Thursday, December 23, 2010

(Fanfiction (FF) Part 2 : Jellyfish Edition

ISTIRAHAT

Seperti biasa, suasana kantin padat akan pelajar yang baru saja diperas otaknya atau dijejalkan berbagai ocehan guru mengenai berbagai macam ilmu. Anak-anak JellyFish bingung mencari tempat untuk makan.
Tian : (memanfaatkan tingginya untuk mencari tempat)
Aria : (memanfaatkan ke-cool-annya untuk menyingkirkan orang yang memadati kantin)
*lirik.. lirik.. tengok.. tengok.. ngoookkk..*
Akhirnya ditemukan tempat yang berada ditengah kerumunan dan strategis untuk tebar pesona. Satu per satu mereka duduk.
Aria : (mengelap kursi untuk Bio dengan tissue)
Bio : (tersenyum manis) makasih yah
Iru : (Cari perhatian) Bio mau makan apa nih?
Bio : (mikir) gak tau deh. Aku bingung.
Tian : (ikutan) enakkan yang ini
Bio : (mempertimbangkan) hm.. gimana ya?
Aria : (menoleh) boleh juga tuh! Yan, pesen 2, sekalian ama gue.
Tian : (protes) ngapa jadi gue yang mesen?
Iru : Kan lo yang nawarin
Tian : (pergi memesan makanan)
Taku : (datang dengan tangan penuh makanan)
Ryo : huaa… Taku makannya banyak yah? Tapi kan gak higienis.
Taku : (tersenyum) udah higienis kok Ryo. Gue kan masak buat Ryo
Ryo : (senang) makasih ya
Taku : (mengangguk)
Tian : (kembali dengan wajah jutek) nih!
Aria : (meletakkannya didepan Bio) ini buat kamu
Bio : makasih yah
Tian : *grok!* (nyaris menelan mangkok)
Iru : (melirik dengan tatapan membara)
Ryo : (menarik lengan baju Tian pelan) Tian gak makan?
Tian : (nengok) gak nafsu!
Taku : (bingung) lho? Tian gak boleh gitu. Ntar Ryo-mu ini khawatir
Tian : *bletak* gaje!
Ryo : (bersemu merah) Tian gag mau makan? Beneran?
Tian : (jutek) males
Bio : (menengok kearah Tian) Tian ntar sakit lho! Mau Bio pesenin makanan?
Aria : (kesel) Biarin aja ngapa!
Bio : Hush! Aria gak boleh gitu.
Tian : (lembut) gak usah kok Bio
Bio : (pindah kesamping Tian) Sini, makan sama Bio!
Ryo : (cemburu) Tian makannya sama Ryo aja!
Iru : (ikutan) Bio sama Iru aja sini!
Taku : (udah sibuk makan)
Aria : (kesel) BERISIK! Makan gak nih?
All : (diem)
Taku : (menoleh kearah Ryo) Ryo udah ah. Sini Taku suapin! Ayo sini!
Ryo : (kesel) ya deh! Males sama Tian! Ryo makan sama Taku aja.
Taku : (tersenyum) sini cepetan! Ntar keburu dingin lho!
Ryo : (jutek menatap Tian) Iya, mana? Sini! Ryo mau makan!
Taku : (tersenyum girang) sip! Sini! Buka mulutnya..
Tian : (menatap Ryo)
Bio : (menoleh kearah Aria)
Aria : *@#$%&%#@!~#@$$^%&&*
Iru : (garuk-garuk)
Taku : (membujuk Ryo) ayo manis… mana goanya?? Biar pesawat sendok bisa masuk
Ryo : (teringat kejadian sarapan, kembali mengenang masa romantic dengan Tian)
Tian : (bingung) Ryo marah?
Bio : (heran) Ryo cemburu?
Iru : (masih berusaha) Bio makan sama Iru aja.
Aria : *bletak!* diem Iruhamu!
Iru : (mengusap kepalanya) iya ganas!
Ryo : (berlinang air mata)
Tian : (menepuk bahu Ryo pelan) Ryo kenapa?
Bio : (bingung) Ryo jangan nangis, ntar Bio kasih coklat enak deh
Ryo : (makin mengenang masa indah bersama Tian) Huaaa…. Tian jahat!! Ryo kesel!
Tian : (shock dibilang jahat) Apa salah Tian, Ryo?
Ryo : (marah) Au!
Taku : (mengusap kepala Tian) cup cup cup anak manis jangan nangis ntar gak manis lho!
Ryo : (kesel) abis Tian ngeselin!
Tian : (bingung) emang Tian kenapa?
Bio : (tersenyum) Ryo jangan nangis ya. Semua juga tau kalo Tian ngeselin dan jahat.
*jeder! Gluduk! Gluduk! Jeder! Duar!*
Tian : (terasa tersambar petir, mendengar ucapan sadis dari bibir pujaan hatinya)
Aria : (ikut mendukung) Iya, Ryo sabar aja ya.
Iru : (sibuk) Bio, Iru anak baik kan?
Bio : (tersenyum)
Iru : (serasa di awan-awan dan menari-nari)
Ryo : huaaa…
Tian : (cuek sama Ryo, dia berpaling ke Bio) emang dimata kamu, Tian kayak gitu ya?
Bio : (pasang wajah polos) Bio kan selalu mendukung Ryo
Akhirnya makan siang naas dikantin itu akan menjadi kenangan tersendiri dihati mereka.

HUJAN PULANG SEKOLAH

Tampaknya cuaca sedang tak bersahabat. Selepas jam sekolah, hujan besar diiringi kilat dan gemuruh menghiasi kota Jakarta. Sedangkan mobil mereka harus mendekam dirumah sakit khusus kendaraan. Ke-6 pelajar tampak termenung dibawah halte depan sekolahnya.
Bio : (bingung) Gimana ya pulangnya? Ntar Bio klo keujanan bisa sakit nih!
Aria : Bio gak bawa payung?
Bio : (bingung) Bio lupa bawa. Kirain gak bakal ujan.
Aria : (mengeluarkan payungnya) Ayo! Bio berdua sama aku aja!
Iru` : (panic) Gue ikut!
Aria : *bletak!* gak boleh! Pulang aja sendiri
Iru : (berkaca-kaca) Aria jahat!
Aria : (cuek)
Aria dan Bio pun meninggalkan halte.
Taku : (kesel) kayaknya lama nih
Iru : *krruuukkk* hHeee… Lari aja yuk!
Tian : (khawatir) ntar buku gue basah
Ryo : (khawatir) Ryo gak ikutan. Licin, klo lari ntar jatoh
Taku : (cuek) ya udah si! Ru! aying yok!
Iru : (girang punya temen) sip! Gue join bro!
Keduanya pergi menerjang keroyokan air hujan. Sekarang tinggal Tian dan Ryo yang tampak kaku.
Tian : (memberanikan diri) Ryo?
Ryo : ….
Tian : (mencoba lagi) Ssttt
Ryo : ….
Tian : (frustasi) Ryo ku yang manis masih marah ya?
Ryo : (merah) apa sih??!
Tian : (bingung) abis Ryo gak mao ngomong
Ryo : (kesel) suka-suka gue donk!
Tian : (bingung) Gue minta maaf deh. Ryo jangan marah. Kita kan sahabat sejati, masa marahan.
Ryo : (menoleh ke Tian) Habis Tian udah gak peduli lagi sama Ryo!
Tian : (frustasi) kata siapa sih? Tian ppeduli kok sama Ryo. Buktinya Tian gak ninggalin Ryo
Ryo : Tian janji gak ninggalin Ryo lagi
Tian : (tersenyum) janji. Lagian sapa juga yang mau ninggalin Ryo?
Ryo : (tersenyum)
Tian : Sini Ryo! Biar Tian peluk!
Ryo : (malu-malu)
Tian : (tersenyum) gak papa. Sini!
Ryo : (bingung)
Tian : (gak sabaran, akhirnya maju memeluk Ryo)
Kali ini kembali pada pasangan super mesra kita. Mereka berjalan berdua dibawah satu payung.
Aria : (ragu”) Bio?
Bio : (iseng maen air disepatunya) Apa?
Aria : Sebenernya gimana perasaan Bio sama aku?
Bio : (bingung) maksudnya?
Aria : (ragu”) Yah.. habis, Bio tuh kayaknya gak peduli sama aku.
Bio : (merangkul Aria) kata siapa? Aria gak boleh berfikiran buruk tentang Bio
Aria : Habis Bio kayaknya perhatian banget sama Tian
Bio : (tersenyum) Aria cemburu ya? Itu tanda bagus. Karena Aria masih peratian sama Bio
Aria : (bingung) tapppiiii, apa Bio peratian sama aku?
Bio : *cup* (mencium bibir Aria) Jangan ne-thing lagi yah
Aria : (merah) ya deh. aying a buktinya klo Bio itu beneran aying sama aku?
Bio : (tersenyum nakal) yang tadi belum cukup ya?
Aria : (diam)
Bio : *cup cup cup cup*
Payung pun terlupakan, air hujan membasahi keduanya.
***

PERTANDINGAN SENGIT

Pekan olahraga tiba. Saatnya pertarungan antar SMA. Tim basket pun mengutus anak-anak JellyFish untuk mewakili sekolah mereka. Otomatis pemain intinya adalah Tian dan Aria yang bermanfaat untuk menjadi tembok penghalang tim lawan. Kali ini Ryo bertindak sebagai managernya.
Ryo : (membagikan minuman) ayo semuanya semangat yah!
Taku : (tampaknya mulai muncul benih-benih cinta) Untuk Ryo, apa pun halangannya gue hantam
Ryo : (tersenyum) makasih banyak yah
Tian : (tersenyum) sip manager! Atas nama kusuma bangsa,sekolah dan Ryo. Kita akan menang.
Ryo : (tersenyum manis) Tian berjuang yah *cup* (mencium pipi Tian)
Tian : (balas mencium pipi Ryo)
Ryo : (merah) Makasih yah Tian udah berjuang demi Ryo
Tian : (two tumbs up)
Iru : (melangkah ketengah lapangan)
Aria : (menoleh jengkel) Woi! Cepetan! Lelet amat lo semua!
Tian : (ambil peratian emas) Wahh… berarti Bio juga lelet dong.
Bio : (cemberut)
Iru : (ikutan) Wah.. parah lo Ya! Bio-kan feminine
Aria : (nyengir kuda) eh, bukan itu maksud gue. Pengecualian buat Bio-ku.
Ryo : (menatap kelimanya polos) jadi? Kapan kalian mau main? Lihat kedepan!
Tampaknya tim lawan sudah menunggu mereka terlalu lama. Maklumlah persiapan JellyFish memakan waktu lama. Mari kita intip 2 jam sebelumnya…
Ruang ganti JellyFish amatlah lengkap. Mulai dari aksesoris, lemari pakaian, TV portable, kantong tidur dll. Tampaknya mereka siap” untuk bertanding dengan SMA lawan.
Tian : (milih-milih baju) bingung gue mao pakai apa.
Ryo : (menunjuk baju hitam) itu bagus tuh buat Tian.
Aria : (nongkrong depan rak sepatu) sepatu yang keren yang mana ya?
Iru : (depan kaca) duh nih rambut makin hari makin bagus aja hHee..
Bio : (milih lipstick) bagusan warna apa yah? Pake lipgloss gag ya?
Taku : (heran melihat teman”nya, tapi konsentrasi ngelirik Ryo)
Tepat saat itu Alien, sang pelatih memasuki kamar ganti. Ia terkejut melihat semua anak didiknya.
Alien : *Brak!* Woy! Kalian mau apa sih?
All : (menoleh dengan lugu)
Alien : Mau cosplay?
All : (menggeleng)
Alien : Terus? Mau apa dengan dandanan seperti itu?
Bio : (bingung) mau tanding basketkan?
Alien : (marah) kalian ini! Dimana-mana basket tuh pake saragam! Dan yg penting gak pake dandan!
Akhirnya mereka memakai seragam yang diberikan oleh sang pelatih.
Mari kembali kewaktu sekarang dilapangan…
Aria : (cool) sorry deh. Tadi ada sedikit masalah diruang ganti.
Lawan : Lo pikir udah berapa lama kita nunggu?
Taku : (cuek) palingan lima menitkan?
Lawan : Tanya tuh manager lo!
All : (menoleh ke Ryo)
Tian : Berapa lama Ryo?
Ryo : (berfikir sejenak) kayaknya… satu jam yang lalu deh.
*JEGER!*
All : APAH?!
Aria : (gak percaya) serius?
Ryo : (mengangguk)
All : (menatap lawan)
Lawan : (pasang tampang super sangat sangar)
Taku : (taku”) mau apa kalian
Lawan : (ganas) makan daging panggang
Tian : (bingung) terus apa hubungannya sama kita?
Bio : (mencolek Tian) Yan, kok perasaan Bio gak enak yah?
Aria : (bingung)
Iru : (menyadari) Woi! Kita mao dijadiin daging panggang cuuuyy..
Ryo : WHAT?! LARIIIIIIIIIIIIIIIII………
Akhirnya pertandingan batal. Yang terjadi adalah… mereka sibuk berkejar”an di stadion kursi penonton.
***

HUKUMAN PAGI

Mau tak mau pagi ini para cwo ubur” memulai hukumannya. Seperti yang diteriakan oleh sang satpam lusa lalu. Yaitu menjadi tukang parker harian.
Taku : (kesel setengah mati) Shit!! Apaan nih? Masa pelajar kayak kita disuruh”.
Ryo : (menanggapi dengn polos) Lha? Emang kita selalu disuruh” guru buat belajarkan?
Iru : (tersenyum) Ryo sayang, maksudnya Taku itu disuruh kerja rodi kayak gini nih.
Ryo : (mengangguk)
Bio : (sibuk mikir)
Tian : (caper) Bio kenapa? Kok keliatan bingung? Mau Gue bantuin?
Bio : (menggeleng)
Aria : (menatap pacarnya serius) kamu kenapa? Ada masalah?
Bio : (lagi” menggeleng)
Aria&Tian: *bingung mood-on*
Ryo : (menghampiri Bio sambil menepuk bahunya pelan) Bio, gimana? Bagus gak?
Bio : (menoleh kearah Ryo)
Aria&Tian: (makin bingung karna Bio tetap diam)
Ryo : (tersenyum) Bio suka?
Bio : (rupanya ia memakai headset&melepasnya)
Aria&Tian: *gubrak!*
Bio : (tersenyum) iya, Bio suka. Lagunya keren deh.
Aria : (penyakit moodynya kambuh) BIO!!
All : (menoleh dan menatap wajah Aria)
Aria : (sangar se-sangar”nya)
All : (pasang siaga satu)
Aria : (mengeluarkan tanda” bahaya)
Iru : *niuuu…niuuu..niuuu* (alarm bahaya berbunyi)
Tian : (jaga jarak, takut tiba” ditelen)
Ryo : (pegangan sama Tian, tentunya)
Taku : (siap siaga ancang” kuda” karate)
Bio : (agak takut) Kenapa Ya?
Aria : (serius) Sekali lagi gue Tanya!! Lo suka gag sih sama gue?
Bio : (bingung) eh…
Aria : JAWAB!!
Bio : (makin panic)
Iru : (siaga mengeluarkan taring untuk melindungi sang pujaan hati)
Aria : (secepat kilat tangannya melayang kearah Bio)
All : (seolah melihat gerakan slow motion) aaarghhhhhh…
Aria : *plok!* Ada nyamuk tuh dipipimu (pasang wajah tak berdosa)
All : (tenang sejenak, hampir saja)
*niiiiiiiiiittttt………niiiiiitttttttt…* interusi suara mobil mengganggu. Mobil pink mini hadir ditengah parkiran.
Aria : *priiittt* (meniup peluit dengan pasrah)
Tian : Kiri… kiri… terus… dikit lagi…
Rupanya si Bu Guru seksi kembali hadir.
Bu Guru: (tersenyum manis) Pagi anak”!
Bio&Ryo: (menyambut) Selamat Datang diparkiran
Bu Guru: (heran) lho? Kenapa kalian disini?
Aria : (Jaim) Biasalah, bantu”.
Cwo” menyetujui.
Bu Guru: (kagum) Huaaaa… Kalian anak yang baik yah
Taku : (membusungkan dada) yah, begitulah.
Tian : (ikutan) Bu, kami tidak sanggup melihat orang tua yang kesulitan
Iru : (menyetujui) Betul itu. Hati nurani kami langsung tergerak untuk membantu.
Bu Guru: (makin kagum) Uwow! Saya suka cwo” seperti kalian
Aria : (tebar pesona) kita juga suka tipe wanita seperti Ibu
Bu Guru: (salting) ah masa?
Tian : (ikut memuji) Bener kok. Ibu tuh perfect
Iru : Yup! Sempurna!
Taku : (terpesona) nyaris tanpa celah
Bu Guru: (makin besar kepala) Ah… kalian ini.
Aria : (meyakinkan) kita bica serius lho Bu.
Iru : (ikutan) Yup! Udah pinter, cantik, seksi lagi
Taku : (mesem” aja)
Bu Guru: (jadi salting) Ah… kalian ini bisa aja.
Tian : (menambahkan) yang penting, ibu awet muda.
Aria : Ya! Gak kayak Guru Kimia
Iru : Behhhh.. Jauh…
Taku : (mengamini) betul itu!! Udah tua
Tian : keriput
Aria : galak
Taku : Sadis
Iru : idup lagi.
Taku,Iru,Tian,Aria(F4): nyusahin dah pokoknya.
*Bletak! Dzig! Gedebuk! Gubrak!*
F4 : (bonyok seketika)
Bu Kimia: (berdiri mengerikan disamping mereka)
Bio&Ryo: (pasang wajah kesel)
Bio : rasakan!
Taku : (protes) kok ibu asal pukul sih?
Tian : (mengancam) ibu belum tau klo kita bisa aja ngelapor ke komnas HAM.
Iru : Betul! Tindakan menganiaya pelajarnya sendiri.
Aria : (mengencam) Ibu gag tau siapa ayahnya Bio?? Orang DPR cuyyy..
Bu Kimia: *bletak!*
Bio : *Dzing!* Kamu pikir, Aku mau bantu?? Nggak tuh!
Aria : (melas) kok kamu jahat sih?
Bio : (protes) jahat?! Terus? Apa”an sikap kalian tadi?
Iru : (bersujud) maafin Iru… Dihati Iru Cuma ada Bio kok.
Aria : *bletak!* apa”an sih lo? Deket” Bio segala?!
Iru : Biarkan!!
Bu Kimia: (pasang tampang menyengat) Kalian saya tunggu pulang sekolah dilab Kimia! (pergi)
Bu Guru: (manatap mereka satu per satu) kalian gag papa? Cuma gara muji” Ibu, menyatakan kejujuran. Kalian malah diperlakukan tidak adil!
Taku : Gak apa” kok Bu.
Bu Guru: (mikir sambil tersenyum) kalau gitu, sebagai permohonan maaf, Ibu akan mencium pipi kalian. Gimana?
F4 : (kompak) SETUJUUUU BANGGEEETTT!
Bu Guru: *cup! Cup! Cup! Cup!* (tersenyum) Byeee honies… (meninggalkan lapangan parker)
F4 : (masinh diawan”)
Bio&Ryo: (mulai terbakar api kemarahan)
Akhirnya Bio dan Ryo menyatakan perang dengan F4.
***

MAKIN RIWEHH …

Setelah sekian lama perasaan Tian bertepuk sebelah tangan. Rupanya kali ini dia memanfaatkan ketidak hadiran seorang Aria. Saat jam istirahan Tian membuntuti Bio kemanapun dia pergi. Otomatis yang dibuntuti itu risih.
Bio : (jengkel) Tian ngapain sih??
Tian : (senyam-senyum) jagain kamu.
Bio : (heran) ngapain jaga”? Bio udah gede gak perlu dijaga Tian!
Tian : (masih berusaha) Abis gue khawatir. Takutnya klo meleng dikit ntar ada yang cem-macem ma Bio.
Bio : (mikir) Ah.. masa ada yang berani?
Tian : ye.. sapa tau kan? Terus ngapa gak berani?
Bio : (membayangkan) klo Bio lecet dikit kan Aria langsung dating nolongin Bio.
Tian : (kesel nama saingan disebut) Jadi?! Bagi Bio Aria itu penting?!
Bio : (bingung) Gimana juga diakan pacar-ku.
Tian : (pasang tampang super sangar)
Bio : (sedikit takut) Tian kenapa sih??
Tian : (pasrah) asal lo tau yah.. sebenarnya..
Bio : apa??
Tian : sebenernya dari dulu..
Bio : apa?
Tian : gue..
Bio : ya?
Tian : gue..
*bletak!*
Taku : ngapain lo berduaan ditengah kebon kayak gini?? Ketauan Aria abis lo, Yan.
Iru : (kesel) betul! Apalagi berduaan ma Bio-ku.
Ryo : (menatap miris) Apa yang mau kalian lakuin sih? Ryo kok gag dikasih tau?
Tian : (kesel moment nembak gagal) apaan sih lo pada? Iklan aja!
Ryo : (sedih) jadi, Tian marah sama Ryo?
Taku : (mendukung) iya nih! Gitu aja marah.
Iru : (manas-manasin) jangan-jangan lo mau macem” ama Bio ya?
Tian : *bletak* enak aja lo ngomong
Ryo : (mengenang jani lalu) Tian bohong! Katanya gak mau ninggalin Ryo?! Tapia pa buktinya??
Bio : (rada cemburu) emank Tian janji apa sih sama Ryo? Kenapa gak bilang Bio?
Taku : (heran) ngapa jadi berebut Tian?
Iru : (kesel) gag terima gue, klo mpe Bio suka sama Tian! Gue kan cinta mati ma dia.
Taku : (menyelidiki) ama siapa? Tiannya apa Bionya?
Iru : (mikir bentar) kayaknya dua-duanya juga boleh
Ryo : *bletak!* jangan rebut Tian dari Ryo! Gak terima!
Tian : (masih mempertanyakan masalah janji) emang Tian pernah janji apa?
Ryo : (kesel+sedih) Jahat! Tian yang buat janji tapi Tian juga yang lupain!
Bio : (bingung)
Tian : (menyesal lupa janji sendiri) emangnya janji apa sih?
Ryo : (kembali kekenangan masa lalu ditengah hujan) Tian pernah janji gak bakal ninggalin Ryo apapun yang terjadi.
Tian : (baru sadar) oh.. emang. Tian gag ninggalin Ryo kok.
Bio : (kesel) jadi begitu?! Tian milih Ryo?! Oke! Bio tau!
Tian : (panic) please honey.. jangan marah. Tian sama Ryo Cuma temen kok.
Ryo : *jeder! Gluduk! Gluduk!* APAH?! (berlari mninggalkan TKP yang menyedihkan)
Taku : (diam” menyukai Ryo) Ryoooooooooooooo……. Wait meeeeeee……..
Iru : (ikutan panic) kejer sana! Biar gue ngurusan nih makhluk!
Taku : (menatap penuh rasa terimakasih) sip! I love you Bro!
Iru : (berkaca-kaca) I miss you. Jangan lupai gue ya?
Taku : (memeluk Iru) tentu. Lo sahabat terbaik dalam perjalanan hiddup gue.
Iru : (menangis) gue juga. Sayaaaaaaaaaaaaaannnggggg banget sama lo.
Taku : (masih tak kuasa berpisah) Bye..
Iru : (merelakan) Bye!
Tian&Bio: (merasa sedang menonton mellow drama)
Iru : (kembali menatap Tian) Kita belum selese, Bro.
Tian : (kesel) apa?!
Bio : (menengahi) sudahlah!
Iru : (menantang) lo mau apain Bio?
Tian : (kesel) apaan sih lo?
Iru : (menatap Bio khawatir) Bio masih perawan kan?
Bio : (heran) apa sih?
Tian : *bletak!* sembranangan aja lo!
Iru : (mengelus kapalanya yang dijitak) siapa taukan?
Bio : (malu-malu) masih lah. Tapppiii,,, klo ama Tian juga gak papa.
Iru : (terkejut) APAH?!
Tian : (ngangap)
Iru : (menatap langit) akhirnya semua terjawab. Jadi, selama ini Bio suka sama Tian?
Bio : Yahhh.. begitulah. Tapi Tian keduluan Aria.
Tian : (menyaksikan sebuah pernyataan dengan bahagia) jadiii.. gue gak bertepuk sebelah tangan.
Bio : (menatap Tian) jadi.. selama ini??
Tian : iya..
Bio : (bahagia) jadi?
Tian : (memeluk Bio) kita jadian nih.
Iru : (cemburu tapi pasrah) ya sudahlah. Asal jangan mpe Aria tau.
Sementara itu di New York..
Aria : kok perasaan gue gag enak ya??
***

0 comments:

Post a Comment

Hai.. Selamat datang di Aoi World. Silahkan tinggalkan komentar kalian^^

 
Template Design By:
SkinCorner