.
Minho menatap Yuri, “Mianhe~”. Yuri tersenyum “Ne~. Apa pun yang terjadi ternyata tidak bisa menghapuskan rasa cinta ku pada mu”. Minho tersenyum bahagia, “Aku akan selalu bersama mu”.
Donghae menatap Sooyoung dengan bingung, “Ehh~ eh~”. Sooyoung menahan tawanya melihat sikap Donghae, “Oppa mau bilang apa?”. Donghae makin salah tingkah, “Aku tidak bisa seromantis mereka tapi aku benar-benar sangat ingin mengenal mu lebih jauh ehm… aku menyukai mu sejak awal kita bertemu. Ehmm… cinta pada pandangan pertama”. Sooyoung tertawa kecil, “Oppa, kau sungguh tidak romantic”. “Saranghae~” Donghae mencium kening Sooyoung.
Kyuhyun tersenyum menatap pasangan-pasangan didepannya. “Aku bahagia melihat kalian… sangat bahagia. Seohyun? Apa kau juga bahagia disana?”. Sunny menyadarkannya dari lamunan, “Oppa… sudahlah. Bisakah oppa tersenyum hari ini untuk Jessica onnie?”. Kyuhyun akhirnya tersenyum dan mengusap kepala Sunny.
And Love Never End… ♥♥
---END---
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
asli , aku nangis bacanya :') daebak!!
terus dikembangin ! hwaiting !! <3
annyeong... new reader here...
:)
bisa req ff kyuhyun ama taeyeon ga????
kamsahamnida
*deep bow
Post a Comment
Hai.. Selamat datang di Aoi World. Silahkan tinggalkan komentar kalian^^